Kamis, 16 Oktober 2014

Kehadiran Terang Mengalahkan Gelap

Dari sejak pertama saya bertobat sekitar 2002 sampai sekarang, sudah sangat sering mendengar kotbah dan diskusi tentang garam dan terang dunia. Dari situ membuat saya merenung jauh ke dalam tentang apa itu terang dunia sebatas kemampuan saya melihatnya. Sebelumnya dalam injil Yohanes 1:9-10 sangat jelas dikatakan bahwa Terang itu adalah Tuhan itu sendiri dengan lebih detail apa yang dimaksud Yohanes pembaptis adalah Yesus sendiri. Sudah sangat jelas bukan?

Pada saat Yesus ada di dunia, dengan jelas injil Matius 5:14 mengatakan kamu adalah terang dunia. Dari ayat itu sangat jelas bahwa Yesus memberikan status dan juga fungsi sebagai terang dunia kepada murid-muridNya. 

Ada hal yang menarik dalam hal ini, Tuhan sadar bahwa kita anak-anak Allah dan juga Tuhan tidak dikenal dunia. Berhubung itulah Tuhan dengan sadar memberi kita sebuah senjata yang hebat, yaitu kuasa dan perlindungan. Hal ini sangat jelas tercatat di dalam kitab Kisah Rasul 1:8 dan juga Matius 28:19-20. Dalam 2 ayat itu ditulis bahwa kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudu turun atas kita dan juga perintah amanat agung selalu berujung kepada penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman. Dengan kata lain tugas kita untuk menjadi terang dunia sudah terbantu dengan kuasa dan perlindungan yang Tuhan beri secara cuma-cuma, tinggal kita mau atau tidak mempraktekkannya. 

Yang jadi persoalan sekarang terang yang bagaimana dan di mana kita sekarang? Kembali ke Matius 5:14. Ada hal menarik menurut saya, setelah menjelaskan status kita sebagai terang dunia, Tuhan memberikan sebuah hal lain lagi, yaitu kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Itu merupakan ilustrasi yang sangat bagus dari Tuhan.  Pada saat terang itu bersinar, maka dampaknya adalah kota itu terlihat seperti kota di atas gunung yang terang sehingga sangat tampak dilihat dari bawah. Berarti bisa disimpulkan bahwa terang harusnya hadir minimal disebuah kota di mana Tuhan tempatkan. 

Berbicara kota tentunya terlalu luas dan kompleks, sehingga perlu hal lain yang disorot agar bisa lebih baik. Di dalam sebuah kota tentunya ada bagian-bagian dari kehidupan bermasyarakat yang bermacam-macam, misal mencakup masalah kesehatan, ekonomi, seni dan budaya, politik, pendidikan, dan masih banyak hal lagi tentunya. Saya percaya bahwa setiap terang pasti diberi Tuhan minimal 1 talenta sama dalam kisah perumpamaan talenda di Injil Matius 25. Misal talenta seorang musisi, buatlah musik yang memancarkan terang, bukan musik yang bernadakan galau dan masalah yang tidak mendidik, kalau pebisnis, berbisnislah dengan cara yang Tuhan mau. Kalua pengajar, jadilah guru yang bisa menciptakan anak didik yang berkualitas. Pada saat semua aspek kehidupan dikuasai terang, apa mungkin kegelapan bisa berkuasa lagi? Sedangkan gelap bukan lawan berarti terang. Dari hal ini saya membayangkan kalau semua aspek kehidupan dikuasai terang, apa ini bukan sama seperti yang Yesus doakan supaya Tubuh Kristus menjadi satu seperti di dalam Injil Yohanes 17, dan apakah tidak mungkin transformasi terjadi tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk KKR? 

Contoh nyata bisa dilihat dari kehidupan Kaka yang di mana dari dia, dunia sepak bola dihebohkan dengan gaya hidupnya yang luar biasa. Di saat dunia malam dan sex bebas menjadi gaya hidup pemain bola pada umumnya, sebuah terang muncul dengan gaya hidup yang berbeda. Kaka menjadi laki-laki idaman banyak wanita, tak jarang banyak selebriti kelas atas dunia mengajaknya berkencan, tapi dengan tegas Kaka berkata tidak dan tetap setia pada pasangannya. Bukankah itu tandanya terang tidak bisa kalah dari gelap? Contoh lain tidak perlu jauh, kita ambil saja Ahok. Dimana seorang Ahok berani tampil beda dengan konsisten pada apa yang dia perjuangkan tetang keadilan sosialnya. Disaat terang muncul, gelap tidak suka dna berusaha melawan dan bisakah gelap menang? Ahok sudah membuktikannya bukan? Coba banyangkan kalau semua terang mengembangkan setiap talenta yang didapat dan dilepas di tengah kota. Apa bisa gelap berkuasa atas kota? 

Masalahnya adalah beranikah gereja melepas orang-orang terbaiknya untuk kota sesuai kapasitas yang Tuhan percayakan kepadanya? Tanpa ada terang di kota otomatis sebuah kota akan tersembunyi dan gelap akan berkuasa. Jadi bukan salah gelap bila kegelapan berkuasa atas aspek yang ada di dalam masyarakat, tapi semua itu adalah kesalahan terang yang tidak mau masuk ke dalam gelap untuk mengalahkannya. Karena kuasa dan perlindungan Tuhan itulah yang memampukan kita menang atas gelap, karena terang sebenarnya adalah Tuhan sendiri. Karena kita berada di dalam rencana Tuhan itulah otomatis kemenangan ada dipihak kita, karena Tuhan selalu beserta dalam hidup orang yang memancarkan terang. 

JADI, TERANG ADA UNTUK MENGALAHKAN GELAP. KARENA PADA SAAT TERANG ITU HADIR OTOMATIS GELAP AKAN LENYAP DENGAN SENDIRINYA. HAL INI TERGANTUNG KITA SEBAGAI TERANG MAU ATAU TIDAK MASUK DI DALAM GELAP DENGAN RESIKO MENJADI MUSUH GELAP. DAN KETAHUILAH PENYERTAAN TUHAN ADA BAGI TERANG YANG SIAP MENYINARI KOTA

God Bless Indonesia
Salam Laskar Banyuwangi

Tidak ada komentar: