Jumat, 26 Desember 2014

Pancasila Merupakan Implementasi Kasih

Membahas sebuah ideologi itu tentunya sangat luas dan panjang, karena saya yakin tiap orang, organisasi, maupun sebuah Negara meyakini ideologinya masing-masing menurut apa yang mereka yakini benar. Ideologi pada dasarnya tidak untuk diperdebatkan, tapi bagaimana ideologi itu dihidupi untuk suatu tujuan yang lebih baik. Beberapa hari terakhir ini, hal ini yang banyak mengisi perenungan saya.

Dari banyaknya ideologi yang pernah saya tahu, pada dasarnya hanya ada satu yang paling baik dan tidak ada satupun orang yang berani menentangnya, yaitu kasih. Tanpa kasih, sebagus apapun ideologi itu tidak akan pernah bisa mencapai kata sepakat untuk semua orang. Orang akan percaya ideologi itu baik atau tidak bila ada kasih di dalamnya, tanpa kasih ideologi tersebut akan tetap menjadi sebuah hal yang menakutkan. 

Sejarah mencatat banyak hal tentang hal ini. Perang salib sebenarnya bermula dari perang ideologi dari dua kubu yang bertentangan satu sama lain. Atas dasar agama dijadikan sebuah alasan pembenaran atas kesalahan pemimpinnya dalam menerapkan sebuah ideologi, dan hasilnya adalah perang dengan ribuan nyawa mati secara sia-sia. Idelogi dari Hitler di Jerman juga merupakan satu hal yang sama dengan perang salib bukan? Perang atas dasar ideologi. Terakhir yang ada di bumi ini adalah kasus fpi dan isis yang berbuat tidak benar atas dasar ideologinya tanpa ada hal yang baik dihasilkan bukan? 

Siapa suka dengan ideologi semacam itu? Ideologi yang diciptakan pada mulanya adalah baik, tapi membawa dampak merusak dan menghilangkan nyawa demi sesuatu yang katanya baik? Jadi apakah arti sebuah ideologi tanpa kasih? Bagi saya dan mungkin teman-teman, ideologi tanpa kasih hanyalah hal sia-sia bukan? Jadi kalau sia-sia mengapa diperjuangkan? 

Dibalik hal di atas, saya percaya masih banyak ideologi manusia, organisasi, dan Negara yang masih bermuara pada kasih. Berhubung saya sebagai WNI, tentunya akan membanggakan ideologi Pancasila. Sesuai namanya, pancasila mempunnyai lima sila yang begitu dalam maknanya. Sila pertama jelas berbicara KeTuhanan Yang Maha Esa dengan kata lain bermakna kasih kepada Tuhan. Bukankah demikan? Sila kedua berkata kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ketiga berkata persatuan Indonesia, sila keempat berkata kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, sila kelima berkata keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Setuju bila saya bilang dari sila kedua sampai kelima adalah implementasi dari kasih kepada sesama? 

Bagaimana bisa melaksanakan kemanusiaan yang adil dan beradab tanpa kasih? Saya rasa tidak akan pernah bisa, karena sejarah mencatat hal ini. Tanpa kasih tidak akan pernah ada keadilan. Bagaimana bisa mempersatukan perbedaan tanpa kasih? Sejarah bangsa ini telah mencatat bahwa kasih telah mempersatukan banyak perbedaan. Dalam buku yudi latief dengan judul Negara Paripurna dijelaskan bagaimana perbedaan alot sila pertama akhirnya berakhir. Menurut saya tanpa kasih tidak akan pernah ada pengorbanan untuk meninggalkan idelogi masing-masing demi keutuhan Indonesia bukan? Sama halnya dengan sila keempat dan kelima, bagaimana bisa mewujudkan hal itu tanpa kasih? Ya harusnya semua idelogi harus bermuara pada sebuah idelogi sederhana, yaitu ideologi kasih. 

Banyak orang berkata bahwa bangsa ini disatukan dengan perasaan senasib sepenanggungan dijajah, atas dasar cinta tanah air, dan sumpah pemuda. Ya memang hal itu tidak bisa dipungkiri, tapi dari ketiga hal itu saya yakin bahwa dasar dari semua itu adalah kasih. Perasaan senasib dijajah menumbuhkan rasa saling mengasihi satu sama lain, sehingga perasaan itu yang membuat kita lupa akan perbedaan dan hanya ada satu persamaan, yaitu sakitnya dijajah. Cinta bangsa sangat jelas, bagaimana kita bisa berkata mencintai bangsa tanpa mengasihi orang di dalamnya?. Sumpah pemuda tidak akan pernah mencapai kata mufakat satu bahasa, satu tanah air, dan satu bangsa tanpa adanya kasih, karena sifat kasih selalu mempersatukan perbedaan. Dan sebenarnya bangsa ini terbentuk atas ijin Tuhan dengan sebuah dasar ideologi kasih yang tertuang dalam Pancasila, dan dengan kata lain esensi dari Pancasila adalah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Menolak Pancasila pada hakekatnya mereka menolak kasih atas dasar ideologi mereka sendiri. 

JADI APAPUN IDELOGINYA, TANPA KASIH SEMUA HANYA AKAN MENJADI PEMICU KONFLIK DAN HAL YANG KURANG BAIK. DAN SAYA BERSYUKUR BAHWA BANGSA INI TERLAHIR DARI SEBUAH IDEOLOGI KASIH YANG TERTUANG DALAM PANCASILA. DENGAN MENOLAK PANCASILA PADA DASARNYA MEREKA SEDANG MENOLAK KASIH DAN OTOMATIS TANPA KASIH, MEREKA SEDANG TIDAK PERCAYA TUHAN. KARENA TUHAN ADALAH KASIH. 


Salam laskar Banyuwangi
God Bless Indonesia

Kamis, 04 Desember 2014

Agama Telah Gagal Mengekspresikan Dirinya

Berbicara agama tentunya kita tidak boleh lepas dari arti kata sebenarnya. Saat saya sekolah dulu, kata agama berasal dari kata "a" dan "gam", yang di mana "a" mempunyai arti tidak dan "gam" mempunyai arti kacau. Jadi arti agama sendiri adalah tidak kacau. Selain itu, tentunya banyak konsep dan pengertian yangbkain tentang apa itu agama, di dalam wikipedia dibahas sangat bagus tentang agama. Dari wikipedia saya simpulkan bahwa sebenarnya agama itu adalah suatu konsep dan sistem yang mengkonekkan antara budaya, adat istiadat, dan kebebasan manusia untuk mengenal Tuhan. Dengan kata lain adalah suatu usaha manusia yang berbudaya, beradat, dan punya kehendak bebas untuk mengatur manusia lainnya dalam pengenalan akan Tuhan yang diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kekacauan. 

Suatu konsep dan sistem yang sangat bagus tentunya bila bisa berjalan dengan lancar dan  sesuai dengan konsepnya. Sayang konsep agama yang dimana manusia yang mengatur manusia melupakan hal yang penting dari sifat dasar manusia. Manusia punya kehendak bebas, sifat alami yang tidak mau dipimpin oleh orang dengan kualitas di bawahnya, manusia tidak pernah puas, dan manusia adalah ciptaan Tuhan yang unik dan tidak ada satupun manusia di dunia ini yang sama, baik sifat, sidik jari, dan keinginan. Dengan kata lain adalah manusia tidak akan pernah bisa mengatur manusia lainnya tanpa ada suatu ikatan atau kepentingan. Intinya konsep itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan semua manusia dalam satu konsep. Hal inu dibuktikan dengan adanya 4.000 lebih agama di seluruh dunia. 

Dari 4.000 aliran agama tersebut belum lagi memperdebatkan siapa Tuhan, surga dan neraka, asal-usul manusia, dan masih banyak hal tentunya. Belum lagi aliran ateis atau yang tidak percaya Tuhan. Bagaimana konsep atau sistem yang baik demikian bisa mengatur semuanya itu? Tidak akan pernah bisa. 

Agama tidak akan pernah bisa memperjuangkan konsep dan sistemnya dikarenakan agama hanya ogranisasi eksklusif yang mayoritas mengkafirkan, mengahramkan, dan me perlakukan berbeda dengan orang yang tidak sealiran dengan mereka. Sejarah mencatat, banyak agama yang demikian, tidak hanya satu agama saja. Bebrapa contoh perang salib adalah akibat dari agama yang gagal membawa kedamaian, kerusuhan di ambon, dan beberapa daerah di Indonesia juga salah satunya karena agama, dan tentunya masih banyak lagi kejadian, konflik, dan bahkan peperangan karena suatu agama. 

Hal kedua adalah agama sering kali hanya mementingkan dari golongannya tanpa pernah melihat kualitas orang tersebut. Pada jaman ahli-ahli taurat yang mayoritas adalah agama yahudi banyak dihuni orang-orang munafik, tidak berkualitas, dan hanya mementingkan golongannya saja bukan? Belum lagi adalah golongan saduki dan farisi yang hampir sama dengan ahli taurat bukan?. Di jaman sekarang juga berlaku seperti ini bukan? Fpi kumpulan pembuat onar dan SARA mana ada yang berkualitas? Mereka hanya bisa menyerang orang yang berkualitas seperti ahok dengan kafir tidak layak memimpin jakarta bukan? Bahkan terakhir yang saya baca di media sosial adalah komentar salah satu tokoh artis dan juga ulama yang mengatakan bahwa dosa dipimpin orang kafir. Lihat dari jaman dahulu sampai sekarang, agaman hanya diisi orang-orang bodoh yang tidak mengerti bagaiaman memimpin dengan kualitas yang baik. Korupsi, kolusi, nepotisme, dan pelanggaran ham berat seakan diijinkan asal tidak beda dengan mereka. Orang yang tidak korupsi, tidak kolusi, tidak nepotisme, berjuang untuk rakyat, membela kebenaran seakan diharamkan jadi pemimpin kalau berasal dari golongan yang berbeda dengan mereka. Belum contoh yang tentunya bisa dengan mudah kita temui di google. 

Hal ketiga adalah agama adalah tempat paling subur bagi kumpulan orang munafik. Beberapa konsep dari agama adalah mengenal siatem ketokohan yang dianggap orang yang benar dan suci. Sehingga banyak dari tokoh ini akan berusaha menjaga image di depan umum dan belum tentu sama pada saat dia sendiri atau sama dengan teman-temannya. Contoh ahli taurat, fpi, dan banyak tokoh-tokoh agama di dunia bukan? Lihat foi yang selalu memeriakkan "Tuhan Maha Besarnya" yg dalam bahasa arab. Tp lihat aja kasus play boy Indonesia yang di mana pemilik play boy Indonesia membongkar munafiknya kelakuan tokoh-tokoh fpi, belum lagi kemunafikan yang lainnya. Tokoh-tokoh agama juga begitu kan? Berapa banyak tokoh agama yang menipu, mengajak orang-orang yang seharusnya dibimbing malah jadi korban nafsu biadabnya? Setelah berbuat jahat, tidak diakui dan tampil di muka umum dengan tampang tidak berdosanya. 

Banyak orang berdalih itu hanya sekedar oknum, tapi masalahnya adalah oknumnya banyak sekali. Logikanya kalau memang itu oknum, harusnya sedikit pelakunya bukan? Sama dengan kasus korupsi di Indonesia, kalau oknumnya sebanyak ini apa tidak bisa disebut sebagai kegagalan sistem?. Kembali ke agama lagi, banyaknya oknum merupakan kegagalan sistem agama yang dikemas baik tersebut hanya sebagai kedok belaka. Itulah kenapa ini saya sebut kegagalan sistem, bukan hanya sekedar oknum. Kegagalan sistem bisa saja dikarenakan salah mengenal Tuhan, salah mengenal perintah Tuhan, dan hanya dari keegoisan manusia semata yang punya kehendak bebas. Karena yang saya tangkap dari kitab suci yang saya yakini, Tuhan tidak pernah membuat konsep agama untuk menyagakan kasihNya, janjiNya, atau apapun yang berhubungan denganNya. Setahu saya,Tuhan bukanlah pribadi yang ingin menyatakan kasihNya, cintaNya, janjiNya, dan semua yang berhubungan denganNya kepada manusia tertentu, tapi Tuhan yang ingin aemua manusia mengenalNya. Dan agama tidak bisa menjawab itu semua, karwna agama tidak mengenal semua orang dan bisa mengkonekkan semua orang kepada Tuhan sang pencipta langit dan bumi.

JADI AGAMA SUDAH GAGAL DALAM MENDIRIKAN "DINASTINYA" SENDIRI KARENA MUNCUL LEBIH DARI 4000 DINASTI YANG TIDAK MUNFKIN DISATUKAN. AGAMA MENJADI SALAH SATU BIANG KEROK KONFLIK, MASALAH, DAN BAHKAN PEPERANGAN BESAR DI DUNIA, YANG DI MANA BISA DIKATAKAN TIDAK ADA KASIH. SEDANGKAN TUHAN SANGAT MERINDUKAN YANG NAMANYA KESATUAN, KEDAMAIAN, DAN KASIH. HANYA ORANG YANG MENGENAL TUHANNYA YANG TAHU APA ITU KASIH, DAN SEMUA SIFAT TUHAN DI DALAMNYA. KENALI SIAPA TUHANMU, BUKAN KENALI DAN BAHKAN BELA AGAMAMU YANG SUDAH GAGAL MENGEKSPRESIKAN SIAPA DIRINYA DENGAN BENAR.

Salam damai dan Tuhan memberkati Indonesia,
Laskar Banyuwangi


Selasa, 02 Desember 2014

Pegunungan Ijen antara Kekayaan, Sosial Masyarakat Desa, dan Fakta yang Menyedihkan

Tepat 1 minggu lalu, saya beserta beberapa teman pergi ke sebuah kawasan wisata yang mulai terkenal karena api birunya yang tak kunjung padam. Sebuah pesona wisata gunung ijen yang sudah mulai tersohor di mancanegara. Tepat jam 11 malam kami tiba di sana sambil bingung mecari tahu arah menuju puncak karena itulah kali pertama kami menuju tempat itu. Setelah beberapa saat kami bertemu dengan tiga penambang belerang yang merupakan penduduk lokal daerah ijen yang memang pekerjaan utama mereka adalah penambang belerang. Setelah ngobrol, akhirnya mereka bersedia mengantar kami ke puncak dan bahkan sampai ke area api birunya. 

Setelah bergegas akhirnya sekitar 11.30 kita mulai menaiki menuju puncak salah satu gunung dengan kawah terbaik di dunia tersebut. Di perjalanan kami lebih banyak ngobrol dan bergurai baik dengan teman ataupun dengan bapak penambangnya. Kami banyak bertanya banyak hal terutama tentang keadaan di ijen dan kebiasaan mereka dan tentunya tentang belerang itu sendiri. Dari percakapan kami, ada beberapa hal yang mungkin bisa saya ceritakan di dalam blog ini untuk melihat salah satu kehidupan masyarakat Indonesia yang minim fasilitas yang bagus. 

Hal pertama yang saya lihat pada saat datang ke ijen adalah handphone, yang dimana secara mengejutkan tidak ada sinyal sedikitpun dari provider terbaik Indonesia yang di mana sinyalnya paling kuat. Ya tidak ada sinyal, sehingga saya putuskan tinggalkan handphone di mobil. Hal kedua adalah dengan mempersiapkan perbekalan seperti makanan dan minuman, karena hampir muatahil mendapatkan makanan dan minuman di sana di malam hari. Satu-satunya kantin yang bukapun hanya beroperasi di pagi hari, itupun hanya menu cepat saji yang tidak mengenyangkan. 

Persiapan selesai, kita gambarkan bagaimana kondisi masyarakat di sana. Mayoritas penduduk di sana adalah penambang belerang, itu bukan berarti tidak ada pekerjaan lain, tetapi karena itulah pekerjaan dengan hasil paling tinggi bagi mereka. Di sepanjang perjalanan saya masih bisa melihat ada yang budi daya madu, toko kelontongan, guest house, dan warung. Itu membuktikan bahwa perkataan bapak yang bersama kami benar adanya. Dalam prinsip bisnis menganut resiko besar, keuntungan besar tampaknya berlaku bagi para penambang di sana yang berjumlah sekitar 300 orang. Setiap hari mereka memanggul belerang satu sampai dua panggul belerang yang berisi 50-100kg setiap panggulnya menurut kesanggupan fisik mereka hari itu. Dengan pendapatan terbesar di sana, resiko yang dialami penambang adalah kerusakan paru-paru akibat menghirup asap belerang setiap hari. Resiko yang besar bukan? 

Secara matematis menurut saya keuntungan yang di dapat dan resikonya tidak sebanding bila dibandingkan dengan para penampung belerangnya tentunya. Saya kurang paham bagaimana seluk beluk tentang bisnis belerang, tapi saya rasa apa yang masyarakat sana rasakan tidak adil. Dari informasi yang saya dapat dari mereka, harga belerang yang mereka tambang hanya sebesar Rp. 900 per kgnya. Anggap saja mereka setiap hari mampu membawa dua panggul dengan berat masing-masing 70kg, maka setiap hari mereka bisa membawa uang Rp. 126.000. Berarti dalam satu bulan pendapatan mereka berkisar Rp. 3.780.000 bila dihitung dalam 30 hari kerja. Apakah uang segitu sebanding dengan pengorbanan mereka yang rela paru-parunya makin lama makin rusak? Satu yang saya lupa tanyakan adalah bagaimana nasib mereka yang paru-parunya sudah rusak, masih tetap menambang demi sesuap nasi atau beralih ke pekerjaan lain, atau mendapatkan asuransi kesehatan? 

Dan ditengah banyaknya pertanyaan, terselip pertanyaan saya tentang kenaikan harga minyak ke mereka, dan jawaban mereka membuat saya terkejut. Mereka tidak ambil pusing mau naik atau turun, bagi mereka bekerja dan bekerja itu jauh lebih penting. Bagi mereka satu hari tidak menambang, berarti satu hari pula mereka tidak mendapatkan uang dan mungkin bisa saja bingung memberi istri dan anak makan. Suatu kehidupan masyarakat desa yang luar biasa. Suatu desa dengan sumber kekayaan hebat yang harusnya bisa mensejahterakan masyarakat di sini dengan tidak menggantungkan pada hasil tambang belerang. 

Sepanjang perjalanan dari titik start ke lokasi api biru dan kembali ke start lagi, ada ratusan wisatawan datang silih berganti baik dari Indonesia dan luar Indonesia. Ingat bahwa ijen menjadi salah satu tujuan wisata yang lagi menarik bagi wisatawan seluruh dunia karena apa yang terdapat di sana. Harusnya alternatif pariwisata bisa menjadi sumber penghasilan lain bagi penduduk di sana. Peningkatan infrastruktur dan fasilitas yang baik, tentunya akan diikuti minat investor untuk mengembangkan daerah itu dan menambah jumlah lapangan pekerjaan baru. Karena saya lihat satu-satunya penginapan di area aman hanya milik pemerintah yang masih menunggu peresmian dari menteri kehutanan. Memang ijen merupakan cagar alam yang harus dilindungi, tentunya pemerintah lewat menteri kehutanan bisa mengukur berapa banyak investor yang boleh masuk dan mau mengembangkan apa. Karena bagi orang pecinta travelling macam saya hanya menikmati apa yang Tuhan sudah sediakan bagi Bangsa ini untuk dikembangkan. 

Mau tidak mau, pemerintah harusnya mulai memaksimalkan ke arah pariwisata. Ingat, bahwa tanpa disadari, ijen sudah masuk dalam salah dari sepuluh kawah terbaik di dunia. Yang pasti tentunya akan membawa daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Belum lagi area api biru alamnya yang juga layak untuk diperhitungkan, dan tentunya matahari terbit adalah hal yang sangat bagus dinikmati di ketinggian lebih dari 3.000 dpl tersebut. 

KESERIUSAN PEMERINTAH DALAM MEMAKSIMALKAN POTENSI WISATA DI IJEN AKAN MEMBUAT ALTERNATIF PEKERJAAN YANG LEBIH MANUSIAWI BAGI PENDUDUK DI SINI DAN JUGA MENJAUHKAN DARI RESIKO BESAR KERUSAKAN PARU-PARU. MAU TIDAK MAU, PERCAYA TIDAK PERCAYA, SUKA TIDAK SUKA, IJEN SUDAH MENJELMA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DUNIA, BUKAN HANYA SEKEDAR LOKAL BANYUWANGI ATAUPUN INDONESIA. 



Salam damai dan God bless Indonesia
Laskar Banyuwangi

Rabu, 19 November 2014

Tuhan Bisa Lindungi Dia, Asal Dia Tetap Jujur

Sore tadi saya baca di jawapos online yang memuat kisah dari seorang ibu gubernur DKI yang dikenal dengan nama ahok. Ada kata-kata yang menggangu saya untuk saya renungkan dalam beberapa jam ini. Kata yang saya maksud adalah perkataan dari sang ibunda dengan pasrahnya berkata bahwa "Tuhan bisa melindungi ahok, asal ahok tetap jujur". Kata-kata sederhana yang menggangu otak saya untuk tidak bisa berhenti memikirkan perkataan sederhana yang punya arti dalam. 

Seorang ibu dengan usia yang tidak muda lagi, yang dimana anaknya sedang dalam dunia yang begitu keras dengan musuh yang tidak sedikit dari kalangan DPRD, FPI, dan juga kepentingan yang lain. Perkataan yang seolah sang ibunda pasrah karena tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan musuh anaknya, dan juga lagi melibatkan sebuah kekuatan sang empunya kehidupan, yaitu Tuhan yang beliau yakini ada. Dengan kata lain sebuah perkataan kuatir dan pasrah akan apa yang mungkin sedang terjadi akan anaknya yang memang bukan di luar kehendak dan kemampuan beliau sebagai manusia biasa. Sekilas seperti itulah yang saya tangkap dari perkataan beliau. 

Setelah saya gali lebih dalam lagi sesuai kapasitas yang saya miliki, saya temukan beberapa sebab kenapa beliau berkata seperti itu di depan awak media. Hal pertama adalah beliau kenal siapa Tuhannya. Saya yakin bahwa orang yang kenal siapa Tuhannya tidak akan ragu berkata seperti itu walaupun terkesan pasrah, karena Tuhan adalah benar dan adil, Dia pasti berada pada pihak orang benar. Orang yang tidak mengenal Tuhan secara penuh pasti akan kuatir, tidak nyaman, tidak merasa aman dalam kondisi seperti yang terjadi dalam diri ahok. Musuh banyak, nyawa bisa saja terancam, dan mungkin saja keluarga bisa menjadi korban yang kurang baik. Tapi, Tuhanlah pelindung kebenaran dan semua kekuatiran kekiatiran tentang keselamatan ahok diluar kendali dan wewenang manusia, itulah mengapa perkataan itu begitu dalam. 

Hal kedua adalah beliau begitu tahu tentang janji Tuhan yang pasti bersyarat. Kisah ahok seakan terinspirasi dari kitab Matius 28:19-20 dan juga markus 16:15-19. Ahok pernah berkata "karena Yesuslah beliau tidak pindah agama". Kata Yesuslah injil itu, jadi pada saat  injil (Yesus) diberitakan, maka otomatis penyertaan Allah ada dalam diri orang tersebut. Tuhan bukanlah pribadi yang pendusta, jadi pada saat syarat dari janjiNya dijalankan, maka otomatis janji itu akan dilaksanakan saat itu juga. Ada janji Tuhan yang menarik, yaitu bahkan meminum racun mautpun tidak mendapat celaka. Dengan otomatis pada saat kehendak Tuhan dijalankan dan otomatis penyertaan Tuhan juga mengikuti. Dan masalah hidup atau mati adalah urusan belakang, bukankah mati adalah keuntungan?. Ingat..!! Pernyertaan Allah selalu ada dalam orang yang bedara dalam kehendak Allah yang sedang berada dalam "medan perang" bukan dalam kondisi nyaman, aman dan santai. 

Hal ketiga adalah beliau kenal siapa anaknya dan seperti apa kualitasnya. Karena ahok berkualitas dan jujur, itulah mengapa sang ibunda begitu yakin bahwa Tuhan akan melindunginya. Anti korupsi, kerja yang berani memecat pegawai negeri yang bekerja buruk, tegas, berintegritas, dan keluarga yang harmonis menjadi modal ahok untuk jadi garam dan terang dunia. Dan lagi-lagi karena kualitasnya, dunia mengenal siapa Yesus yang ada di dalam diri ahok, tanpa perlu ahok berkoar-koar apa agamanya. Karena saya yakin bahwa ahok adalah orang yang lebih mementingkan Tuhan daripada agamanya. Karena kata "mati adalah keuntungan" yang sering diucapkan ahok bukanlah kata yang bisa diucapkan orang beragama, tapi hanya yang kenal siapa Tuhannya. 

Hal keempat adalah ibu ahok adalah seorang pemimpin yang tahu bagaimana mengarahkan anaknya berada pada posisi yang tepat dan visi yang jelas sehingga kemaksimalan bisa tercapai lewat kehidupan ahok. Seorang ibu yang sengaja memberikan iji dan restu kepada anaknya untuk terjun ke dalam dunia yang kejam, jahat, dan kelam dengan resiko yang bisa saja buruk. Sayangnya sejarah mencatat bahwa karir ahok di dunia politik begitu panjang dari DPR, Belitung Timur, dan sampai ke DKI. Tanpa restu dari ibunya, rasanta akan mustahil seorang ahok bisa maksimal berada di dunia politik ini yang dimana kondisinya banyak yang tidak suka dengan ahok. Saya yakin bahwa karena talenta yang Tuhan beri ke ahok ada di politik, dan sang ibunda begitu mengenal anaknya sehingga tanpa ragu restu ibu diberikan dan kehidupan ahok begitu luar biasa.

HANYA ORANG YANG KENAL SIAPA TUHANNYA, MEMPUNYAI KELUARGA YANG KUAT DI DALAM TUHAN, DAN MEMAKSIMALKAN TALENTANYALAH YANG AKAN BISA MEMBUAT DUNIA BERGONCANG DENGAN KUALITAS KEBENARAN YANG DIHIDUPINYA. KELUARGA YANG KUAT HARUSNYA BISA MENDORONG ANAKNYA MENGENAL SIAPA TUHAN DAN TALENTANYA. 

Salam damai dari Laskar Banyuwangi
God bless Indonesia

Selasa, 28 Oktober 2014

Sebuah Perenungan, Kerinduan, Kegalauan, dan Kebenaran yang Berkecambuk Menjadi Satu

Sebenarnya saya sempat bimbang mau menulis hal ini atau tidak karena beberapa faktor yang tidak bisa saya sebutkan. Saya tulis hal ini karena menurut saya sudah bukan hal yang untuk bisa disikapi dengan santai, kalem, asal selamat, dan takut ada yang sakit hati. Karena selalu yang menjadi bahan diskusi saya dan orang tua sekitar 2 tahun ini, dan saya rasa saya sudah sangat bosan menanggapi hal ini. Karena apa yang saya tahu sudah saya keluarkan dan bagikan, masalahnya adalah bagaimana mengaplikasikannya apapun resikonya. 

Ya jujur saja yang saya maksud adalah gereja. Sejak saya keluar dari Surabaya, belum pernah menemukan gereja seperti di mana saya dimuridkan. Dari apa yang telah saya dapat dari Surabaya, saya selalu melihat 4 hal penting bagi saya untuk memutuskan untuk terlibat lebih jauh di dalamnya untuk benar-benar habis-habisan dengan Tuhan atau hanya diam dan bahkan keluar. 

Hal pertama yang saya lihat adalah VISI. Visi adalah hal yang sangat penting karena tanpa visi, gereja tidak akan pernah tahu arah dan tujuannya. Bahkan dalam amsal 29:18a mengatakan bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Dalam terjemahan bahasa inggris, kata wahyu sangat jelas ditulis dalam sebuah kata visi. Dengan kata lain, tanpa visi rakyar menjadi liar. Gereja tanpa visi menjadikan orang di dalamnya liar. Yang jadi masalah adalah visi yang seperti apa? Sudah sangat jelas sebuah visi haruslah bentuk dari manivestasi kerajaan Allah dan Tubuh Kristus secara utuh di jaman ini. Untuk lebih jelas harusnya pemimpin duduk bersama, diskusi bersama, dan berdoa bersama untuk menangkap apa visi yang Tuhan mau, bukan yang jemaat mau. Pada saat visi didapat, carilah orang yang mau berjuang untuk visi itu berapapun jumlahnya. Tanpa kemauan, 1.000 orang tidak akan punya arti dibanding dengan 10 orang yang mau untuk itu. Dengan kata lain pilih 10 atau tinggalkan yang 1.000. Bukankah Yesus melakukannya? Kalau yang 1.000 sakit hati bagaimana? Ngambek bagaimana? Kalau saya jawab biarin, emang gue pikirin. Daripada Yesus sakit hati dan ngambek bagaimana? Pilih yang mana? Kalau saya jelas pilih yang sedikit asal mau, daripada banyak tapi tidak berdampak apapun. 

Hal kedua yang saya lihat adalah VALUE. Mengapa value penting? Menurut saya value itu semacam pagar supaya kita tidak melenceng dari visi yang ada. Value harusnya mempertajam visi agar kehendak Allah di jaman ini tergenapi. Value kalau saya analogikan seperti seorang yang menyetir misal Banyuwangi ke Surabaya. Surabaya adalah visi atau tujuannya, value itu adalah rambu lalu lintasnya agar kita bisa sampai Surabaya dengan benar. Benar berarti tidak melakukan pelanggaran peraturan lalu-lintas ataupun peraturan lainnya yang tertuang di dalam hukum yang tertulis. 

Ketiga yang saya selalu cari adalah KOMUNITAS. Sejak pertama kali saya bertobat dan menerima Yesus sebagai juru selamat, komunitas sudah menyambut dan tanpa disadari itu sudah menjadi gaya hidup yang tidak akan pernah saya tinggalkan. Dalam kondisi dan pilihan yang sulit antara meninggalkan ibadah hari minggu atau komsel, maka dengan tegas, tanpa dipikir lagi, tidak perlu pewahyuan, dan nubuatan, maka dengan sangat rela, iklas, dan tanpa paksaan akan pilih komunitas dan meninggalkan ibadah hari minggu. Sebegitu pentingnya komunitas sampai Yesus harus datang untuk memberi sebuah teladan dengan hanya 12 murid. Yesus dengan rela meninggalkan 5.000 orang hanya demi 12 orang murid yang jauh lebih sedikit jumlahnya. Dan bahkan kalau kita teliti alkitab, gaya hidup jemaat mula-mula juga berkomunitas. Karena dibesarkan dan dididik secara komunitas dan juga kebenaran yang saya yakini benar, itulah mengapa saya tidak pernah bisa lepas dengan yang namanya komunitas. 

Keempat dan yang paling terakhir adalah PESAN MIMBAR. Bagi saya pesan mimbar adalah cerminan paling mudah untuk melihat sebuah gereja memiliki visi atau sekedar slogan, value yang benar atau tidak, dan berada pada kehendak Allah atau tidak. Waktu 1 tahun, bagi saya waktu yang sangat cukup untuk mengambil kesimpulan bagaimana gereja itu hanya dari pesan mimbar. Suatu hal yang aneh bila gereja mempuyai visi, tapi tidak pernah menyuarakan itu di ibadah, suatu keanehan bila pesan mimbar tidak punya konsep yang jelas dalam yang disampaikan. Hal ini sebeneranya value gereja tersebut dipertanyakan. Kualitas pesan mimbar menentukan kualitas pemimpin di dalamnya dan semua produk di dalamnya secara utuh. 

Tanpa ke empat hal di atas tidak tercapai, maka bisa dipastikan bahwa gereja tersebut tidak pada jalan yang semestinya dan tidak perlu buang tenaga di sana. Karena bagi saya hanya ada dua pilihan, yaitu panas atau dingin. Kata suam-suam kuku itu tidak berusaha saya kenal. Dan kabar buruknya, saya pilih panas. Jadi kalaupun tidak saya temukan di gereja untuk saya masuk ke dalam apa yang saya rindukan, dengan tanpa ragu saya siap keluar dari gereja dan bergerak di luar gereja. Bukankah esensi gereja bukan merek, sinode, gedung, dan liturginya? Toh kalau Yesus tidak pernah pusing dengan itu semua, kenapa saya harua pusing dengan hal yang tidak esensi itu? Dan saya rasa sepertinya saya akan kawin dengan sebuah kata sesat akan hal ini, dan bukankah Yesus juga di anggap sesat oleh orang beragama? 

JADI, VISI, VALUE, KOMUNITAS, DAN PESAN MIMBAR PERLU DIPERHATIKAN SECARA SERIUS DAN CARI ORANG YANG BENAR-BENAR MAU. KARENA BAGAIMAPUN GEREJA HARUS MENJADI PENCARI DAN PENYELESAI KEHENDAK TUHAN DI JAMANNYA, BUKAN KEHENDAK SEMUA JEMAAT. YESUS TIDAK PERNAH BISA MEMENUHI SEMUA KEHENDAK MANUSIA, TAPI YANG YESUS LAKUKAN ADALAH MELAKUKAN KEHENDAK BAPA DAN MENYELESAIKANNYA. HOW ABOUT US?? 


Sebuah kisah dari apa yang saya renungkan akhir-akhir ini.
Salam, Laskar Banyuwangi
God Bless Indonesia

Kamis, 16 Oktober 2014

Kehadiran Terang Mengalahkan Gelap

Dari sejak pertama saya bertobat sekitar 2002 sampai sekarang, sudah sangat sering mendengar kotbah dan diskusi tentang garam dan terang dunia. Dari situ membuat saya merenung jauh ke dalam tentang apa itu terang dunia sebatas kemampuan saya melihatnya. Sebelumnya dalam injil Yohanes 1:9-10 sangat jelas dikatakan bahwa Terang itu adalah Tuhan itu sendiri dengan lebih detail apa yang dimaksud Yohanes pembaptis adalah Yesus sendiri. Sudah sangat jelas bukan?

Pada saat Yesus ada di dunia, dengan jelas injil Matius 5:14 mengatakan kamu adalah terang dunia. Dari ayat itu sangat jelas bahwa Yesus memberikan status dan juga fungsi sebagai terang dunia kepada murid-muridNya. 

Ada hal yang menarik dalam hal ini, Tuhan sadar bahwa kita anak-anak Allah dan juga Tuhan tidak dikenal dunia. Berhubung itulah Tuhan dengan sadar memberi kita sebuah senjata yang hebat, yaitu kuasa dan perlindungan. Hal ini sangat jelas tercatat di dalam kitab Kisah Rasul 1:8 dan juga Matius 28:19-20. Dalam 2 ayat itu ditulis bahwa kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudu turun atas kita dan juga perintah amanat agung selalu berujung kepada penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman. Dengan kata lain tugas kita untuk menjadi terang dunia sudah terbantu dengan kuasa dan perlindungan yang Tuhan beri secara cuma-cuma, tinggal kita mau atau tidak mempraktekkannya. 

Yang jadi persoalan sekarang terang yang bagaimana dan di mana kita sekarang? Kembali ke Matius 5:14. Ada hal menarik menurut saya, setelah menjelaskan status kita sebagai terang dunia, Tuhan memberikan sebuah hal lain lagi, yaitu kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Itu merupakan ilustrasi yang sangat bagus dari Tuhan.  Pada saat terang itu bersinar, maka dampaknya adalah kota itu terlihat seperti kota di atas gunung yang terang sehingga sangat tampak dilihat dari bawah. Berarti bisa disimpulkan bahwa terang harusnya hadir minimal disebuah kota di mana Tuhan tempatkan. 

Berbicara kota tentunya terlalu luas dan kompleks, sehingga perlu hal lain yang disorot agar bisa lebih baik. Di dalam sebuah kota tentunya ada bagian-bagian dari kehidupan bermasyarakat yang bermacam-macam, misal mencakup masalah kesehatan, ekonomi, seni dan budaya, politik, pendidikan, dan masih banyak hal lagi tentunya. Saya percaya bahwa setiap terang pasti diberi Tuhan minimal 1 talenta sama dalam kisah perumpamaan talenda di Injil Matius 25. Misal talenta seorang musisi, buatlah musik yang memancarkan terang, bukan musik yang bernadakan galau dan masalah yang tidak mendidik, kalau pebisnis, berbisnislah dengan cara yang Tuhan mau. Kalua pengajar, jadilah guru yang bisa menciptakan anak didik yang berkualitas. Pada saat semua aspek kehidupan dikuasai terang, apa mungkin kegelapan bisa berkuasa lagi? Sedangkan gelap bukan lawan berarti terang. Dari hal ini saya membayangkan kalau semua aspek kehidupan dikuasai terang, apa ini bukan sama seperti yang Yesus doakan supaya Tubuh Kristus menjadi satu seperti di dalam Injil Yohanes 17, dan apakah tidak mungkin transformasi terjadi tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk KKR? 

Contoh nyata bisa dilihat dari kehidupan Kaka yang di mana dari dia, dunia sepak bola dihebohkan dengan gaya hidupnya yang luar biasa. Di saat dunia malam dan sex bebas menjadi gaya hidup pemain bola pada umumnya, sebuah terang muncul dengan gaya hidup yang berbeda. Kaka menjadi laki-laki idaman banyak wanita, tak jarang banyak selebriti kelas atas dunia mengajaknya berkencan, tapi dengan tegas Kaka berkata tidak dan tetap setia pada pasangannya. Bukankah itu tandanya terang tidak bisa kalah dari gelap? Contoh lain tidak perlu jauh, kita ambil saja Ahok. Dimana seorang Ahok berani tampil beda dengan konsisten pada apa yang dia perjuangkan tetang keadilan sosialnya. Disaat terang muncul, gelap tidak suka dna berusaha melawan dan bisakah gelap menang? Ahok sudah membuktikannya bukan? Coba banyangkan kalau semua terang mengembangkan setiap talenta yang didapat dan dilepas di tengah kota. Apa bisa gelap berkuasa atas kota? 

Masalahnya adalah beranikah gereja melepas orang-orang terbaiknya untuk kota sesuai kapasitas yang Tuhan percayakan kepadanya? Tanpa ada terang di kota otomatis sebuah kota akan tersembunyi dan gelap akan berkuasa. Jadi bukan salah gelap bila kegelapan berkuasa atas aspek yang ada di dalam masyarakat, tapi semua itu adalah kesalahan terang yang tidak mau masuk ke dalam gelap untuk mengalahkannya. Karena kuasa dan perlindungan Tuhan itulah yang memampukan kita menang atas gelap, karena terang sebenarnya adalah Tuhan sendiri. Karena kita berada di dalam rencana Tuhan itulah otomatis kemenangan ada dipihak kita, karena Tuhan selalu beserta dalam hidup orang yang memancarkan terang. 

JADI, TERANG ADA UNTUK MENGALAHKAN GELAP. KARENA PADA SAAT TERANG ITU HADIR OTOMATIS GELAP AKAN LENYAP DENGAN SENDIRINYA. HAL INI TERGANTUNG KITA SEBAGAI TERANG MAU ATAU TIDAK MASUK DI DALAM GELAP DENGAN RESIKO MENJADI MUSUH GELAP. DAN KETAHUILAH PENYERTAAN TUHAN ADA BAGI TERANG YANG SIAP MENYINARI KOTA

God Bless Indonesia
Salam Laskar Banyuwangi

Rabu, 15 Oktober 2014

Kebudayaan dan Iman Kristen

Kebudayaan bukanlah hal yang asing dan baru bagi kita sebagai orang kristen bukan? Ya, saya rasa juga begitu, bahkan sejak kita menginjakkan kaki di dunia pendidikan, kita sudah berada dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bahkan tanpa disadari, disekeliling kita banyak juga hasil peninggalan budaya yang bernilai seni dan kekayaan yang seharusnya bagus bagi bangsa Indonesia. Banyuwangi bisa menjadi contoh bagus dalam hal ini, selain Bali. Baik peninggalan kerajaan Blambangan, seni tari, dan masih banyak lagi yang tersimpan di dalamnya, semua sudah menjadi satu dengan kehidupan bermasyarakat dan bahkan kekristenan. Masalahnya adalah salahkah kebudayaan menurut iman kristen? Lalu bagaimana respon kita terhadap kebudayaan sebagai wujud iman kristen?

Sebelum bahas hal itu coba kita lihat dalam alkitab bagaiman proses kebudayaan berjalan begitu baiknya tanpa ada perdebatan berarti di dalamnya. Saya tidak akan membuka banyak ayat karena ini hanya sebuah artikel sederhana saja, tapi saya akan bercerita saja menurut apa yang saya pahami. Ada hal yang unik dari proses munculnya budaya di alkitab. Pertama Tuhan memberi perintah begitu detailnya untuk membangun bait Allah, dan juga kapal Nuh. Di satu sisi Tuhan juga memberi perintah yang tidak begitu jelas, hanya sebatas buatlah mezbah sebagai peringatan akan Allah (kejadian 12:7; kejadian 35:1). Bukankah peninggalah kapal Nuh, bait Allah, dan mezbah merupakan hasil budaya bila sekarang masih ada? Bukankah bentuh mezbah yang ada sesuai dengan imajinasi tokoh pembuatnya pada masa itu? Ya itulah budaya yang saya pahami. Sebagai contoh lain adalah bagaimana seorang raja Daud menjadi musisi handal dengan permainan kecapinya. Bukankah kecapi juga merupakan hasil dari sebuah budaya ciptaan manusia? Dan yang uniknya adalah Tuhan tidak pernah memaksakan bahwa kekristenan hanya boleh bermain kecapi dan alat musik di jaman itu atau peninggalah bangsa israel semata. 

Tanpa kita sadari tata cara ibadah kristen sekarang adalah hasil dari sebuah budaya barat dengan alat-alat musiknya bukan? Coba bandingkan dengan tata cara tata ibadah kristen ortodok yang mengadopsi budaya timur tengah. Adakah yang salah dengan dua contoh budaya di atas dengan iman kita sebagai orang kristen? Saya rasa tidak ada yang salah selama Yesus sebagai pusat(kepala) tidak dihilangkan. Contoh menarik bisa kita lihat dari seorang Paulus dalam kitab Kisah Rasul 17:16-34, yang di mana kisah ini menceritakan perjalanan Paulus di Athena, Yunani yang di mana adalah pusat pemujaan dewa-dewa. Dan diceeitakan bahwa Paulus diundang dan berbicara di aeropagus. Di sana diceritakan bahwa Paulus berjalan-jalan di dalam kuil pemujaan dewa sampai ditemukan sebuah kalimat "kepada allah yang tidak dikenal". Paulus tidak akan pernah bisa menginjil dengan baik kalau tidak menemukan sebuah "jembatan" yang didapatnya dengan berkeliling di kuil-kuil pemujaan dewa-dewa tersebut. Dan uniknya Tuhan tidak mempermasalhkan hal itu, karena sebenarnya kebudayaan bukanlah penghalang untuk bertumbuhnya kekristenan, justru menjadi hal yang baik dalam memajukan kekristenan dengan jalan masuk kedalam kebudayaan yang ada. 

Hal ini justru terbalik dengan apa yang saya jumpai beberapa minggu lalu secara nyata. Anak pemuda saya di gereja lokal sekolah di banyuwangi kota dan tergabung dalam sebuah pelayanan di suatu kegerakan, sebut saja namanya x. Di dalam pelayanan tersebut, anak pemuda saya tidak boleh ikut pelayanan tersebut karena pernah ikut menari dalam tarian tradisional Banyuwangi. Mereka berdalih bahwa anak pemuda saya najis, tidak kudus dan apalah itu, karena bagi mereka tarian itu tarian perzinahan dan najis. Belum lagi saya pernah baca buku salah satu pendoa terkenal di Indonesia yang mengahramkan musik rock, karena dianggap musik pemujaan setan. Ada yang aneh bila kekristenan menetang suatu budaya setempat kalau mau masuk ke dalam sebuah kota, padahal lewat  budayalah gereja bisa dengan leluasa menyebarkan Injil Kristus seperti apa yang dilakukan Paulus di Anthena. 

Dari apa yang saya lihat dari dua kasus di atas, gereja begitu ketakutan akan munculnya budaya-budaya yang dijadikan pemujaan setan. Bukankah kita diberi kuasa untuk mengalahkan itu semua? Kenapa banyak kebudayaan dikuasai kuasa gelap? Karena tidak adanya anak-anak Allah yang mau masuk di sana dan memperagakan kuasa untuk mengalahkan kuasa gelap. 

JADI, KEBUDAYAAN MENJADI MILIK GELAP ATAU ALLAH TERGANTUNG SIAPA YANG ADA DI DALAMNYA, BUKAN KARENA BUDAYA GELAP DAN BUDAYA TERANG DIPISAHKAN DARI AWAL. 

God Bless Indonesia
Salam Laskar Banyuwangi

Akhir Jaman Menjadi Isu Penyesat, Pembodoh, dan Masa Depan yang Pasti Terjadi

Jujur dari hati terdalam, topik akhir jaman adalah topik yang sebernarnya paling malas untuk saya bahas dan renungkan. Seiring berjalannya waktu topik ini makin meresahkan dan mengganggu saya karena ini adalah realita yang tidak bisa dipungkiri pasti akan terjadi entah kapan waktunya. Saya rasa hanya Tuhan yang tahu, sedang kita manusia hanya diberi pewahyuan berupa tanda-tandanya saja seperti yg tertuang di alkitab, terutama kitab Wahyu. 

Sebelumnya akan saya sebutkan alasan saya mengapa saya paling tidak menarik membahas topik ini. Pertama adalah karena topik ini masih berupa hal yang belum pasti kapan datangnya. Toh, kalaupun hal itu terjadi sekarang dan kita belum terangkat, kita mau apa? Bisa protes ke Tuhan? Ga bisa. Jadi kenapa diributkan dan dibahas begitu detailnya?. Kedua adalah topik ini selalu berujung kepada perdebatan tanpa ada akhirnya, contoh saja masalah pengangkatan yang di mana, sampai sekarang "terpecah" dalam 3 kubu. Ada yang bilang pengangkatan sebelum masa aniaya, di tengah masa aniaya, dan setelah masa aniaya. siapa yang peduli? Kalaupun itu terjadi salah satu terus kenapa? Kalau terjadi ke tiganya kenapa? Ada yang bisa protes sedangkan itu hak mutlak Tuhan?. Hal ketiga dan yang paking penting menurut saya adalah akhir jaman menjadi alat penginjilan supaya orang bertobat. Bukankah inti dari penginjilan adalah Yesus? Jadi kenapa kita sodorkan akhir jaman dengan menomor duakan bahkan melupakan Yesus? 

Dari ketiga alasan itulah mengapa saya paling malas bahas hal ini. Bukannya saya anti akhir jaman dan semua tentang itu, tapi masalahnya topik ini sering kali menjadi alat untuk membuat kekristenan menjadi mandul dan tidak berbuah. Mengapa bisa demikian? Pertama yang bisa saya tarik adalah teologi akhir jaman hanya menjandi topik untuk menakuti, mengintimidasi, dan membodohkan banyak orang. Saya lihat tujuannya baik, supaya orang bertobat dan tidak berbuat dosa, cuman masalahnya adalah apabisa orang bertobat hanya dengan sentuhan akhir jaman? Ga akan bisa. Pertobatan hanya bisa terjadi bila seseorang berjumpa pribadi dengan Tuhan. Kedua adalah seringkali kotbah akhir jaman malah membuat kekristenan menjadi insklusif dan tidak mau keluar ke dalam masyarakat dengan dalih pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Kalau seperti itu kapan kekristenan menjadi dampak bagi kota dan bangsa?. Bukankah esensi gereja adalah menjadi jawaban bagi kota dan bangsa? Ketiga adalah topik ini sering jadi penyesat dengan melupakan Yesus dalam penginjilan, dan saya rasa kita sering menjumpainya, karena saya sering menjumpai secara langsung. Keempat adalah munculnya topik ini sebenarnya adalah akal dari hamba Tuhan untuk lari dari tanggung jawab amanat agung denga fokus PERGI dan jadikan semua bangsa MURID. Memuridkan bukan hal yang mudah bukan? Jauh lebih mudah berkotbah 45 menit sampai 1 jam, dan selesailah tugas kita tanpa memuridkan jemaat dengan benar. Kelima adalah topik ini membuat kekristenan malah menjadi paranoid. Banyak orang malah menjadi takut kepada akhir jaman sehingga hidupnya tidak maksimal. Contoh nyata adalah munculnya komluter pertama kali, bukankah kekristenan teriak begitu kencang bahwa komouter adalah produk akhir jaman dengan bahasa khasnya "666"? Sekarang bukankah hampir semua gereja memakai komputer? Selanjutnya kita tunggu masalah chip "666". 

Ada satu ayat di alkitab yang menjadi ayat favorit saya yang berbunyi "carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka..." kalau saya boleh tambahkan dengan bahasa saya sendiri adalah "maka sisanya bonus, dan bonus adalah hal tidak penting?. Misal kita mau membeli iphone keluaran terbaru, iphone atau bonusnya yang penting kalau memang dari awal kita menginginkan iphonenya? 
Sama dengan ayat di atas, pada saat kita fokus pada kerajaan Allah dan kebenaranNya, apa Tuhan yang kita kenal sekejam itu memasukkan kita dalam neraka? Apa pada saat kita melakukan tujuan kita ada di bumi, Tuhan sekejam itu menghukum kita di neraka? Apa mungkin kalau kita fokus kepada kerajaan Allah dan kebenaran, akan sanggup memikirkan dosa lagi? Karena setahu saya kebenaran adalah lawan dari dosa. 

JADI TERAKHIR DARI SAYA MURIDKAN JEMAAT UNTUK FOKUS KEPADA KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA, MAKA  SEMUANYA TERMASUK SURGA DAN NERAKA TIDAK PENTING. KARENA DI DALAM KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARAN, MEWAKILI SEKUALITAS APA HIDUP KITA.  

God Bless Indonesia
Salam Laskar Banyuwangi

NB: sengaja tanpa mencantumkan ayat.

Rabu, 16 April 2014

Lika-Liku Perjalanan Demokrasi di Pemilu 2014

Dari sekian banyak berita yang saya dengar dan lihat dalam beberapa pekan ini membuat saya berpikir banyak tentang apa yang terjadi di Negara indonesia tercinta. Hal menarik yang membuat saya berpikir keras adalah tentang topik prabowo vs jokowi dan dengan kata lain pdip vs gerindra. 

Ada banyak cerita yang saling menyerang dengan menjelek-jelekkan satu sama lain tanpa melihat etika dan bahkan data dan fakta. Perjanjian batu tulis yang dilayangkan gerindra dengan dalil pdip melanggar komitmen bahkan sampai kepada negative campaign yang dilakukan gerindra dan mungkin juga pdip. Ya mungkin bagi kalangan politisi dan praktisi parpol, hal ini merupakan hal yang biasa dan halal, tapi sayang bagi saya hal tersebut menjadi adalah hal yang memalukan, tidak berkelas dan sangat mencederai demokrasi. 

Mulai dari batu tulis yang dimana gerindra menuding pdip melanggar komitmen yang disepakati di tahun 2009 lalu. Saya tidak tahu persis masalahnya di mana dan apa yang membuat perjanjian ini begitu dimunculkan dengan sindiran-sindiran dari salah satu kader gerindra. Setelah melihat tayangan youtube di acara debat yang ditayangkan tv one, saya menangkap kesan aneh, di mana gerindra tidak mempermasalahkan hal itu, tapi tetap menyerang dengan tuduhan melanggar komitmen dan dihubungkan dengan banyak hal. Kalau tidak jadi masalah, kenapa dipermasalahkan? Itu yang membuat saya tidak habis pikir mengapa bisa demikian. 

Masalah lainnya adalah tentang topik negative campaign yang juga saya lihat sari youtube yang dilakukan oleh 4 partai besar yang di mana gerindra dan pdip masuk di dalamnya. Beberapa isu telah saya baca dari beberapa sumber (mesti semua sumber), ada banyak hal yang diungkapkan tidak berdasar data dan fakta yang saya rasa benar. Misal tentang prabowo dengan isu tragedi 98, sampai sekarang tidak pernah ada data yang mengungkap siapa dalang sebenarnya. Selalu isu simpang siur yang di utarakan di dalam sebuah kampanye untuk menjatuhkan calon lain. Masalah lain isu gagalnya pemerintahan megawati atas penjualan pulau dan juga beberapa bumn lainnya. Data lain menyebutkan bahwa penjualan itu semua juga tidak lepas dari peran  MPR. Dan lagi selalu isu dimunculkan di topik yang tidak pernah jelas kebenarannya. Apakah ini politik sehat? Saya rasa hal ini sangat memlaukan dan mencederai semangat demokrasi.

Dan tentunya masih banyak topik yang digunakan untuk menyerang calon lain yang tidak perlu saya sebutkan semuanya karena akan sangat panjang. Hal ini bisa dicari di dalam berita seperti kompas.com, detik.com, dan juga media lain yang kompeten dan dapat dipertangggung-jawabkan kebenarannya.

Ok, lupakan sejenak hal di atas dan beralih kepada pemikiran saya sebagai orang awam. Saya sangat salut dan respek kepada megawati yang di mana mencalonkan kadernya yang sangat dicintai rakyat. Di mana hal ini bisa saja dilakukan karena permintaan rakyat dan juga beliau sadar akan kesalahan di masa lalu (kalau benar begitu) dan juga karena beliau sadar akan kapasitas jokowi jauh di atas dirinya. Harusnya hal ini ditiru oleh prabowo, di mana beliau punya kader yang sangat hebat dan saya rasa kualitasnya di atas prabowo, yaitu, ahok. Sama seperti megawati, harusnya prabowo sadar akan titik lemah dan kesalahan beliau di masa lalu (kalau benar begitu) dan mulai menyerahkan ke kader yang belum memiliki celah dan cacat di masa lalunya, sehinnga rakyat bisa melihat sosok prabowo yang tidak ambisi jabatan, sama persis dengan tuduhan yang ditujukan ke megawati beberapa waktu silam sebelum dimunculkannya jokowi.

Dua partai saja membuat pusing belum lagi manuver dari partai lain. Hancurnya suara demokrat yang dimana menjadi penguasa di 2 periode sebelumnya, dan juga lika-liku isu dimunculkannya lagi koalisi poros tengah dengan gabungan partai berbasis agama. Ya hal yang akan membuat seru dalam beberapa bulan ke depan yang di mana sudah banyak prediksi yang muncul dari para ahli politik dan juga ahli dibidang lain tentang hal ini. Dan terlalu panjang untuk saya tulis semuanya dalam 1 halaman ini.

Lupakan dulu sejenak masalah lika-liku yang ada dan kembali kepada pemikiran sederhana saya sebagai orang awam. Pada dasarnya semua parpol menyerukan suara rakyat dan memang benar dan tidak dapat disangkal lagi. Cuman yang jadi masalah suara rakyat yang mana? Sedangkan suara rakyat menurut sepengetahuan saya adalah keadilan sosial dan kesejahteraan. Kalau semau partai mengusung semangat suara rakyat, mengapa ke 2 hal tersebut tidak pernah terjadi? Saya rasa partai politik sedang salah mendengar suara rakyat Indonesia dan sedang mendengar rakyat dari negara maju yang sudah tidak perlu dipikirkan kesejahteraannya lagi dengan seksama. Saya rasa indonesia baru tidak akan bisa bersaing dalam perdagangan bebas kalau hal di atas tetap saja terjadi dan berulang di dalam setiap pemilu.


Salam damai dari saya,
Oss 

Rabu, 26 Maret 2014

Belajar Dari Pengalaman dan Sejarah Yang Pernah Ada Di Indonesia

Sekali lagi sebagai orang awam saya akan mencoba menulis dari segi sejarah yang saya tahu atas dasar saya menyerukan anti akan 3 nama parpol yang sengaja tidak saya sebut namanya guna menghindari tuduhan pencemaran nama baik dan hallain yang di atur di undang-undang. Dan dari sejarah pula yang membuat saya sampai hariini tidak berpihak kepada satu parpolpun, mesti parpol pengusung calon presiden terbaik saat ini, jokowi. 

Kita mulai dari partai pertama yang di mana notabene pernah berkuasa lama di masa pemerintahan seorang presiden yang penuh dengan kontroversi. Sejarah mencatat, di masa pemerintahan dia utang negara melonjak tajam sebesar hampir 2.000 triliun dengan hasil hanya membangun jawa dan sebagian bali. Itukah sebuah prestasi? Saya rasa bukan. Hal lain lagi adalah bagaimana sejak dia berkuasa, lihat saja siapa penguasa tambang di Indonesia? Saya rasa sudah bukan rahasia umum lagi bukan? Mengapa demikian? Sejak dia berkuasa menggantikan presiden sebelumnya, undang-undang pertama yang dirubah adalah undang-undang penanaman modal asing. Mencurigakan bukan? Ya bagi saya sangat mencurigakan, di mana presden sebelumnya mati-matian supaya kekayaan alam Indonesia tidak dikuasai asing, dia malah dengan mudahnya melepas kekayaan kepada asing. Inikahprestasi yang layak dengan julukan bapak pembangunan? Saya rasa sangat tidak layak. 

Hal lain yang pernah dibanggakan dan sebuah prestasi yaitu tentang negara swasembada pangan. Eits, tunggu dulu. Apa itu prestasi? Saya rasa tidak. Akibat dari proses swasembada pangan yang instan sangat buruk kepada kualitas tanah. Tanah di banyuwangi sendiri diprediksi hanya akan dalam masa menghasilkan untik 7-10 tahun ke depan bila terus menggunakan pupuk kimia. Ya secara jangka pendek terlihat seperti sebuah prestasi yang membanggakan, tapi jangka panjangnya?. Saya rasa cukup untuk membuat saya anti dengan parpol pengusung presiden 1 ini. Bagaiaman dengan sekarang? Lihat saja bagaimana kualitas ketua umumnya dan kader yang lain, yang dimana saya rasa tidak perlu mengungkap bagaiaman kualitasnya. 

Partai ke dua adalah partai pengusung presiden juga dengan janji-janji manisnya"katakan tidak pada korupsi" dan juga slogan putaran ke 2 dengan "lanjutkan". Kita lihat saja, apa prestasi presden dan partainya? Adakah yang bisa memberi tahu saya prestasi dia sebagai presden dan penasehat partai? Lihat saja di iklan yang bertemakan katakan tidak pada korupsinya, bukankah semua modelnya masuk bui gara-gara korupsi? Lihat saja iklan dia tentang go green yang saya lihat sewaktu perjalanan dari jember ke banyuwangi. Apakah sesuai? Sedangkan data menteri kehutanan tahun 2011 mencatat indonesia kehilangan hutan setiap tahunnya sekitar 11 juta sekian hektar. Dan lagi-lagi janjinya tidak terpenuhi. 

Mungkin prestasi yang dia bisa banggakan adalah penhargaan karena kerukunan umat beragama yang apalah nama penghargaan itu, saya ga peduli. Di mata saya, kerukunan umat beragama di Indonesia adalah omong kosong belaka. Lihat saja bagaimana hukum diinjak-injak dan dilecehkan oleh ormas islam, hukum diinjak-injak oleh kepentingan kaum mayoritas. Apakah itu sebuah prestasi? Mungkin ada satu hal ya yang bisa dia klaim sebagai prestasi, yaitu tentang lepas dari krisis moneter sedang negara-negara maju sedang terkena dampak krisis tersebut. Eits, lagi-lagi tunggu dulu sebelum mengkalum itu sebagai prestasi dia. Indonesia terlepas dari krisis moneter karena pola konsumsi rakyat Indonesia sendiri yang di mana pergerakan uang di dalam negeri yang di dominasi ekonomi kerakyatan sangat kuat sehingga kekuatan makro negara super power tidak bisa membuat goyah perekonomian Indonesia. Sekarang malah keluar undang-undang pajak yang mengharuskan membayar pajak 1% dari omset bagi yang omsetnya di bawah 4,8 milliar. Apakah ini bukan pembunuhan ekonomi kerakyatan yang di mana menjadi tulang punggung Negara ini mampu mengatasi krisis ekonomi? Apakah ini murni kinerja presiden yang di mana faktanya malah menyekik ekonomi kerakyatan? 

Satu lagi yang mungkin kita belum tahu tentang prestasi dia sebagai presiden, yaitu utang negara yang pernah ada sampai sekarang ini menyumbang 54% persen lebih yang berpeluang masih bisa menambahnya di sisa jabatannya yang akan berakhir. Ya bayangkan selama Indonesia merdeka sampai masa dia menjadi presiden. Lihat saja angka stastistik yang sangat menakjubkan, tapi tanpa prestasi yang berarti. Apakah ini sebuah kualitas presiden baik? Malah saya menilai dia merupakan yang terburuk yang pernah ada dalam sejarah Indonesia sampai sekarang. Saya rasa cukup sampai di sini saya sampai anti dengan partai ini sehebat apapun calon presiden yang diusung nantinya. 

Ok, sekarang memasuki partai terakhir yang di mana di masa sekarang ini mengirim 2 menteri yang saya tahu, yaitu menteri pertanian dan menteri komunikasi dan informasi. Ya lihat saja kinerja ke 2 menteri itu seperti apa. Sampai sekarang negara ini menjadi importir beras dan produk pertanian lainnya. Terus yang jadi masalah adalah apa sih kerja menteri ini? Negara yang kaya akan alam, tapi tidak bisa menghasilkan hasil alam yang bagus. Bahkan saya sempat membaca berita yang mempertanyakan kualitas institut pertanian bogor di bawah kepemimpinan dia. Suatu hal yang aneh bila negara yang kaya akan hasil alam malah bergantung pada negara tetangga. Apakah ini prestasi? 

Menteri ke dua yang terkenal dengan kontroversi teknologi internetga perlu cepat-cepat paling nantinya buat dowload bokep. Di mana dia koar-koar memerangi bokep, eh tahunya kader dari partainya tertangkap basah nonton bokep saat sidang di DPR. Yang saya heran sepicik inikah seorang pemimpin yang hadir dari partai agama? Mengapa teknologi hanya dihubungkan dengan sebuah topik pornografi dan porno aksi? Ya saya rasa memang itulah kualitas terbaik yang dipunyai partai ini. 

Tokoh ke 3 adalah masih dari partai yang sama, partai agama yang di mana malah ketua umumnya terjerat kasus korupsi impor sapi. Yah ketua umum korupsi saya rasa bawahannya akan sangat mudah mencontoh teladannya. Hal ini juga berlaku dengan kasus partai ke 2 bukan? Ya saya rasa partai ini dan ke 2 memiliki kualitas yang sama, yaitu partai korupsi. Dan salah satu hal yang mengganggu dari partai ini adalah ideloginya yang saya rasa tidak perlu saya sebut di sini. Kalau penasaran bisa bertanya secara pribadi.

Dari kasus yang ada, masih layakkah ke 3 partai tersebut dipilih dengan dalil mengatasnamakan rakyat? Jujur saja, sampai sekarang saya masih belum pro partai politik. Bagi saya sekarang adalah hanya dengan melihat tokoh yang sangat bisa dibuktikan kualitasnya dan sampai saat ini saya hanya menemukan hal itu dari 3 tokoh saja, yaitu jokowi, ahok, dan risma. Toh kalau kalian memang tidak anti partai politik seperti saya, saya hanya bisa memberi saran pilihlah calon-calon legeslatif yang notabene mengusung salah satu dari ke 3 nama di atas, kecuali diusung dari ke 3 partai politik yang saya maksud di atas. Mesti 3 tokoh itu, saya tidak sarankan memilih, menilik sejarah ya g pernah terjadi di masa lalu. Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya? Kalau itu buruk mengapa dilanjutkan?

Saya menulis hal ini bukan atas dasar kepentingan partai politik tertentu, saya hanya punya kepentintingan demi Allah dan demi Indonesia. 



Salam Indonesia Baru,

Oss

Sabtu, 15 Maret 2014

Dampak Munculnya Jokowi Sebagai Calon Presiden dari PDI-P

Munculnya nama jokowi memang bukan berita yang menghebohkan dan hal baru, tentu ini menjadi jawaban bagi saya yang dimana belum mendapatkan calon presiden yang layak. Mengingat prestasi luar biasa yang jokowi lajukan membuat mata saya terbuka yang di mana masih ada orang baik di pemerintahan yang sudah rusak. Dari sekian calon yang sudah resmi, hanya jokowi yang bersih. Wiranto dan prabowo masih tersedat kasus 98 silam yang sampai sekarang tidak jelas, sedangkan bakrie masih saja tersendat lapindo dan kasus hutang pajaknya beberapa tahun lalu. Munculnya nama jokowi seakan membuat calon lain pada ketakutan dan konversi demokrat seakan sia-sia. Sehebat apapun prestasi anies baswedan dan dahlan iskan sudah ternoda dengan hancurnya pamor demokrat karena ulah para karer kelas atasnya. 

Akan banyak dampak dan spekulasi yang muncul baik positif maupun negatif atas munculnya nama jokowi sebagai calon presiden yang diusung oleh partai berlambang banteng tersebut. 

  1. Hal pertama sangat jelas adalah kesedihan warga dki jakarta yang akan kehilangan pemimpin yang dekat dengan mereka dan belum tentu calon penggantinya yang dimunculkan pdip bisa menyamai kualitas seorang jokowi. 
  2. Kondisi jakarta yang akan semakin memanas karena ada banyak pihak tidak suka dengan pencapresan jokowi terutama para tikus anggaran dan itu bisa dilihat siapa pelakunya dari berita yang muncul baik yang sudah ada atau yang akan datang. Hal ini ditambah dengan otomatisnya ahok menjadi gubernur dan sudah ditunggu oleh preman fpi dengan ancaman bodohnya. Sungguh kondisi jakarta yang akan syarat dengan politik dan peran media sangat diharapkan bisa netral. Dan sepertinya akan susah mengingat beberapa media milik beberapa calon. 
  3. Seperti yang pernah diutarakan ahok "membenahi jakarta lebih mudah bila menjadi presiden". Kelihatannya jakarta akan menjadi lebih baik karena bagaimanapun jokowi dan ahok sudah sangat sejalan dan senilai, jadi akan sangat mudah membuat jakarta menjadi lebih baik. Jakarta membaik, maka daerah lain akan mencontoh. Hal ini akan membuat Indonesia semakin menjadi lebih baik.
  4. Sistem birokrasi yang kacau akan sedikit lebih membaik. Hal ini terbukti di jakarta akhir-akhir ini yang dimana sudah tidak lagi menuruti cara lama. Bahkan lelang pengadaan barang dan jasa akan lebih baik, mungkin cara satu pintu bisa diterapkan untuk menghindari proyek tender yang selama ini sudah bukan rahasia umum keberadaan dan kecurangan yang ada di dalamnya. Ya suatu kondisi yang akan merubah keadaan Indonesia menjadi Indonesia baru. 
  5. Beberapa pengamat perekonomian telah memprediksi hal yang positif bila jokowi menjadi presiden. Rupiah menguat dan juga kemungkinan besar akan merubah kebijakan nyeleneh dan bodohnya sby sengan penarikan pajak yang mencekik ukm dengan 1% dari omzetnya yang dibawah 4,8 miliar. Hal ini sudah diwujudkan dengan membabaskan pajak bagi warteg dan usaha kecil lainnya di jakarta. Dengan otomatis pertumbuhan ekonomi sektor riil terutama mikro bisa membanggakan. Dan menguatnya rupiah sangat membantu sektor makro untuk bermanuver lebih bagus lagi. 
  6. Pengamat politik sudah meramalkan sejak tahun 2013 lalu bahwa pencalonan jokowi akan membuat suara di pdip akan naik drastis. Di mana hal ini harusnya bisa membantu kinerja jokowi sebagai presiden. Kekuatan ekskutif dan legeslatif yang sejalan akan memperlancar kinerja, dan tidak memperburuk kinerja dan memperkeruhnya seperti yang terjadi di dprd dki jakarta. 
  7. Indonesia akan mendapat respon positif dari negara-negara di dunia. Hal ini dibantu dengan prestasi jokowi sebagai walikota terbaik dunia. Iklim positif akan membuat investor akan sangat senang berinvestasi di Indonesia apalagi didukung dengan birokrasi yang tidak ribet, bisa dipastikan Indonesia akan bangkit menjadi macan asia kembali. Perekonomian meningkat anggaran  bisa mampkin baik dan tentunya bisa berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
  8. Program kartu jakarta sehat dan asuransi bagi semua warga mungkin akan diteruskan dengan tingkat skala nasional. Dan tentunya hal ini akan membawa pro dan kontra seperti pada awal-awal di jakarta, hal ini dikarenakan tidak siapnya sdm yang ada untuk menghadapi perubahan yang ada dan juga mental yang kurang bagus. 
  9. Kepemimpinan jokowi di jakarta telah membuat banyak pakar dan ahli yang tinggal di luar negeri bersedia untuk pulang ke tanah air, dan tentunya hal ini akan sangat bagus hasilnya bika jokowi bisa menjadi presiden. Dan saya rasa para oakar di banyak bidang akan sangat senang mendedikasikan ilmunya untuk bangsa ini menjadi lebih baik. Hanya dibutuhkan seorang pemimpin hebat untuk bisa membawa pemimpin intelektual, teknologi, ekonomi, dan lainnya untuk mau berkarya untuk Indonesia.
  10. Munculnya mobil nasional akan menjadi titik terang. Masa jabatannya sebagai walikota solo yang berjuang untuk esemkanya, maka tidak menutup kemungkinan hal ini akan diperjuangkan kembali setelah gagal pada saat itu. 
  11. Mungkin akan muncul pertama dalam sejarah Indonesia pns dipecat. Hal ini sempat dimunculkan oleh ahok beberapa hari ini, dan kalaupun terlaksana pasti jokowi juga punya andil besar atas kebijakan ini. Dan tidak menutup kemungkinan hal ini diterapkan di tingkat nasional. Dan lelang jabatan juga hal yang tidak mustahil dilakukan untuk mendapatkan pns yang berkualitas yang sebisa mungkin orang yang tepat di posisi yang tepat.
  12. Pencapresan jokowi ditakutkan akan mengganggu kinerjanya sebagai gubernur dki jakarta. Membagi fokus bukan hal yang mudah, apalagi masalah jakarta dan Indonesia yang begitu hebatnya telah terjadi. 
  13. Terlalu tunduknya jokowi dengan ibu mega, terkesan seperti boneka dari ibu mega dan membuat saya agak kuatir menyangkut kebijakannya nanti yang bisa saja mendapat intervensi dari ibu mega. Semoga saja hal ini tidak terjadi. Tunduknya jokowi atas mega juga bisa mengurangi  kredibilitasnya sebagai pemimpin hebat. 
  14. Jokowi akan mendapat musuh baru dan mungkin semakin banyak kalau birokrasi dirubah menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan birokrasi yang penuh korupsi sudah menjadi budaya di negara ini. Sebagai bukti saya akan menuliskan ucapan seorang polisi yang sempat berdiskusi dengan kakak saya tentang kinerja jokowi. "Kalau kepolisian tidak suka dengan kinerja jokowi dan ahok, korupsi udah menjadi budaya pak tidak perlu munafik". Ya sepenggal kalimat yang membuat saya miris sebenarnya, tapi itulah kondisi bangsa ini sekarang.
  15. Jokowi akan mendapat serangan dari lawan politiknya karena tidak becus mengurus ibukota dan seakan pencapresannya sebagai tindakan lari dari tanggung jawabnya. Kejadian ini sama persis waktu mencalonkan diri sebagai gubernur dki sengan wakilnya yang sama-sama lari dari tanggung jawabnya di daerah masing-masing. Dan sialnya, jokowi-ahok berhasil menjawabnya dengan kinerja yang sangat mumpuni. 

Munculnya nama jokowi pasti tidak lepas dari peran ibu mega dan telah menepis rumor bahwa beliau masih punya ambisi menjadi presiden. Dan kalauoun masih ounya ambisi, saya sangat mengapresiasi kerelaan dan menekan egonya untuk menyerahkan kepada orang yang lebih tepat. Saya cuman bisa berharap Indonesia menjadi lebih baik dengan munculnya tokoh fenomenal tersebut.
God bless Indonesia dan pak jokowi


Salam Indonesia baru, 

Oss

Rabu, 19 Februari 2014

Dosahkah Golput dimata Hukum dan Tuhan?

Seingat saya,....... hmmm saya belum sekalipun menggunakan hak suara saya sekalipun. Keputusan ini saya ambil bukan tanpa alasan, tapi banyak alasan mengapa saya tidak pernah menggunakan hak saya memilih sama sekali. Banyak alasan dan bagi saya itu adalah hal yang sangat rasional dan sangat pantas.

Alasan pertama adalah dari pengalaman saya semenjak masa sekolah di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah. Dalam pelajaran ppkn selalu tiangkat bagaimana hubungan antara pancasila, uud45, dan kehidupan masyarat Indonesia secara umum yang di mana saya rasa tidak perlu diungkapkan secara detail, karena saya yakin semua rakyat yang pernah duduk di bangku sekolah tahu dan paham. Sewaktu kecil, yang ada dalam bayangan saya sungguh indahnya kehidupan di negara ini dengan kebhinekaannya dan pancasilanya. Yah, suatu teori ideal bagi kehidupan masyarakat yang sangat majemuk di negara ini. Pada waktu kecil sering saya mendapat candaan dengan sebutan Cino... cino.. cino kamu, ya namanya anak kecil yang belum tahu kejamnya kehidupan sih, saya anggap hal itu adalah suatu yang fun aja, yah semacam bercandalah ya. Dan dengan entengnya, kadang saya membalas dengan jowo.. jowo... jowo kamu.. 

Seiring berjalannya waktu di smp saya juga berpikir dalam kapasitas anak smp tentang hal ini. Sampai suatu saat orang tua saya berkata kepada temannya seperti ini "kita ini minoritas, jadi pilih saja golkar yang netral. Pdi komunis dan ppp adalah partai islam". Tanpa saya sadari perkataan itu melekat dan tidak pernah lupa sampai hari ini. Sempat saya berpikir bahwa apa yang dikatan itu benar, karena bukti dan contoh yang saya dapatkan setalah saya banyak berbicara dengan orang yang jauh lebih dewasa dengan saya waktu itu. Mengapa pdi komunis? Karena di daerah saya, anggota pdi pada waktu itu didominasi para preman, dan itu sama dengan komunis pada masa orde lama dan disingkirkan orde baru. Ppp sudah jelas yah, jadi ga perlu saya paparkan lebih detail. Dari hal ini saya percaya bahwa golkar adalah partai yang netral, sampai pada saat munculnya almarhum gus dur muncul sebagai presiden RI yang katanya penuh kontroversi(lupakan gusdur, karena bukan kapasitas saya untuk membahas tokoh hebat 1 ini). Dari sini saya sadar bahwa golkar yang katanya netral adalah suatu omong kosong belaka. Kalau memang golkar netral mengapa kebudayaan minoritas dilarang? Mengapa belajar bahasa minoritas dilarang? Mengapa rasis demikian kuatnya? Mengapa 32 tahun masa jaya golkar tidak pernah ada perjuangan melawan hal itu? Yah, memang karena itu omong kosong belaka.!! 

Alasan kedua adalah tidak pernah mendapat pendidikan politik baik secara formal maupun informal. Jujur saja, saya mengeri politik dan perkembangannya belum lama. Yang pasti belum lebih dari 5 tahun belakangan ini dengan bekal apatis pada pemerintahan dan partai politik yang busuk dan hancur. Input yang sangat baik dari kecil dengan indahnya pelajaran ppkn ternyata bertolak belakang dengan fakta yang ada. Media selalu penuh prestasi busuk dari dunia pemerintahan dan politik, jadi sebagai warga yang tidak tahu apa-apa tentang politik, saya tumbuh menjadi seperti ini. Menjadi sosok yang selalu golput dan anti parpol. 

Alasan ke tiga adalah asas pemilu yang katanya bebas, umum, dan rahasia ternyata pada hakekatnya adalah bohong belaka. Mengapa? Keluarga saya memang adalah golongan minoritas dan anehnya setiap pemilu, hampir semua orang tahu apa yang keluarga saya pilih padahal tidak pernah cerita ke siapa-siapa. Itu baru keluarga saya saja, keluarga minoritas yang lain bagaimana? Apa ini namanya rahasia?. Dan kaum minoritas selalu diidentikkan dengan golkar yang notabene ada unsur intimidasi dari partai penguasa yang dimana dengan minoritas gabung pdi akan menuju kepada penghakiman komunis. Apa ini bebas? Ya, saya simpulkan adalah asas itu omong kosong. Jadi untuk apa memilih kalau rahasia dan kebebasan kita tidak pernah dimerdekakan? 

Alasan ke empat adalah tidak adanya tokoh dan parpol yang bisa dipercaya. Kalau hal ini tidak perlu dibahas rinci, dan saya yakin seyakin-yakinnya pasti semua rakyat insonesia tahu akan hal ini. Berapa banyak janji-janji manis yang ditepati pada saat sudah menjabat? 

Alasan kelima adalah saya bukan orang yang suka menjilat ludah sendiri dan munafik. Mengapa? Sederhana saja logikanya. Pada saat anda memilih baik presiden dan parlemen, pada dasarnya itu sangat baik. Tapi kemudian setelah menjabat, ternyata bajingan juga mereka, dan anda mengumpat dan bahkab mendemo akan hancurnya kinerja mereka bahkan menyuarakan untuk mundur. Apakah hal itu tidak menjilat ludah sendiri dan munafik? Kalau emang pilihan anda penjahat ya rasakan saja, toh pada nyatanya suara rakyat kecil tidak pernah didengar bukan, apalagi minoritas kecil?

Dari kelima alasan ini saya pernah berkata tidak akan pernah ikut pemilu sampai kapanpun, kalaupun  dipaksa datangm tetap akan saya coblos semua atau kosong, dan saya tidak peduli dengan ancaman hukuman pidana pada golput. Kalau memang golput dosa dan dihukum, bagaimana dengan tikus-tikus, bajingan-bajingan, orang-orang brengsek, koruptor, mafia-mafia di dalam pemeritahan itu? Kalau memang golput dosa, bagaimana dengan mereka? Sudah butakah hukum dan keadilan di bangsa ini?

Dan akhir-akhir ini perkataan saya tentang golput seumur hidup mulai goyah dengan munculnya tokoh-tokoh pengubah bangsa ini seperti, jokowi, ahok, risma, dan juga dahlan iskan. Saya melihat bagaimana kinerja mereka yang begitu luar biasa bagi kota dan organisasi di mana mereka berada. Mestipun sudah muncul 4 tokoh hebat di sana, tetap masih membuat saya mengambil keputusan mutlak apa meningglkan golput atau tetap. Cuman sedikit perubahan muncul, saya akan lepas dari golput bila ke empat nama di atas bisa menjadi calon presiden asal tidak diusung parpol demokrat, golkar, dan pks. Mengapa ke3 partai itu masih tetap membuat golput? Ya lihat saja berita sejak jaman orba sampai sekarang, saya rasa orang cerdas akan tahu hal ini. 

Ya, bagi saya sekarang yang sudah tidak absolut golput adalah munculnya ke 4 nama yang saya sebut di atas sebagai calon presiden tidak perduli dari parpol mana, kecuali ke 3 parpol yang sudah saya sebut. Bukannya menjelekkan atau membela suatu parpol, bagaimanapun sampai sekarang saya masih anti parpol. Silahkan kalau mau menganggap ini sebagai pencemaran nama baik, saya tidak peduli, kapasitas saya hanya berkata sesuai berita yang ada di televisi saja. Kalau memang ini dianggap dosa, biar saya yang menanggumg dosanya di hadapan Tuhan saya. Kapasitas saya sebagai kaum minoritas kecil bangsa Indonesia hanya bisa berkata demi Allah dan demi Indonesia. 

God bless Indonesia 
With love, 

Oss

Kamis, 13 Februari 2014

Krisis Pupuk, Kaitannya Dengan Impor Beras dan Korupsi yang Berakibat Pada Matinya Petani

Sekitar 1-2 bulan ini, saya mengamati beberapa kios resmi penjual pupuk yang langsung diserbu pada saat pupuk tiba. Kondisi yang tidak lazim pada jaman orde baru. Beberapa kios dikerubungi seperti orang sedang berdemo. Dan lebih mirisnya lagi adalah sekarang waktunya musim menanam yang sedang terjadi di kampung saya. 

Saya akan flash back semasa saya kecil yang di mana saya juga tinggal di kampung ini. Semasa saya kecil, tidak pernah kios pupuk kesulitan untuk mendapatkan pupuk dari diatributor resmi dari petrokimia dan juga sejenisnya. Beberapa kios malah masih bisa menyimpan stok untuk keperluan sewaktu-waktu bika petani atau siapapun yang membutuhkan untuk membelinya. Petani mudah mendapatkan pupuk, hasil panen melimpah dan Indonesia sebagai negara yang swasembada pangan tentunya. Ya, sejarah mencatat Indonesia pernah menjadi negara swasembada pangan, yang di mana dengan kata lain kita tidak butuh negara lain cuman untuk masalah makanan. Mestipun jangka panjangnya sangat buruk bagi pertanian di Indonesia. Ya setidaknya ada prestasi bagus yang sedikit membuat ibu pertiwi kagum. 

Sekarang? 
Hhmmm.. hampir 1 mingguan ini saya berpikir tentang fenomena yang terjadi tengang "demo" di kios pupuk. Saya melihat sih memang jumlah kios pupuk meningkat, tapi jumlah lahan pertanian berkurang loh. Di beberapa titik memang lahan pertanian sudah beralih fungsi menjadi rumah, toko, dan bangunan lainnya yang dimana bisa mengurangi kuantitas pangan nasional. Secara kasat mata lahan pertanian berkurang, tp anehnya jumlah pupuk semakin langka dan susah didapat. Ada apa gerangan? Mengapa seperti ini? Apa karena produsen pupuk mengurangi jumlah produksinya? Saya rasa ga mungkin bila dilihat dari sisi bisnis dan investasinya.

Suatu kasus sederhana, tapi sedikit mengganggu pemandangan mata dan juga mengusik hati dan otak saya untuk sedikit menulis masalah ini..
Sedikit mengingat acara prime time di metro tv beberapa hari lalu dengan narasumber rizal ramli dengan penjelasan caruk maruknya dunia padi dan pemerintahan. Ya mungkin inikah jawaban dari kelangkaan pupuk yang terjadi selama ini di daerah saya dan mungkin juga di daerah lainnya. Atau mungkin pupuk bisa jadi dialirkan ke dunia industri perkebunan sawit yang di mana sangat merajarela? Ya itu mungkin saja terjadi bukan?

Ok, lupakan saja dunia perkebunan dulu, kita bahas apa yang di sampaikan rizal ramli dalam acara di metro tv tersebut.

  1. Indonesia surplus padi di atas 1 juta ton setiap tahunnya bila di rata-rata, surplus kok impor?. Satu masalah yang sangat janggal bagi saya sebagai pelaku bisnis ya walupun bukan sekala besar dengan omzet milliaran rupiah. Bagi saya itu aneh dan pasti ada ketidak beresan di sini, mungkin ada indikasi korupsi, kesalahan komunikasi, atau sop yang ga jelas. Ya ketiga hal tersebut sangat mungkin terjadi demekian.
  2. Setiap impor beras selalu ada korupsi dengan nominal yang tidak sedikit, kata bang rizal di acara tersebut (nominal saya lupa berapa rupiah, cuman bang rizal jelas sebutin). Kalau memang seorang rizal ramli menyebutkan data dari bps dan juga korupsi dengan terang-terangan, maka seharunsnya ditindak lanjuti dengan benar oleh oihak yang berwenang. Bukankah kalau memang bang rizal salah bisa di masukkan ke proses hukum dengan pencemaran nama baik dan yang lainnya? Kalau tidak diproses, maka kejanggalan lagi yang muncul. Apa karena pihak yang terkait pura-pura tidak tau? Apa mungkin pihaknya terlibat? Atau juga pihaknya belum diatur oleh sutradaranya mengarah ke sana? Ya semua bisa terjadi bukan? 
  3. Dari alasan di atas, saya menarik satu lagi yang sangat berkaitan erat dengan ini. Yaitu, ada indikasi untuk membunuh petani dengan hasil panen yang buruk, surplus bisa jadi minus, impor semakin besar, dan korupsi semakin besar pula. Semua berawal dari dipersulitnya pupuk yang mempunyai peran penting selain juga kualitas bibit yang ada. Saya bukan sarjana pertanian ataupun ahli pertanian, tapi secara logika saya sebagai masyawakat awam seperti itu, pupuk dan bibit menjadi bagian penting dalam kualaitas hasil panen. 
Dari ketiga alasan di atas, saya rasa kpk dan semua pihak terkait mulai curiga dan menyelidiki kasus yang ada, sebagaimana demi kemakmuran masyarakat petani yang seharusnya juga menjadi salah satu pilar pendapatan negara dan membuat negara sejahtera. Atau mungkin para pejabat dan wakil rakyat di sana tidak pernah berpikir sampai tidak tahu masalah kecil seperti ini? Atau memang semua menjadi satu paket dalam kerjasama untuk membunuh masyarakat yang notabene menjadi senjata paling ampuh membuat negara ini makin terpuruk? 
Mari cek hati masing-masing, masihkah ada nasionalisme dan rasa cinta akan bangsamu dalam hatimu? Tanpa itu perjuanganmu akan sia-sia. 

Oss.. 

Selasa, 14 Januari 2014

Banjir di Jakarta Siapa Yang Salah? Siapa Yang Menanggung?

Bermula dari rasa jengkel melihat berita, saya akhirnya menulis tentang masalah banjir yang sedang melanda ibu kota. Bagaimana tidak jengkel? Coba bayangkan, pagi nyalain tv yg nongol banjir, siang buka tv yg nongol banjir, sore eh yang nongol banjir, dan di malam hari sialnya lagi yang nongol banjir. Cuman ada tayangan bola antara arema vs persija yang sedikit berbeda, tapi sayang pertandingan tidak menarik dan saya putuskan curhat saya di blog ini. Hehehe
Saya ini bukan ahli tata kota, bukan ahli sejarah, bukan ahli politik, saya hanyalah orang awam yang mencintai Indonesia. Dibilang ahli, juga bukan toh saya bukan orang yang segudang prestasi dan karya saja belum ada yang membanggakan, intinya saya cuma sebatas rakyat Indonesia yang peduli dan sedih melihat kondisi bangsa saat ini. Banyak dialog dan tayanagan tentang banjir di Jakarta ini termasuk dilihat dari sisi sejarah dan lain sebagianya. Dari semua tayangan yang saya lihat dari pagi-sampai malam hanya hanya membahas banjir saya mengambil beberapa kesimpulan sebelum kita memvonis siapa yang salah dan yang bertanggung jawab atas ini semua. Kalau bahasa lawaknya sih yang harus di salahkan sih bapak kotanya. Kenapa dia kabur meninggalkan ibu mengurus semua sendirian. Hahaha

Ok cukup dulu bercandanya, kita mulai dari omomgan dari si tukang ngomong dari partai demokrat (nama sengaja tidak disebut) dari yang saya baca dari salah satu media online menyebutkan kesalahan ada di tangan jokowi sebagai gubernur. Well mari kita bahas dulu sebelum mengambil keputusan itu dan saya rasa bapak 1 ini sudah cukup pengalaman untuk berpikir jernih dan dewasa, kecuali memang beliau tidak mengerti saja. Kita lihat dulu dari sisi sejarah di mana kasus banjir di Jakarta sudah ada sejak jaman Belanda bung. Dan hebatnya lagi kenapa tidak ada yang menyalahkan belanda yah? Ya mungkin itu dianggap masa lalu saja, ok itu memang benar itu masa lalu. Berarti di simpulkan bahwa sejak jaman belanda dulu sampai jokowi sekarang, jakarta selalu banjir, benar begitu kan? Kalau main tunjuk siapa yang salah ya jelas dong semua pemimpin yang hidup sejak jaman belanda sampai jokowi semua layak disalahkan. Dari tahun ke tahun selalu ada yang disalahkan dan menjadi janji manis politik untuk menjadi senjata dalam pemilukada di jakarta dan ujungnya selalu GAGAL. 

Lanjut dari pengamatan ke 2 saya, sebuah kota besar macam jakarta dan surabaya yang di mana letak geografisnya hampir sama yaitu di pesisir pantai di mana hal ini pasti membuat 2 kota ini berada di dataran rendah. Dan kalau melihat sifat air yang selalu mengalir dari tempat tinggi dan rendah, maka yang bisa disalahkan adalah kota-kota yang ada di atasnta dong? Berarti kota-kota tersebut menyumbang banyak air di 2 kota ini. Dan sialnya lagi kota yang di atas tidak mau disalahkan. Bingung kan? Hehehe

Yang ke 3 adalah masalah tata kota. Kalau boleh disalahkan tentunya ahli tata kota yang perlu disalahkan dong? Karena dia sudah menata kota dengan minim lahan hijau dan lahan resapan. Dan sialnya lagi si tata kota tidak mau disalahkan karena kebijakan mengambil keputusan bukan di dia. Ujung-ujungnya pemimpinnya lagi yang di salahkan. Repot kan? Pusing kan? Di mana semua ini telah menjadi jerat iblis yang seakan tidak ada solusi. 

Ke 4 sih rakyat juga bisa disalahkan loh. karena tiap kali banjir selalu ada tumpukan sampah di dalamnya. Dengan kata lain, sampah dari rakyat juga bisa jadi alibi dari pihak lain dong? Dan sialnya lagi, rakyat tidak mau disalhakan. Makin pusing kan? Sama dengan saya. Hahaha

Dari ke 4 hal di atas bisa saya simpulkan bahwa tidak adanya kerja sama di antara semua elemen yang ada baik dari pemerintah dan rakyat. Dan juga saya munculkan masalah baru siapa yang layak disalahkan, yaitu sistem. Mengapa saya menyebut sistem? Karena kalau diamati dari ke 3 masalah di atas tentunya tidak lepas dari sistem yang amburadul dan tidak terintegrasi dengan benar dan cenderung setiap kota bekerja sendiri tanpa pernah berpikir bahwa antara 1 kota ke kota yang lain pasti selalu terkait dan saling berhubungan erat. 

Mengapa sistem yang saya anggap salah? Mungkin bisa saya jabarkan dengan benar menurut saya sebagai orang awam. 
  1. Sistem otonomi daerah. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sistem ini, cuman menurur saya konsep dan cara perpikirnya saja yang perlu diperbaiki. Seperti yang saya sebut di atas, tidak akan mungkin bisa suatu pulau yang terdiri dari banyak kota mengambil keputusan sendiri tanpa memikirkan kota yang lainnya. Seharusnya otonomi daerah juga memikirkan suatu sistem yang terintergasi satu sama lain dan bekerja sama sehingga bisa membuat suatu kebiijkan yang saling menguntungkan. Misal dalam pembukaan lahan untuk perumahan, harusnya pemerintah atur dong lahan seperti apa yang cocok, bukan membuat di bantaran sungai dengan mengubah kontruksi alamnya. Sistem otonomi baik sebenarnya untuk membuat suatu daerah berkembang, tapi tidak diberi kebebasan sebebas-bebasnya. 
  2. Harusnya ada badan, lembaga atau apalah istilahnya yang mengatur kebijakan tentang tata kota nasional bahkan per pulau yang terintegrasi. Saya tidak tau sudah ada ada atau belum, yang pasti hal ini sangat penting. Mengapa? Karena menurut saya dalam satu pulau ada bermacam hutan, sungai, gunung, bukit, dan lain sebagainya. Dan itu pasti selalu berkaitan satu sama lain. Kalau dari sini tidak direncanakan dengan baik, maka pembangunan akan sekedar asal dan yang pengting pendapatan daerah bagus tanpa memikirkan dampak yang dibuatnya. Untuk kasus tata kota ini harusnya dilakukan secara terpusat dengan pola yang benar dan terintegrasi dan saya rasa ahli tata kota sangat paham tentang hal ini. Toh kalau hal ini dinilai tidak bagus minimal adalah pengaturan di beberapa kota yang di mana sungainya mengalir di jakarta dan surabayalah. Sehingga kerja di kota limpahan sungai ini tidak terlalu berat. 
  3. Sistem pemerintahan yang kurang bagus. Pemilukada dan pemilu pusat hampir memiliki konsep yang sama yaitu lewat partai politik dan mungkin juga independen. Kebanyakan yang ada selalu membentuk 2 blok, yaitu koalisi dan oposisi. Di mana ke2 blok ini seakan tidak pernah bersatu dalam membangun bangsa dan kota. Seharusnya setelah pemilu berakhir, ke 2 blok berjuang bersama tanpa melihat kepentingan partai politiknya. Bolehlah blok oposisi dijadikan pengawas kebijakan koalisi agar tidak ada kecurangan, tapi cukup sebagai pengawas saja. Tapi kinerja harusnya bahu membahu, bersatu dan mementingkan kepentingan bangsa secara bersama.
Dari setiap masalah yang ada, semua pihak tidak mau disalahkan dan tentunya itu adalah hal yang alami dan normal. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya semua elemen dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, pengusaha, dan juga seluruh masyarakat bersatu. Kata kuncinya adalah bersatu, toh juga percuma kita buat suatu sistem yang sangat bagus tanpa diimbangi kerja sama dan sdm yang bagus. Kan bagaimanapun kunci sebuah sistem berhasil terletak pada sdmnya. Dan di simpulkan jangan pernah berbicara kepentingan rakyat selama semua elemen tidak bersatu. Semua adalah omong kosong, bila mengatasnamakan kepentingan rakyat dan bangsa, tapi nyatanya kerja terpisah dan tidak terintegrasi. Yang jelas masalah jakarta adalah masalah kita bersama dan kegagalan yang ada, seharusnya kita semua yang perlu dipersalahkan tanpa saling tuding. 

Sabtu, 11 Januari 2014

Tips Memilih Pemimpin Dalam Sistem Demokrasi Seperti di Indonesia

Setelah berpikir dan melihat kasus dan kejadian yang telah berlalu di Negara ini, saya mempunyai saran dan tips untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat supaya tidak tertipu. Hal ini muncul karena pengalaman saya mengamati perhelatan politik dan banyak hal yang terjadi di dalam dunia pokitik di Indonesia. Hal paling mencolok adalah masalah selalu ingkar janji dan korupsi. Kasus terbaru adalah munculnya sebuah dinasti keluarga di dalam pemerintahan. Banyak kasus yang bisa diambil kesimpulan bahwa banyak pejabat itu pembohong dan tidak pernah memikirkan rakyat. Beranjak dari kasus yang ada mungkin tips di bawah ini bisa membantu dalam pemilu ke depan :
  1. Jangan pernah memilih pemimpin yang anggaran kampanyenya sangat besar dan sering nongol di televisi. Kenapa? Karena anggaran besar belum tentu berasal dari kantongnya sendiri sehingga pada saat menjabat perlu mengembalikan semua dana yang keluar kepada peminjam modal kampanye. Toh kalaupun duit sendiri, ga mungkin uang puluhan miliar dan bahkan ratusan di iklaskan begitu saja untuk sebuah pemilu. Jadi kemungkinan untuk korupsi supaya bisa minimal balik modal sangat besar sehingga tidak disarankan memilih calon yang model beginian. 
  2. Jangan pernah memilih pemimpin yang janjinya muluk-muluk. Mengapa? Karena rata-rata yang model beginian jarang banget menepati janjinya. Jadi kemungkinan kita dibohongi sangat besar. Setiap kita harusnya mulai kritis akan daerah masing-masing agar janji tiap calon bisa kita saring mana yang termasuk lebay dan tidak. Harusnya kita juga bergerak, karena yang tahu tentang daerah dan kebutuhannya adalah kita. Jadilah orang cerdas biar tidak selalu dibohongi calon pemimpin. Hehehe
  3. Jangan pernah memilih pemimpin karena wajahnya. Ukuran sebagai seorang pemimpin seharusnya kualitas, bukan tampang doang. Ini terbukti kan?? Hehehe. Kualitas memimpin partai, kualitas mengelola sumber daya yang ada di partai, dan kualitas membangun hubungan juga bisa dijadikan patokan.
  4. Jangan pernah memilih pemimpin yang mengangkat isu SARA. Karena orang seperti itu tidak akan pernah tahu memikirkan kepentingan bangsaanya sebelum merubah ide gilanya yang sangat salah. Mayoritas pemimpin yang dihargai di seluruh dunia adalah mereka yang selalu mengusung pluralisme dan mengusung persatuan. Pengangkat isu SARA pada dasarnya tidak jauh dari antek penjajah, karena SARA adalah alat yang digunakan penjajah untuk memecah belah negara yang dijajahnya sehingga akan sangat mudah menguasainya. So?? Mental seperti ini sama dengan penjajah dan antek-anteknya. 
  5. Jangan pernah memilih pemimpin yang di era sebelumnya jarang nongol dan jarang menunjukkan prestasinya, tiba-tiba saja terkenal lewat media dan alat pencitraan lainnya. Karena mudahnya membuat orang terkenal di bangsa ini, kita harus waspada dan berhati-hati melihat orang yang seperti ini. Karena banyaknya kepentingan dari pihak tertentu dan juga deal tertentu sehingga membuat orang ini menjadi mudahnya terkenal dengan citra yang baik yang belum tentu itu benar adanya. Waspadalah, waspadalah, suatu saat dan mungkin hal ini sudah terjadi. 
  6. Jangan memilih pemimpin yang suka curhat dan dikit-dikit membentuk pengacara pribadi atau keluarganya karena adanya serangan dari pihak lain yang belum tentu itu benar. Karena biasanya orang model begini melakukan apa yang dituduhkan, karena takut terbongkar jadi membuat benteng dahulu. Hehehe
  7. Jangan memilih pemimpin yang pada waktu kampanye membagikan duit. Kenapa? Karena membagikan duit itu adalah tindakan bodoh dan pasti ada masa untuk minimal nalik modal. Dan orang model begini biasanya tidak tulus dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Memang bagi rakyat terlihat peduli dengan membagikan uang yang di mana bisa digunakan untuk memenuhi keperluan. Tapi percayalah setelah menjabat, anda akan merasakan betapa begonya anda karena telah memilih pemimpin model seperti ini. Anda akan merasa tertipu dan sengsara. Mau coba? Buktikan sendiri dan terima resikonya. Karena keputusan ada di tangan anda. 
  8. Pilihlah seorang pemimpin yang mau transparan anggaran dan pendapatan pribadinya. Model seperti ini sudah terbukti kan? Tanpa sebut nama saya rasa sudah banyak yang tahu. Mengapa anggaran dan pendapatan pribadi penting? Karena dengan mereka berani membuka hal itu, percayalah anggaran negarapun mereka siap transparan, karena tidak akan pernah ada celah untuk masuk ke kantong pribadi. 
  9. Pilihlah pemimpin yang rela memberikan no hp pribadinya. Karena pemimpin seperti ini mau mendengar keluhan rakyat sehingga rakyat punya akses langsung dan informasi bisa cepat ditindaklanjuti. 
  10. Pilihlah pemimpin yang tidak takut mati untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Karena pemimpin seperti ini siap memberikan yang terbaik yang dia bisa untuk negara dan kotanya. Nyawa saja siap diberikan apalagi hanya sebuah pengabdian?? Coba pikirkan dan renungkan sendiri.. hehehe
Ini tips dari saya sebagai orang awam yang belajar dari pengalaman selama ini. Dan ingat peran kita mencari informasi dan kebutuhan kota dan bangsa kita juga menentukan ketepatan kita memilih pemimpin. Jadilah rakyat yang cerdas dan tidak mudah dikadalin sama buaya yang ada di sana. Sebelum menyesal di kemudian hari, segera berbenah dan jadilah orang cerdas. Ingat masa depan bangsa di tentukan juga oleh kita, bukan hanya pejabat doang. 

Sisi Lain dari Kisruh Anas, Sby, Demokrat, dan KPK

Banyak saya mendengar dan melihat dari berbagai sumber tentang masalah yang lagi panas hari- hari ini yaitu penangkapan anas oleh KPK da juga saling serang antara pihak anas dengan pihak sby dan demokrat. Banyak dari semua sumber yang saya baca selalu di ambil dari pihak yang pro dan kontra. Cukup jelas siapa pro siapa dan siapa bela siapa dan itu adalah hal yang lazim dan normal. Cuman sebagai orang awam di dunia politik dan cenderung agak muak melihat masalah di politik yang selalu hubungannya dengan korupsi saya mencoba melihat kasus ini dari sisi saya saja. Saya cenderung tidak melihat pihak mana yang benar dan salah, tapi menurut saya serangkaian kasus dalam sebuah organisasi apapun selalu muncul karena banyak hal dan terlepas dari itu, penyebabnyapun beragam, mulai dari salah arah, salah komunikasi, dan lain sebaginya. Kasus anas, menurut saya semua pihak yang ada di dalam organisasi demokrat salah, tidak sekedar anas dan sby semata. Kenapa? 
  1. Kalau memang anas terbukti korupsi, berarti ada kesalahan mekanisme dalam pemilihan ketua umum di partai demokrat dan tidak bisa kepas dari penasehatnya yang di mana seharusnya penasehat bisa menasehati dalam pengambilan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga tidak sejalannya nilai, visi, dan pradigma para pemimpin yang ada sehingga diperoleh seorang pemimpin yang notabene adalah banjingan anggaran. Dan kemungkinan yang lain memang kualitas mayoritas kader memang seperti itu. Contoh yang saya alami di dalam keikut sertaan saya di dalam organisasi excellent leader trainning, setiap ide dan gagagasan yang saya miliki selalu saya koordinasikan dengan teman selevel sebelum diajukan ke ketua, dan ketua yang pastinya akan mendiskusikannya dengan penasehat agar tidak salah dalam tindakan ke depannya.
  2. Kalau anas tidak terbukti korupsi, berarti ada kesalahan fatal dalam sistem manajemen di dalam organisasi yang disebut demokrat ini. Kesalahan apa saja? 
    • Tidak sanggupnya menjalankan dan mengelola manajemen konflik sehingga konflik yang ada sampai berkembang dan mencuat sampai ke publik secara luas.
    • Perekrutan kader dan anggota yang salah, ini terbukti dengan ditangkapnya beberapa kader dari demokrat yang terjerat kasus korupsi. Seperti, nazarudin, angelina sondak, dan lain-lain. 
    • Ketidak becusan penasehat partai karena tidak mampu mempersatukan 2 kekuatan besar yang dimiliki oleh ketuanya dengan pihak penasehatnya. 
    • Terkesan antara penasehat, ketua, pemimpin dan anggota berdiri sendiri dan membentuk suatu blok tersendiri sehingga membuat persatuan di kubu partai sangat buruk. 
    • Terkesan penyamaan visi dan misi yang tidak selaras atau mungkin tidak disampaikan ke seluruh anggota partai. Hal ini dibuktikan dengan iklan partai yang berkata katakan tidak pada korupsi dan dijawab dengan beberapa kadernya yang tersangkut kasus korupsi. 
    • Sop dan pendelegasian tugas yang tidak berjalan, sehingga membuat pengambilan keputusan terkesan asal dan tidak bermutu. 
    • Bisa juga penyampaian informasi yang tidak jelas atau mungkin disengaja tidak jelas sehingga banyak kader yang kader tersangkut korupsi dan bahkan membawa nama pemimpin partainya
  3. Keterlibatan KPK hanya sebatas diperalat suatu pihak untuk mencari siapa yang benar dan salah, tanpa memikirkan solusi yang lebih baik untuk kedepannya. 
Di atas hanya kemungkinan yang bisa saya lihat dari sudut pandang saya sebagai orang awam. Dan segala yang terjadi hanya pihak internal yang tau atau mungkin dengan memanggil konsultan dibidangnya agar bisa mencari di mana letak kesalahannya sampai terjadi seperti ini. Dari apa yang sudah saya utarakan di atas, tidak ada yang benar dan salah. karena semua salah karena memang tidak berjalan dengan baik mekanisme yang harusnya berdasarkan pada pengelolaan manajemen yang baik.