Rabu, 26 Maret 2014

Belajar Dari Pengalaman dan Sejarah Yang Pernah Ada Di Indonesia

Sekali lagi sebagai orang awam saya akan mencoba menulis dari segi sejarah yang saya tahu atas dasar saya menyerukan anti akan 3 nama parpol yang sengaja tidak saya sebut namanya guna menghindari tuduhan pencemaran nama baik dan hallain yang di atur di undang-undang. Dan dari sejarah pula yang membuat saya sampai hariini tidak berpihak kepada satu parpolpun, mesti parpol pengusung calon presiden terbaik saat ini, jokowi. 

Kita mulai dari partai pertama yang di mana notabene pernah berkuasa lama di masa pemerintahan seorang presiden yang penuh dengan kontroversi. Sejarah mencatat, di masa pemerintahan dia utang negara melonjak tajam sebesar hampir 2.000 triliun dengan hasil hanya membangun jawa dan sebagian bali. Itukah sebuah prestasi? Saya rasa bukan. Hal lain lagi adalah bagaimana sejak dia berkuasa, lihat saja siapa penguasa tambang di Indonesia? Saya rasa sudah bukan rahasia umum lagi bukan? Mengapa demikian? Sejak dia berkuasa menggantikan presiden sebelumnya, undang-undang pertama yang dirubah adalah undang-undang penanaman modal asing. Mencurigakan bukan? Ya bagi saya sangat mencurigakan, di mana presden sebelumnya mati-matian supaya kekayaan alam Indonesia tidak dikuasai asing, dia malah dengan mudahnya melepas kekayaan kepada asing. Inikahprestasi yang layak dengan julukan bapak pembangunan? Saya rasa sangat tidak layak. 

Hal lain yang pernah dibanggakan dan sebuah prestasi yaitu tentang negara swasembada pangan. Eits, tunggu dulu. Apa itu prestasi? Saya rasa tidak. Akibat dari proses swasembada pangan yang instan sangat buruk kepada kualitas tanah. Tanah di banyuwangi sendiri diprediksi hanya akan dalam masa menghasilkan untik 7-10 tahun ke depan bila terus menggunakan pupuk kimia. Ya secara jangka pendek terlihat seperti sebuah prestasi yang membanggakan, tapi jangka panjangnya?. Saya rasa cukup untuk membuat saya anti dengan parpol pengusung presiden 1 ini. Bagaiaman dengan sekarang? Lihat saja bagaimana kualitas ketua umumnya dan kader yang lain, yang dimana saya rasa tidak perlu mengungkap bagaiaman kualitasnya. 

Partai ke dua adalah partai pengusung presiden juga dengan janji-janji manisnya"katakan tidak pada korupsi" dan juga slogan putaran ke 2 dengan "lanjutkan". Kita lihat saja, apa prestasi presden dan partainya? Adakah yang bisa memberi tahu saya prestasi dia sebagai presden dan penasehat partai? Lihat saja di iklan yang bertemakan katakan tidak pada korupsinya, bukankah semua modelnya masuk bui gara-gara korupsi? Lihat saja iklan dia tentang go green yang saya lihat sewaktu perjalanan dari jember ke banyuwangi. Apakah sesuai? Sedangkan data menteri kehutanan tahun 2011 mencatat indonesia kehilangan hutan setiap tahunnya sekitar 11 juta sekian hektar. Dan lagi-lagi janjinya tidak terpenuhi. 

Mungkin prestasi yang dia bisa banggakan adalah penhargaan karena kerukunan umat beragama yang apalah nama penghargaan itu, saya ga peduli. Di mata saya, kerukunan umat beragama di Indonesia adalah omong kosong belaka. Lihat saja bagaimana hukum diinjak-injak dan dilecehkan oleh ormas islam, hukum diinjak-injak oleh kepentingan kaum mayoritas. Apakah itu sebuah prestasi? Mungkin ada satu hal ya yang bisa dia klaim sebagai prestasi, yaitu tentang lepas dari krisis moneter sedang negara-negara maju sedang terkena dampak krisis tersebut. Eits, lagi-lagi tunggu dulu sebelum mengkalum itu sebagai prestasi dia. Indonesia terlepas dari krisis moneter karena pola konsumsi rakyat Indonesia sendiri yang di mana pergerakan uang di dalam negeri yang di dominasi ekonomi kerakyatan sangat kuat sehingga kekuatan makro negara super power tidak bisa membuat goyah perekonomian Indonesia. Sekarang malah keluar undang-undang pajak yang mengharuskan membayar pajak 1% dari omset bagi yang omsetnya di bawah 4,8 milliar. Apakah ini bukan pembunuhan ekonomi kerakyatan yang di mana menjadi tulang punggung Negara ini mampu mengatasi krisis ekonomi? Apakah ini murni kinerja presiden yang di mana faktanya malah menyekik ekonomi kerakyatan? 

Satu lagi yang mungkin kita belum tahu tentang prestasi dia sebagai presiden, yaitu utang negara yang pernah ada sampai sekarang ini menyumbang 54% persen lebih yang berpeluang masih bisa menambahnya di sisa jabatannya yang akan berakhir. Ya bayangkan selama Indonesia merdeka sampai masa dia menjadi presiden. Lihat saja angka stastistik yang sangat menakjubkan, tapi tanpa prestasi yang berarti. Apakah ini sebuah kualitas presiden baik? Malah saya menilai dia merupakan yang terburuk yang pernah ada dalam sejarah Indonesia sampai sekarang. Saya rasa cukup sampai di sini saya sampai anti dengan partai ini sehebat apapun calon presiden yang diusung nantinya. 

Ok, sekarang memasuki partai terakhir yang di mana di masa sekarang ini mengirim 2 menteri yang saya tahu, yaitu menteri pertanian dan menteri komunikasi dan informasi. Ya lihat saja kinerja ke 2 menteri itu seperti apa. Sampai sekarang negara ini menjadi importir beras dan produk pertanian lainnya. Terus yang jadi masalah adalah apa sih kerja menteri ini? Negara yang kaya akan alam, tapi tidak bisa menghasilkan hasil alam yang bagus. Bahkan saya sempat membaca berita yang mempertanyakan kualitas institut pertanian bogor di bawah kepemimpinan dia. Suatu hal yang aneh bila negara yang kaya akan hasil alam malah bergantung pada negara tetangga. Apakah ini prestasi? 

Menteri ke dua yang terkenal dengan kontroversi teknologi internetga perlu cepat-cepat paling nantinya buat dowload bokep. Di mana dia koar-koar memerangi bokep, eh tahunya kader dari partainya tertangkap basah nonton bokep saat sidang di DPR. Yang saya heran sepicik inikah seorang pemimpin yang hadir dari partai agama? Mengapa teknologi hanya dihubungkan dengan sebuah topik pornografi dan porno aksi? Ya saya rasa memang itulah kualitas terbaik yang dipunyai partai ini. 

Tokoh ke 3 adalah masih dari partai yang sama, partai agama yang di mana malah ketua umumnya terjerat kasus korupsi impor sapi. Yah ketua umum korupsi saya rasa bawahannya akan sangat mudah mencontoh teladannya. Hal ini juga berlaku dengan kasus partai ke 2 bukan? Ya saya rasa partai ini dan ke 2 memiliki kualitas yang sama, yaitu partai korupsi. Dan salah satu hal yang mengganggu dari partai ini adalah ideloginya yang saya rasa tidak perlu saya sebut di sini. Kalau penasaran bisa bertanya secara pribadi.

Dari kasus yang ada, masih layakkah ke 3 partai tersebut dipilih dengan dalil mengatasnamakan rakyat? Jujur saja, sampai sekarang saya masih belum pro partai politik. Bagi saya sekarang adalah hanya dengan melihat tokoh yang sangat bisa dibuktikan kualitasnya dan sampai saat ini saya hanya menemukan hal itu dari 3 tokoh saja, yaitu jokowi, ahok, dan risma. Toh kalau kalian memang tidak anti partai politik seperti saya, saya hanya bisa memberi saran pilihlah calon-calon legeslatif yang notabene mengusung salah satu dari ke 3 nama di atas, kecuali diusung dari ke 3 partai politik yang saya maksud di atas. Mesti 3 tokoh itu, saya tidak sarankan memilih, menilik sejarah ya g pernah terjadi di masa lalu. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya? Kalau itu buruk mengapa dilanjutkan?

Saya menulis hal ini bukan atas dasar kepentingan partai politik tertentu, saya hanya punya kepentintingan demi Allah dan demi Indonesia. 



Salam Indonesia Baru,

Oss

Tidak ada komentar: