Jumat, 13 Februari 2015

Valentine, Dosa, dan kebenarannya

Valentine, ya bener valentine atau yang disebut dengan hari kasih sayang semakin marak dibicarakan menjelang harinya besok. Jujur, saya tidak paham dan tidak mau mencari tahu  bagaimana sejarahnya dan apa motifnya diciptakannya hari ini, bagi saya hari ini muncul dengan suatu tujuan yang baik, yaitu kasih sayang. Adakah yang salah dengan kasih sayang? Dan saya rasa semua agama pasti sangat mengenal istilah kasih, karena agama apapun selalu mendengungkannya. 

Beberapa hari ini beberapa media membahas tentang pelarangan perayaan hari valentine oleh pemerintah dan dinas pendidikan di beberapa kota di Indonesia. Pemerintah berdalih hari valentine dipercaya merupakan sumber kerusakan remaja dan pemuda dengan efek yang ditimbulkan, yaitu seks bebas. Saya sebagai orang awam belum menemukan apa kolerasi valentine dengan seks bebas, kasih sayang dengan seks. Ada suatu pergeseran maksud antara kasih dengan seks. Kasih bukanlah seks, itu pinsip kebenarannya. Valentine bukanlah hari yang harus diperangi, tapi perangilah pergeseran nilai kasih sayang. 

Saya meyakini bahwa pergeseran nilai ini yang menjadi sumber masalah yang ada ditambah rasa ingin tahu anak remaja dan pemuda tentang hal yang dianggap tabu ini. Tanamkan nilai tengtang seks dengan benar, maka kita akan menuai perilaku seks dengan benar pula. Kuncinya adalah hukum tabur tuai berlaku dalam banyak hal, termasuk tentang seks. Saya meyakini kebenaran bahwa seks diciptakan untuk sebuah pernikahan suci, jadi siapapun melakukan itu di luar pernikahan, cemar di mata Tuhan. 

Akan sangat susah memerangi pergeseran nilai yang ada, karena akibat dari pembiaran yang lama. Hal ini bisa terlihat dari apa yang jadi pembahasan dalam beberapa komunitas yang saya hadiri, dengan berbagai macam latar belakang dan banyak hal lainnya. Bahkan yang mengejutkan adalah guru juga tidak luput dari pembahasan tentang hal yang berbau seks. Ironis bagi saya, disaat guru mendidik sebuah nilai kebenaran tentang seks, kadang mengumbar murid-muridnya yang cantik dan sexy ke banyak orang untuk diperbincangkan. Dan saat itulah saya mulai mengalihkan pembicaraan dan tidak akan merespon apapun tentang bahasan ini. Karena bagi saya hal ini tabu untuk dibahas, tapi harus diajarkan dengan benar. Karena kebenaranlah yang bisa mengalahkan hal yang salah. 

Memerangi sebuah penyakit moral tentang seks bebas hanya efektif dilakukan dengan penanaman nilai yang benar, bukan dengan hukum dan himbauan semata. Apakah pemerintah menjamin tidak ada lagi kejadian seks bebas diluar hari valentine? Apakah pemerintah berani menjamin tidak ada seks bebas pada saat hukum dijalankan? memerangi dengan nilai akan membutuhkan waktu lama, tapi saya rasa efektif. Dan masyarakat harus menamkan nilai-nilai itu kembali seperti tahun-tahun lalu. Pemerintah hanya akan buang-buang energi kalau memerangi hal ini dengan hukum. Perilaku seks bebas sekarang bisa jadi dari nilai apa yang sudah ditanamkan dan diajarkan oleh generasi di atas kita. Jadi menanamkan kebenaran butuh waktu lebih lama dibandingkan menanamkan keburukan. Penelitian mengatakan butuh waktu enam bulan untuk membuat seseorang terbiasa melakukan hal baik bial dilakukan secara terus menerus setiap hari, dan hanya membutuhkan satu hati untuk melakukan kejahatan. 

Menanamkan sebuah nilai kehidupan akan sangat mudah bila kita sudah mengenal Tuhan, bukan mengenal agama. Pada saat pengenalan akan Tuhanlah yang membuat hati dan sikap kita mudah untuk dibina dan ditegur waktu salah. Akibat mengenal Tuhan adalah menjalankan perintahNya, bukan perintah agama. 

Kalaupun valentine harus diperangi dan dilarang, pemerintah juga harus melakukan hal itu kepada hari besar agama di Indonesia. Data statistik selalu mencatat angka kriminal selalu naik dari tahun ke tahun setiap menjelang idulfitri di Indonesia. Mungkin data yang sama juga berlaku di negara-negara yang mayoritas agamanya non muslim. Bisa jadi di India kriminal meningkat tajam sebelum hari raya umat hindu, dan juga negara lainnya. Dan kalau pemerintah adil dan bijaksana, pelarangan perayaan hari besar juga perlu diberlakukan, karena hanya membuat masyarakat resah dan tidak nyaman akan akibat yang ditimbulkan. 

JADI MEMERANGI HAK SALAH ADALAH DENGAN MEMBENARKANNYA. NILAI YANG SALAH TENTANG KASIH SAYANG, HARUS DIBENARKAN BAHWA KASIH BUKAN BERBICARA TENTANG SEKS. LAWANLAH NILAI YANG SALAH DENGAN NILAI YANG BENAR, BUDAYA YANG SALAH DENGAN BUDAYA YANG BENAR. KARENA NILAI YANG KITA YAKINI SEKARANG MENENTUKAN MASA DEPAN KITA. KARENA NILAI AKAN MENGHASILKAN KARAKTER, DAN KARAKTER YANG MENENTUKAN MASA DEPAN. 

Salam Laskar Banyuwangi,
God bless Indonesia and God bless Indonesian 

1 komentar:

sampatheastin mengatakan...

The best casino sites - Genting casino in Bulgaria
Goyang 해외 토토 사이트 Casino Hotel offers a unique gaming atmosphere on the island that welcomes the spirit of 토토사이트리스트 Greek culture. 맥스 88 This bet365 es casino offers 바카라양방 you an online