Tampilkan postingan dengan label kerohanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kerohanian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Januari 2015

Mencipta Adalah Sifat Allah yang Ada Dalam Hidup Manusia

Tiba-tiba terlintas di dalam pikiran saya dalam perjalanan hari ini di dalam kereta tentang sebuah kata menciptakan. Sejarah mencatat bahwa banyak hal telah diciptakan di dunia ini baik berupa gedung, alat elektronik, dan berbagai macam hal lainnya yang ada di dumi ini. Menciptakan berarti menggunakan waktu, tenaga, pikiran dan semua sumberdaya yang dimiliki untuk menghasilkan sesuatu. Menciptakan adalah hal yang tidak mudah karena butuh perjuangan yang panjang dan mungkin sampai pada tingkat stres tinggi. Seorang Thomas Alfa Edison membutuhkan jutaan kali percobaan untik bisa menemukan sebuah bola lampu yang menjadi barang yang sangat dibutuhkan untuk menerangi kegelapan malam. 

Kata menciptakan juga identik dengan Allah. Dalam kejadian 1 disebutkan bagaimana Allah menciptakan bumi dan alam semesta beserta isinya dengan begitu ajaib dan luar biasa, sampai semua dipandang Allah sendiri baik. Sampai pada hari ke enam diciptakannya manusia yang dimana sangat jelas dikatakan adalah serupa dan segambar dengan Allah sendiri. Kita manusia adalah ciptaan yang sempurna sampai Allah yang adalah pencipta alam semesta ini menjadikannya serupa dan segambar denganNya. Segambar dan serupa dengan Allah bukan berarti fisik kita sama dengan Allah, tapi sifat Allah yang seharusnya sama dengan manusia, termasuk menciptakan. 

Allah adalah pribadi yang adil dengan memberikan kita talenta menurut kemampuan kita (matius 25:15). Setiap talenta yang kita punya, harusnya potensi menciptakan harus keluard an dikembangkan untuk membuat Tuhan bangga akan apa yang kita punya. Perumpamaan talenta ini begitu menarik bagi saya untuk melihat dari sebuah sudut pandang lain. Banyak dari orang yang mendeskripsikan hamba yang memperoleh lima talenta memperoleh laba lima talenta pula dan demikian dengan yang dua talenta hanya sebatas seperti kita berdagang. Kita punya lima memperoleh laba lima dan seterusnya. Tidak ada yang salah dengan kebenaran seperti itu, karena begitulah kebenarannya. 

Ada sudut pandang lain yang kadang terlupakan dari kita tentang bagimana cara memperoleh laba. Di alkitab disebutkan dengan jelas bahwa hamba yang baik mengerjakan talenta itu sampai memperoleh labanya. Ada kata menarik di dalamnya yaitu mengerjakan. Mengerjakan yang bagaimana? Apakah talenta hanya sebatas berdagang yang hanya dilihat dari sisi jual dan beli saja? Dari sudut pandang saya mengerjakan dalam konteks talenta ini bisa dengan menciptakan sesuatu. Sebagai contoh seorang yang bertalenta musik akan bisa dikatakan mencipta bila ada sebuah lagu yang diciptakan, seorang arsitek bisa dikatakan mencipta bila ada designnya yang dijadikan sebuah bangunan, seorang pemimpin bisa dikatakan mencipta bila ada pemimpin lain yang diciptakan, dan masih banyak hal lainnya yang tidak mungkin bisa saya sebutkan satu per satu. 

Sering sekali kita bingung dan tidak tahu akan apa yang akan diciptakan bukan? Hal paling sederhana adalah dikarenakan kita tidak mengenal talenta kita. Tanpa kita tahu talenta yang Tuhan berikan, maka akan sangat susah kita berada dalam tingkatan serupa Allah yaitu mencipta. Talenta dikenali dari bagaimana kita mengenali diri kita sendiri. Tanpa bisa mengenal diri sendiri, akan sangat mustahil kita bisa mengerti apa talenta yang Tuhan berikan dalam diri kita. Dan inilah salah satu kerja Tuhan dalam diri manusia. Pada saat kita kenal siapa diri kita, kita akan tahu apa talenta kita. Mengembangkan talenta sangat erat kaitannya dengan hikmat yang dimana sumber hikmat adalah Allah sendiri. Dan hebatnya lagi setiap talenta selalu berbeda hikmat yang Tuhan berikan. Sangat tidak mungkin seorang musisi menciptakan musik dengan hikmat seorang peternak ikan bukan? Tidak akan mungkin seorang arsitek menciptakan karyanya sama dengan seorang ahli elektronik menciptakan karyanya. Dari hal ini ada dua point esensi yang kuat yang harus menjadi fokus kita, yaitu kenali dirimu dan kenali Tuhanmu, maka Tuhan sumber pencipta akan menuntun hidup kita dengan segala kebesaranNya dan kesiapan hati kita dalam menjalaninya. 

Jadi tidak ada alasan lagi untuk kita tidak menciptakan sesuatu lewat talenta kita. Semakin serupa dengan Allah adalah serupa denhan sifat Allah sendiri yang salah satunya adalah menciptakan. Bukankah ending dari apa yang kita perjuangkan di bumi ini adalah serupa dengan Kristus? Menciptalah untuk kerajaan Allah, karena mencipta adalah tujaun Allah memberi talenta. 

Hal berikutnya adalah setiap hal yang kita ciptakan selalu mempunyai tujuan yang pasti. Apapun talentamu dan karyamu nantinya, kerajaan Allah adalah tujuan dari semua yang menjadi karya kita. Semua kehidupan kita dan karya kita harus berpusat pada kerajaan Allah, memuliakan Allah, dna menjadi terang dalam dunia. Mengapa hal itu menjadi penting? Karena iblis sang peniru, pembohong, dan pembunuh tahu akan sifat mencipta adalah sifat Allah, maka iblis juga berusaha menirunya. Iblis juga bisa menciptakan sesuatu, tapi apa yang iblis ciptakan tidak akan membawa kebaikan bagi manusia. Contoh nyata adalah narkoba. Narkoba diciptakan untuk suatu tujuan merusak, membunuh, dan membinasakan. Jadi pusat dari karya yang kita hasilkan lewat talenta kita haruslah kerajaan Allah. 

MENCIPTA ADALAH SIFAT ALLAH YANG HARUS KITA TUJU UNTUK SEMAKIN SERUPA DENGAN KRISTUS. SETIAP TALENTA YANG TUHAN BERIKAN DALAM HIDUPMU, CIPTAKAN SEBUAH KARYA YANG BERPUSAT PADA KERAJAAN ALLAH, MAKA TANPA DISADARI KEHIDUPAN KITA MEMULIAKAN BAPA DI SURGA. KENALI DIRIMU DAN TUHANMU UNTUK BISA MENJADI SEMAKIN SERUPA DENGAN TUHAN SANG PENCIPTA KEHIDUPAN.


God bless Indonesia,
Laskar Banyuwangi.

Kamis, 16 Oktober 2014

Kehadiran Terang Mengalahkan Gelap

Dari sejak pertama saya bertobat sekitar 2002 sampai sekarang, sudah sangat sering mendengar kotbah dan diskusi tentang garam dan terang dunia. Dari situ membuat saya merenung jauh ke dalam tentang apa itu terang dunia sebatas kemampuan saya melihatnya. Sebelumnya dalam injil Yohanes 1:9-10 sangat jelas dikatakan bahwa Terang itu adalah Tuhan itu sendiri dengan lebih detail apa yang dimaksud Yohanes pembaptis adalah Yesus sendiri. Sudah sangat jelas bukan?

Pada saat Yesus ada di dunia, dengan jelas injil Matius 5:14 mengatakan kamu adalah terang dunia. Dari ayat itu sangat jelas bahwa Yesus memberikan status dan juga fungsi sebagai terang dunia kepada murid-muridNya. 

Ada hal yang menarik dalam hal ini, Tuhan sadar bahwa kita anak-anak Allah dan juga Tuhan tidak dikenal dunia. Berhubung itulah Tuhan dengan sadar memberi kita sebuah senjata yang hebat, yaitu kuasa dan perlindungan. Hal ini sangat jelas tercatat di dalam kitab Kisah Rasul 1:8 dan juga Matius 28:19-20. Dalam 2 ayat itu ditulis bahwa kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudu turun atas kita dan juga perintah amanat agung selalu berujung kepada penyertaan Tuhan sampai kepada akhir jaman. Dengan kata lain tugas kita untuk menjadi terang dunia sudah terbantu dengan kuasa dan perlindungan yang Tuhan beri secara cuma-cuma, tinggal kita mau atau tidak mempraktekkannya. 

Yang jadi persoalan sekarang terang yang bagaimana dan di mana kita sekarang? Kembali ke Matius 5:14. Ada hal menarik menurut saya, setelah menjelaskan status kita sebagai terang dunia, Tuhan memberikan sebuah hal lain lagi, yaitu kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Itu merupakan ilustrasi yang sangat bagus dari Tuhan.  Pada saat terang itu bersinar, maka dampaknya adalah kota itu terlihat seperti kota di atas gunung yang terang sehingga sangat tampak dilihat dari bawah. Berarti bisa disimpulkan bahwa terang harusnya hadir minimal disebuah kota di mana Tuhan tempatkan. 

Berbicara kota tentunya terlalu luas dan kompleks, sehingga perlu hal lain yang disorot agar bisa lebih baik. Di dalam sebuah kota tentunya ada bagian-bagian dari kehidupan bermasyarakat yang bermacam-macam, misal mencakup masalah kesehatan, ekonomi, seni dan budaya, politik, pendidikan, dan masih banyak hal lagi tentunya. Saya percaya bahwa setiap terang pasti diberi Tuhan minimal 1 talenta sama dalam kisah perumpamaan talenda di Injil Matius 25. Misal talenta seorang musisi, buatlah musik yang memancarkan terang, bukan musik yang bernadakan galau dan masalah yang tidak mendidik, kalau pebisnis, berbisnislah dengan cara yang Tuhan mau. Kalua pengajar, jadilah guru yang bisa menciptakan anak didik yang berkualitas. Pada saat semua aspek kehidupan dikuasai terang, apa mungkin kegelapan bisa berkuasa lagi? Sedangkan gelap bukan lawan berarti terang. Dari hal ini saya membayangkan kalau semua aspek kehidupan dikuasai terang, apa ini bukan sama seperti yang Yesus doakan supaya Tubuh Kristus menjadi satu seperti di dalam Injil Yohanes 17, dan apakah tidak mungkin transformasi terjadi tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk KKR? 

Contoh nyata bisa dilihat dari kehidupan Kaka yang di mana dari dia, dunia sepak bola dihebohkan dengan gaya hidupnya yang luar biasa. Di saat dunia malam dan sex bebas menjadi gaya hidup pemain bola pada umumnya, sebuah terang muncul dengan gaya hidup yang berbeda. Kaka menjadi laki-laki idaman banyak wanita, tak jarang banyak selebriti kelas atas dunia mengajaknya berkencan, tapi dengan tegas Kaka berkata tidak dan tetap setia pada pasangannya. Bukankah itu tandanya terang tidak bisa kalah dari gelap? Contoh lain tidak perlu jauh, kita ambil saja Ahok. Dimana seorang Ahok berani tampil beda dengan konsisten pada apa yang dia perjuangkan tetang keadilan sosialnya. Disaat terang muncul, gelap tidak suka dna berusaha melawan dan bisakah gelap menang? Ahok sudah membuktikannya bukan? Coba banyangkan kalau semua terang mengembangkan setiap talenta yang didapat dan dilepas di tengah kota. Apa bisa gelap berkuasa atas kota? 

Masalahnya adalah beranikah gereja melepas orang-orang terbaiknya untuk kota sesuai kapasitas yang Tuhan percayakan kepadanya? Tanpa ada terang di kota otomatis sebuah kota akan tersembunyi dan gelap akan berkuasa. Jadi bukan salah gelap bila kegelapan berkuasa atas aspek yang ada di dalam masyarakat, tapi semua itu adalah kesalahan terang yang tidak mau masuk ke dalam gelap untuk mengalahkannya. Karena kuasa dan perlindungan Tuhan itulah yang memampukan kita menang atas gelap, karena terang sebenarnya adalah Tuhan sendiri. Karena kita berada di dalam rencana Tuhan itulah otomatis kemenangan ada dipihak kita, karena Tuhan selalu beserta dalam hidup orang yang memancarkan terang. 

JADI, TERANG ADA UNTUK MENGALAHKAN GELAP. KARENA PADA SAAT TERANG ITU HADIR OTOMATIS GELAP AKAN LENYAP DENGAN SENDIRINYA. HAL INI TERGANTUNG KITA SEBAGAI TERANG MAU ATAU TIDAK MASUK DI DALAM GELAP DENGAN RESIKO MENJADI MUSUH GELAP. DAN KETAHUILAH PENYERTAAN TUHAN ADA BAGI TERANG YANG SIAP MENYINARI KOTA

God Bless Indonesia
Salam Laskar Banyuwangi

Rabu, 11 Desember 2013

Bertumbuh dan Berbuah Adalah Hal yang Alami dan Tidak Menarik

Beberapa bulan yang lalu sebuah pohon belimbing di rumah di bersihkan ranting-rantingnya dan hal ini menjadi suatu yang menarik perhatian saya hampir setiap hari. Kebetulan juga letak pohon belimbing itu persis di depan tangga menuju lantai 2 di rumah dan tangga tersebut menjadi teman saya untuk mengamati pohon belimbing tersebut. Ya karena hal itu membuat saya tahu setiap cm pertumbuhannya. Ada yang menarik dari kejadian ini. Pada dasarnya saya adalah tipe orang yang mudah bosan akan sesuatu, tapi tidak akan pohon belimbing ini. Kebetulan atau memang rencana Tuhan, yang pasti saya belajar sesuatu tentang makna bertumbuh dan berbuah. 

Kemudian saya teringat dengan kisah di Yohanes 15:1-2
Akulah pokok anggur yang benar dan Bapaku adalah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih berbuah banyak. 
Ada yang menarik dari ayat di atas, pertama, bahwa hanya Yesus pokok anggur yang benar dan itu tidak perlu menjadi bahan yang untuk dibahas karena saya yakin pasti kita sebagai murid Kristus paham akan hal ini. Kedua, ternyata ada dua jenis ranting dan Tuhan memperlakukan hal yang menurut saya hampir sama yaitu, yang tidak berbuah dipotong sehingga hilang sedangkan ranting yang berbuahpun dibersihkan dengan maksud agar berbuah semakin banyak. 

Hal ini akan saya bandingkan dengan pohon buah naga yang ada di kebun. Pada suatu hari teman saya dari surabaya dan kupang lagi berkunjung ke rumah untuk belajar bagaimana menanam buah naga yang benar. Karena saya tidak seberapa paham, maka saya ajak ahlinya yang selama ini merawat semua buah naga yang ada di kebun. Dari beberapa pertanyaan yang ada dapat saya simpulkan hampir sama dengan pohon belimbing dan ayat tersebut di atas. Pertama, ada bagian dari buah naga yang memang rantingnya tidak mungkin berbuah dan ini harus ditebang dan dibuang. Kenapa? Karena bagaimanapun ranting tersebut tetap menyerap makanan dari batang sehingga akan sangat mengganggu dan bahkan bisa membuat kualitas buahnya menjadi rendah. Kedua, adalah membersihkan beberapa ranting yg habis berbuah dengan menyisakan 2 ranting saja dengan tujuan untuk menjaga kualitas buah tetap berkualitas. 

Dari hal di atas bisa saya simpulkan bahwa bertumbuh dan berbuah secara alami itu hal yang biasa-biasa dan tidak ada yang istimewa dari itu. Saya membayangkan bila melihat buah naga yang dibiarkan tumbuh alami dan mengasilkan buah pada musimnya, maka yang terjadi ada 2 hal kualitas buah menjadi kecil dan tidak masuk dalam pasar, karena masuk dalam kategori barang sisa dan harganyapun jauh lebih murah. Dengan kata lain itu adalah hal yang sangat biasa dan tidak berkesan istimewa.

Mengapa Tuhan mepakukan hal itu? Menurut saya menjaga agar kita sebagai ranting yang berbuah supaya menghasilkan buah yang berkualitas dan banyak. Semakin dipangkas, maka akan menghasilkan buah yang semakin banyak dengan kualitas yang sama bagusnya. Apa saja sih yang dimaksud ranting yang dibersihkan itu? Saya sih berpikir kalau ranting yang dimaksud adalab kita, maka pasti itu tidak jauh berhubungan dengan karakter kita, pengaruh apa yang kita berikan, dan juga keteladanan apa yang bisa oita berikan pada orang-orang disekitar, agar dalam ayat yang ke 8 dari yohanes 15 ini dinyatakan.
Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu
Ya bagaimana bisa berbuah tanpa ada karakter Kristus dan keteladanan yang kita berikan bagi orang disekitar kita atau mungkin bangsa ini?. Mari kita belajar bersama untuk berbuah banyak dan dengan kualitas yang bagus dengan melewati setiap proses agar karakter Kristus nyata sempurna atas kita. 

Minggu, 08 Desember 2013

Suku, Agama, dan Ras dalam Pandangannya di kehidupan kekristenan

Salah satu hal yang mengisi otak saya adalah sebuah produk yang selalu dihasilkan oleh sebuah kepentingan penjajah, yaitu sistem adu domba dengan mengangkat isu suku, agama, dan ras (sara) yang menjelma menjadi menjadi suatu nama yang disebut minoritas dan mayoritas. Mungkin bagi banyak orang menganggap hal teresebut kurang menarik, membosankan, dan juga tabu, tapi bagi saya hal tersebut menjadi hal yang menarik untuk dipelajari, dipikirkan, dan direnungkan. Ya, sadar atau tidak sadar, percaya atau tidak percaya, kehidupan masyarakat di indonesia dan bahkan dunia menganggap hal ini sebuah topik yang sesitif dan merupakan cikal bakal banyaknya perang, permusuhan, pembunuhan bahkan dimanfaatkan untuk kepentingan banyak pihak demi suatu tujuan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa dunia dan terutama di Indonesia tidak akan mungkin terdiri dari satu suku, satu agama, dan juga satu rasa. Salah satu kekayaan dunia dan Indonesia terwakili dari banyaknya suku, agama, dan ras. Hmmm.. Lupakan dunia kita fokus kepada bangsa sendiri yang notabene adalah satu-satunya negara di dunia yang mempunyai kekayaan tersebut. Ya, suku, agama, dan ras adalah salah satu kekayaan yang menandakan bahwa indonesia adalah negara dengan konsep terbaik di dunia ini. Perkataan saya dapat dibuktikan dari awal mula pembentukan negara indonesia dengan suatu dasar negara yang begitu ajaib dan hebat yang disebut pancasila dengan slogan klasik dan bermakna luar biasa, Bhinneka Tunggal Ika. Menurutmbuku yang saya baca (Tembak Sukarno Rugi 30 Sen),  konsep ini muncul karena perenungan dan diskusi dari seorang bapak bangsa bernama Sukarno dimasa pembuangan yang beliau alami selama di ende dan lampung. Sukarno bertemu bukan hanya suku jawa, bukan hanya suku ende, bukan hanya dengan orang muslim, tidak hanya dengan orang katolik, tapi banyak dari orang yang menjadi lawan diskusi yang membuat sukarno paham arti kekayaan yang ada tersebut.

Selain itu juga perjuangan dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman luar dan dalam sendiri tidak lepas dari peran serta semua suku dan semua agama yang ada di bumi pertiwi ini yang di mana sangat jelas terwujud dalam suatu kegerakan nyata sumpah pemuda dengan satu perjuangan untuk memperjuangkan satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air yaitu Indonesia.

Bukti sejarah dengan sangat kuat menjelaskan bahwa muncul suatu kekuatan besar yang membuat negara superpower menjadi sangat ketakutan pada waktu itu dengan sebuah istilah pemersatu perbedaan tersebut.

Dari sisi sejarah sudah sangat jelas, sekarang saya mencoba membahasnya dari sudut pandang saya sebagai murid Kristus tentang hal ini. Biar tidak dibilang sesat, saatnya membuka ayat sebagai dasar untuk melandasi hal ini. Roma 9:2-3

Bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
Dari ayat di atas saya merasakan ada sesuatu hal yang membuat Paulus sangat bersedih dan berdukacita yaitu saudara sebangsanya secara jasmani dan yang membuat aneh adalah kesediaan Paulus untuk terpisah dari Kristus demi mereka. Ya memang aneh menurut konsep agama kristen yang dimana Kristus menjadi pusat segalanya di satu sisi Paulus dengan mantap berkata rela terpisah dari Kristus demi kaum sebangsanya. Dalam ayat Kisah rasul 10:34-35 akan sedikit lebih menjelaskan alasan paulus melakukan hal ini.

Lalu mulailah Petrus berbicara, karanya:"sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan mengamalkan kebenaran berkenan kepadaNya. 

Pada dasarnya memang Tuhan tidak pernah membeda-bedakan orang, tapi apa hubungannya dengan perkataan paulus dengan petrus ini? Apa kaitannya tidak membedakan manusia dengan rela terkutuk dengan Kristus?

Karena tidak membedakan orang itulah muncul suatu titah amanat agung yang tertulis dalam matius 28:19 "karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu......." Yesus dengan sangat jelas mengatakan semua bangsa dijadikan murid tanpa ada perbedaan. Semua bangsa berarti dengan kata lain tidak ada satupun bangsa di dunia yang terlewatkan. Sebuah amanat agung tidak mungkin tidak mempuyai dasar, dan menurut saya dasar dari amanat agung tersebut ada di dalam yohanes 3:16.

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Sudah jelas bagi saya alasan Paulus berani berkata rela terkutuk dari Kristus dengan dasar bahwa Hati Yesus selalu tertuju pada pribadi manusia sehinnga saya menangkap kesan bahwa Paulus sedang menatang Tuhan seperti ini "mestipun tanpa Kau perintahpun aku akan melakukan demi bangsaku" sehingga menggerakkan Yesus untuk tidak bisa menolak apa apa yang sedang paulus lakukan untuk bangsanya dan juga paulus sedang memberi sebuah teladan kepada murid-muridnya bahwa inilah yang sebenarnya Yesus inginkan.

Jadi, dapat saya katakan bahwa kasus suku, agama, dan ras bukan menjadi penghalang dan sesuatu yang buruk karena Yesus pada dasarnya tidak pernah mempertentangkan itu dan bahkan yang lebih keren lagi Yesus tidak pernah membedakan satu bangsa kepada bangsa lain. Kita sebagai murid Kristus mempermasalahkan hal itu dan membedakan orang karena alasan tersebut, pada dasarnya kita sedang melenceng dari panggilan kekristenan kita yang sejati yaitu pergi jadikan semua bangsa murid Kristus. Kita sedang dalam masalah yang membuat kita tidak akan pernah bisa sempurna seperti Kristus.


Kamis, 06 Desember 2012

The Power of Vision

Visi adalah kemampuan melihat masa depan. Visi membuat hidup menjadi memiliki tujuan dan jelas akan apa yang akan kita lakukan. Dengan kata lain, visi adalah penuntun hidup kita mencapai masa depan. Sebuah visi mempunyai sebuah kekuatan yang hebat entah itu suatu visi yang benar atau tidak menurut kebenaran Firman Tuhan. mengapa visi memiliki kuakuatan? karena dengan visi, seseorang akan mengerahkan segenap kekuatan, kemampuan, energy, pemikiran dan juga semua sumber daya yang ada untuk mencapainya. 

Sebuah visi yang benar selalu mengandung unsur misi kerajann Allah di dalamnya. Apapun visimu, di gerbang manapun itu Kerajaan Allah harus dikerjadkan di dalam visimu. Mengapa lewat visi bisa menghadirkan Kerajaan Allah? karena dari visi, kita akan melakukan segala sesuatu dengan maksimal sehingga melakukan pemuridan dengan orang yang sevisi akan lebih mudah dan maksimal. Sehingga apa yang kita lakukan akan terlihat sempurna, karena visi selalu dilakukan dari hati dan turun kepada kemaksimalan. 

Dari beberapa buku dan tokoh-tokoh rohani Kristen yang pernah saya lihat, menjabarkan ciri sebuah visi demikian
  1. visi itu selalu lebih besar dari kita
  2. visi lebih panjang dari umur kita
  3. visi selau lebih besar dari kapasitas kita saat ini
Apa saja yang menjadi kekuatan sebuah visi?
  1. visi itu selalu mengupgrade kualitas kita
    • karena ciri visi selalu lebih besar dari kapasitas kita, maka mau tidak mau, kita harus mau meningkatkan kualitas hidup kita untuk mencapai visi itu. Syarat mutlak meraih visi dengan mengembangkan kualitas diri.
  2. visi selalu mempersatukan
    • sangat jeas bahwa visi selalu mempersatukan karena kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan visi yang dai Tuhan seorang diri. Kita butuh team dan rekan yang mempunyai visi yang sama, tanpa sebuah team, mustahil sebuah visi selesai. Sehebat apapun kualitasmu, tidak akan bisa sendiri mencapainya. Dunia nyata tidak mengenal super hero. contoh nyata adalah di dalam bidang politik, seorang calon presiden dan wakil presiden tidak akan pernah bisa bersatu tanpa visi dan dan misi yang sama. 
  3. visi selalu menuntut kita untuk bekerja
    • mau tidak mau bekerjalah cara kita mengerakan dan mencapai suatu visi. Mustahil visi selesai tanpa suatu usaha dari kita sebagai team yang merindukan hal itu sejak awal. 
  4. visi akan membuat kita mencari generasi penerus
    • ciri visi yang mengatakan kadang visi lebih panjang dari umur kita. Oleh karena itulah kita harus mempersiapkan sebuah generasi untuk melanjutkan dan bahkan menyelesaikannya. Mempersiapkan generasi penerus membuat kita menjalankan msi Kerajaan Allah yaitu memuridkan, karena proses transfer visi akan susah turun diluar proses pemuridan. Sebagai contoh dapat kita lihat dalam daud yang membangun bait Allah tapi kenyataannya yang menyelesaikan baid Allah adalah salomo. 
  5. visi akan membawa kita kepada kemaksimalan
    • seperti yang sudah saya tulis di atas, bahwa kemaksimalan selalu dimulai dari hati. Karena dari hatilah kita akan memaksimalkan semua sumber daya yang kita punya untuk mencapai visi itu. Bahkan kekayaan yang maksimal yang akan kita peroleh d dalam visi terebut. Kaya tanpa visi itu sangat bisa tapi tidak akan semaksimal kita menerjakan visi (kutipan dari John Maxwell). 

Rabu, 26 September 2012

Perenungan sebuah kesuksesan

Dalam setiap kegiatan motivasi ataupun segala sesuatu yang berasal dari motivator tentang kesuksesan adalah apa pencapaianmu dan target yang kita buat. Sering kali sukses berarti visi tercapai dan kita hidup enak, berkecukupan, berkilmpahan, ataupun banyak hal yang membuat diri sendiri terasa senang dan nyaman. Bahkan banyak penulis buku menjabarkan kunci kesuksesan. Ada bayak teori untuk sukses, prinsip hidup orang-orang sukses dan hal yang berhubungan dengan kesuksesan ada di toko buku. 

Pencapaian pribadi dan kesuksesan memang hal yang benar dan saya setuju dengan hal itu bahkan saya juga berusaha menyelesaikan target pribadi saya dan juga visi saya. Pada suatu titik saya berpikir tentang sesuatu yang jauh de depan. Saya sukses dan semua visi saya bisa terpenuhi dan bahkan keluarga saya kelak tidak kekurangan, tapi masalahnya adalah seberapa lama lagi bumi ini bertahan dengan begitu banyaknya maslah yang dihadapi, menanggung beban berat manusia yang mengakibatkan bumi menuju kehancuran. Permasalahan global warming, lubangnya lapisan ozon yang tak kunjung selesai dan semakin parah, mencairnya kutub, dan juga krisis air dan pangan yang siap kita terima. Dari permasalahan itu saya berpikir untuk apa kesuksesan saya kalau ternyata bumi hancur dan tidak bisa dihuni lagi?

Pada saat saya merenungkan masalah ini saya teringat akan ayat tentang peniptaan yang ada dalam kitab kejadian 1. Pada ayat ke 28 "....'beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhi bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas,..." Pada saat penciptaan manusia Tuhan menjadikan manusia menurut rupa dan gambar Allah agar berkuasa atas bumi. Berkuasa atas bumi berarti bagaimana manusia menjaga dan marawat bumi sehingga bumi tunduk pada manusia itu. Dengan kata lain manusia telah gagal dalam menjalankan amanat Tuahn yang diberikan untuk berkuasa atas bumi dan isinya. Jadi untuk kita berkata sukses harap renungkan apa arti kesuksesan yang Tuhan maksud dengan kesuksesan yang kita maksud. 

Sabtu, 12 Maret 2011

Gereja telah mandul akhir-akhir ini

Tanpa kita sadari atau tidak hari - hari ini telah terjadi penurunan kualitas dari Gereja. Gereja yang seharusnya mengedepankan Kingdom of God telah melenceng dan cenderung ada yang lbh menonjolkan Kingdom of self. Penurunan kualitas gereja telah dimanfaatkan oleh pihak luar seperti saksi yehova, dan gereja sesat lainnya dan bahkan agama lain. Kita telah jauh tertinggal dibandingkan mereka yang seharusnya bukan tandingan orang percaya.

Kegerakan gereja hanya terpatok pada KKR dan kegiastan ibadah lainnya saja tanpa mengangkat aspek yang lebih penting seperti dalam amanat agung. Gereja hanya berbicara berkat,berkat dan berkat dsan sering kali luoa kepada pemberi berkati itu sendiri. Gereja hanya berkutat pada rebutan jemaat antar gereja dan hal-hal politik gereja dan hal yang sangat tidak penting.

Dan hal yang lebih gawat datang dari gereja sewat macam saksi yehova, mormon dll yang rajin mencari jemaat dengan cara penginjilan di manapun mereka berada. Mereka sangat rajin menjangkau jiwa bahkan di dalam mall sekalipun. Dan belum lagi agama lain yang mulai sibuk menarik orang kristen dan gereja puraipura tidak tahu.

Tanpa kebangkitan gereja dan kembali ke esensi yang semula, maka gereja tidak akan memberi dampak apapun bagi lingkungan bahkan bangsa dan negara. Sampai kapan gereja tumpul seperti skrg? Hanya pemimpin-pemimpin gereja yang bissa menjawabnya dan kedewasaan jemaat. Dan Yesus tetap berdoa sampai gereja menjadi satu dan kembali keesensi semula. Siapakah yang dapat menjawab doa Yesus?

Gbu
Oss

Minggu, 06 Maret 2011

Di mana gereja????

Gereja pada pada dasarnya adalah orang-orang dan bukan gedung. Matius 16:18 dalam kjv dijelaskan bahwa arti kata jemaat adalah gereja, dengan demikan gereja yang Tuhan maksud adalah jemaat itu sendiri dan dengan kata lain adalah orang-orang. Pada bahasa aslinya gereja diambil dari kata eklesia yang berarti "kempulan tua2 kota yang berdiri di depan pintu gerbang sebuah kota, untuk menentukan nasib sebuah kota" itu kata yang Tuhan ambil dr kata romawi.

Contoh nyata dari kesuksesan sebuah gereja adalah di manan para rasul, di mana mereka benar-benar menjadi berkat dan berdampak bagi sekeliling sehingga mereka di sukai banyak orang. Seharusnya gereja bisa seperti jaman para rasul yang di mana mereka bisa berdampak dan menjawab kebutuhan kota dan bangsa.

Dari jaman para rasul kita tengok sedikit keadaan gereja yang sudah bergeser dari fungsi sebenarnya, kebanyakan gereja lbh berfokus pada pembangunan gedung gereja, acara-acara tertentu dan hal yang paling kampungan adalah rebutan jemaat. Bagaimana kita bisa menjawab Negara kalau gereja hanya berfokus pada hal-hal yang tidak penting???

Saat ini negara kita dan bahkan dunia internasional membutuhkan dan menantikan anak-anak terang dinyatakan. Siapa anak-anak terang itu? Gereja tentunya. Sudahkah gereja siap menjawab kebutuhan itu??saya rasa tidak untuk beberapa waktu kedepan tanpa ada kesadaran dari gereja-gereja sendiri. Tanpa adanya perubahan ke fungsi sebenarnya dari Gereja, maka suatu revival akan sangat mustahil terjadi.

Pada dasarnya gereja harus memegang kendali sebuah kota maupun bangsa karena memang begitulah adanya manusia pada saat diciptakan. Kita diciptakan untuk memimpin dan mengelola bumi. Hancur tidaknya sebuat kota atau bangsa dipengaruhi oleh gereja, karena gereja adalh garam dan terang dunia.

Gereja seharusnya peka akan kondisi bangsa ini yang mempunyai masalah besar yaitu krisis pemimpin dan krisis moral. Itulah sebenarnya tugas gereja yang harus diperjuangkan untuk menjawab kebutuhan bangsa ini dan menjauhkan bagsa ini dari kehancuran. Tanpa bisa menjawab kebutuhan itu percayalah gereja hanya akan menjadi aksesoris saja dan tidak ada bedanya sebagai penghias suatu kota dan tanpa ada fungsi yang bisa dilakukan.