Sabtu, 11 Januari 2014

Tips Memilih Pemimpin Dalam Sistem Demokrasi Seperti di Indonesia

Setelah berpikir dan melihat kasus dan kejadian yang telah berlalu di Negara ini, saya mempunyai saran dan tips untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat supaya tidak tertipu. Hal ini muncul karena pengalaman saya mengamati perhelatan politik dan banyak hal yang terjadi di dalam dunia pokitik di Indonesia. Hal paling mencolok adalah masalah selalu ingkar janji dan korupsi. Kasus terbaru adalah munculnya sebuah dinasti keluarga di dalam pemerintahan. Banyak kasus yang bisa diambil kesimpulan bahwa banyak pejabat itu pembohong dan tidak pernah memikirkan rakyat. Beranjak dari kasus yang ada mungkin tips di bawah ini bisa membantu dalam pemilu ke depan :
  1. Jangan pernah memilih pemimpin yang anggaran kampanyenya sangat besar dan sering nongol di televisi. Kenapa? Karena anggaran besar belum tentu berasal dari kantongnya sendiri sehingga pada saat menjabat perlu mengembalikan semua dana yang keluar kepada peminjam modal kampanye. Toh kalaupun duit sendiri, ga mungkin uang puluhan miliar dan bahkan ratusan di iklaskan begitu saja untuk sebuah pemilu. Jadi kemungkinan untuk korupsi supaya bisa minimal balik modal sangat besar sehingga tidak disarankan memilih calon yang model beginian. 
  2. Jangan pernah memilih pemimpin yang janjinya muluk-muluk. Mengapa? Karena rata-rata yang model beginian jarang banget menepati janjinya. Jadi kemungkinan kita dibohongi sangat besar. Setiap kita harusnya mulai kritis akan daerah masing-masing agar janji tiap calon bisa kita saring mana yang termasuk lebay dan tidak. Harusnya kita juga bergerak, karena yang tahu tentang daerah dan kebutuhannya adalah kita. Jadilah orang cerdas biar tidak selalu dibohongi calon pemimpin. Hehehe
  3. Jangan pernah memilih pemimpin karena wajahnya. Ukuran sebagai seorang pemimpin seharusnya kualitas, bukan tampang doang. Ini terbukti kan?? Hehehe. Kualitas memimpin partai, kualitas mengelola sumber daya yang ada di partai, dan kualitas membangun hubungan juga bisa dijadikan patokan.
  4. Jangan pernah memilih pemimpin yang mengangkat isu SARA. Karena orang seperti itu tidak akan pernah tahu memikirkan kepentingan bangsaanya sebelum merubah ide gilanya yang sangat salah. Mayoritas pemimpin yang dihargai di seluruh dunia adalah mereka yang selalu mengusung pluralisme dan mengusung persatuan. Pengangkat isu SARA pada dasarnya tidak jauh dari antek penjajah, karena SARA adalah alat yang digunakan penjajah untuk memecah belah negara yang dijajahnya sehingga akan sangat mudah menguasainya. So?? Mental seperti ini sama dengan penjajah dan antek-anteknya. 
  5. Jangan pernah memilih pemimpin yang di era sebelumnya jarang nongol dan jarang menunjukkan prestasinya, tiba-tiba saja terkenal lewat media dan alat pencitraan lainnya. Karena mudahnya membuat orang terkenal di bangsa ini, kita harus waspada dan berhati-hati melihat orang yang seperti ini. Karena banyaknya kepentingan dari pihak tertentu dan juga deal tertentu sehingga membuat orang ini menjadi mudahnya terkenal dengan citra yang baik yang belum tentu itu benar adanya. Waspadalah, waspadalah, suatu saat dan mungkin hal ini sudah terjadi. 
  6. Jangan memilih pemimpin yang suka curhat dan dikit-dikit membentuk pengacara pribadi atau keluarganya karena adanya serangan dari pihak lain yang belum tentu itu benar. Karena biasanya orang model begini melakukan apa yang dituduhkan, karena takut terbongkar jadi membuat benteng dahulu. Hehehe
  7. Jangan memilih pemimpin yang pada waktu kampanye membagikan duit. Kenapa? Karena membagikan duit itu adalah tindakan bodoh dan pasti ada masa untuk minimal nalik modal. Dan orang model begini biasanya tidak tulus dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Memang bagi rakyat terlihat peduli dengan membagikan uang yang di mana bisa digunakan untuk memenuhi keperluan. Tapi percayalah setelah menjabat, anda akan merasakan betapa begonya anda karena telah memilih pemimpin model seperti ini. Anda akan merasa tertipu dan sengsara. Mau coba? Buktikan sendiri dan terima resikonya. Karena keputusan ada di tangan anda. 
  8. Pilihlah seorang pemimpin yang mau transparan anggaran dan pendapatan pribadinya. Model seperti ini sudah terbukti kan? Tanpa sebut nama saya rasa sudah banyak yang tahu. Mengapa anggaran dan pendapatan pribadi penting? Karena dengan mereka berani membuka hal itu, percayalah anggaran negarapun mereka siap transparan, karena tidak akan pernah ada celah untuk masuk ke kantong pribadi. 
  9. Pilihlah pemimpin yang rela memberikan no hp pribadinya. Karena pemimpin seperti ini mau mendengar keluhan rakyat sehingga rakyat punya akses langsung dan informasi bisa cepat ditindaklanjuti. 
  10. Pilihlah pemimpin yang tidak takut mati untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Karena pemimpin seperti ini siap memberikan yang terbaik yang dia bisa untuk negara dan kotanya. Nyawa saja siap diberikan apalagi hanya sebuah pengabdian?? Coba pikirkan dan renungkan sendiri.. hehehe
Ini tips dari saya sebagai orang awam yang belajar dari pengalaman selama ini. Dan ingat peran kita mencari informasi dan kebutuhan kota dan bangsa kita juga menentukan ketepatan kita memilih pemimpin. Jadilah rakyat yang cerdas dan tidak mudah dikadalin sama buaya yang ada di sana. Sebelum menyesal di kemudian hari, segera berbenah dan jadilah orang cerdas. Ingat masa depan bangsa di tentukan juga oleh kita, bukan hanya pejabat doang. 

Tidak ada komentar: