Jumat, 26 Desember 2014

Pancasila Merupakan Implementasi Kasih

Membahas sebuah ideologi itu tentunya sangat luas dan panjang, karena saya yakin tiap orang, organisasi, maupun sebuah Negara meyakini ideologinya masing-masing menurut apa yang mereka yakini benar. Ideologi pada dasarnya tidak untuk diperdebatkan, tapi bagaimana ideologi itu dihidupi untuk suatu tujuan yang lebih baik. Beberapa hari terakhir ini, hal ini yang banyak mengisi perenungan saya.

Dari banyaknya ideologi yang pernah saya tahu, pada dasarnya hanya ada satu yang paling baik dan tidak ada satupun orang yang berani menentangnya, yaitu kasih. Tanpa kasih, sebagus apapun ideologi itu tidak akan pernah bisa mencapai kata sepakat untuk semua orang. Orang akan percaya ideologi itu baik atau tidak bila ada kasih di dalamnya, tanpa kasih ideologi tersebut akan tetap menjadi sebuah hal yang menakutkan. 

Sejarah mencatat banyak hal tentang hal ini. Perang salib sebenarnya bermula dari perang ideologi dari dua kubu yang bertentangan satu sama lain. Atas dasar agama dijadikan sebuah alasan pembenaran atas kesalahan pemimpinnya dalam menerapkan sebuah ideologi, dan hasilnya adalah perang dengan ribuan nyawa mati secara sia-sia. Idelogi dari Hitler di Jerman juga merupakan satu hal yang sama dengan perang salib bukan? Perang atas dasar ideologi. Terakhir yang ada di bumi ini adalah kasus fpi dan isis yang berbuat tidak benar atas dasar ideologinya tanpa ada hal yang baik dihasilkan bukan? 

Siapa suka dengan ideologi semacam itu? Ideologi yang diciptakan pada mulanya adalah baik, tapi membawa dampak merusak dan menghilangkan nyawa demi sesuatu yang katanya baik? Jadi apakah arti sebuah ideologi tanpa kasih? Bagi saya dan mungkin teman-teman, ideologi tanpa kasih hanyalah hal sia-sia bukan? Jadi kalau sia-sia mengapa diperjuangkan? 

Dibalik hal di atas, saya percaya masih banyak ideologi manusia, organisasi, dan Negara yang masih bermuara pada kasih. Berhubung saya sebagai WNI, tentunya akan membanggakan ideologi Pancasila. Sesuai namanya, pancasila mempunnyai lima sila yang begitu dalam maknanya. Sila pertama jelas berbicara KeTuhanan Yang Maha Esa dengan kata lain bermakna kasih kepada Tuhan. Bukankah demikan? Sila kedua berkata kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ketiga berkata persatuan Indonesia, sila keempat berkata kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, sila kelima berkata keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Setuju bila saya bilang dari sila kedua sampai kelima adalah implementasi dari kasih kepada sesama? 

Bagaimana bisa melaksanakan kemanusiaan yang adil dan beradab tanpa kasih? Saya rasa tidak akan pernah bisa, karena sejarah mencatat hal ini. Tanpa kasih tidak akan pernah ada keadilan. Bagaimana bisa mempersatukan perbedaan tanpa kasih? Sejarah bangsa ini telah mencatat bahwa kasih telah mempersatukan banyak perbedaan. Dalam buku yudi latief dengan judul Negara Paripurna dijelaskan bagaimana perbedaan alot sila pertama akhirnya berakhir. Menurut saya tanpa kasih tidak akan pernah ada pengorbanan untuk meninggalkan idelogi masing-masing demi keutuhan Indonesia bukan? Sama halnya dengan sila keempat dan kelima, bagaimana bisa mewujudkan hal itu tanpa kasih? Ya harusnya semua idelogi harus bermuara pada sebuah idelogi sederhana, yaitu ideologi kasih. 

Banyak orang berkata bahwa bangsa ini disatukan dengan perasaan senasib sepenanggungan dijajah, atas dasar cinta tanah air, dan sumpah pemuda. Ya memang hal itu tidak bisa dipungkiri, tapi dari ketiga hal itu saya yakin bahwa dasar dari semua itu adalah kasih. Perasaan senasib dijajah menumbuhkan rasa saling mengasihi satu sama lain, sehingga perasaan itu yang membuat kita lupa akan perbedaan dan hanya ada satu persamaan, yaitu sakitnya dijajah. Cinta bangsa sangat jelas, bagaimana kita bisa berkata mencintai bangsa tanpa mengasihi orang di dalamnya?. Sumpah pemuda tidak akan pernah mencapai kata mufakat satu bahasa, satu tanah air, dan satu bangsa tanpa adanya kasih, karena sifat kasih selalu mempersatukan perbedaan. Dan sebenarnya bangsa ini terbentuk atas ijin Tuhan dengan sebuah dasar ideologi kasih yang tertuang dalam Pancasila, dan dengan kata lain esensi dari Pancasila adalah kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Menolak Pancasila pada hakekatnya mereka menolak kasih atas dasar ideologi mereka sendiri. 

JADI APAPUN IDELOGINYA, TANPA KASIH SEMUA HANYA AKAN MENJADI PEMICU KONFLIK DAN HAL YANG KURANG BAIK. DAN SAYA BERSYUKUR BAHWA BANGSA INI TERLAHIR DARI SEBUAH IDEOLOGI KASIH YANG TERTUANG DALAM PANCASILA. DENGAN MENOLAK PANCASILA PADA DASARNYA MEREKA SEDANG MENOLAK KASIH DAN OTOMATIS TANPA KASIH, MEREKA SEDANG TIDAK PERCAYA TUHAN. KARENA TUHAN ADALAH KASIH. 


Salam laskar Banyuwangi
God Bless Indonesia

Tidak ada komentar: