Kamis, 04 Februari 2016

Fenomena Buruh, kebijakan Negara, dan Nasionalisme Dalam Dunia Bisnis

Beberapa hari ke depan akan ada unjuk rasa besar-besaran para buruh yang katanya berjumlah 20.000 orang dengan maksud menolak PHK. Ini jelas permintaan gila dan tidak masuk akal. Kalau pabrik bangkrut mana nisa tolak PHK? Mau digaji pakai apa? Tu organisasi buruh sebagai provokator kalian yang harusnya menggaji kalian para buruh yang terhormat.  

Selain kisah di atas ada hengkangnya Ford Indonesia, toshiba, dan menurut isu juga disusul panasonic walau sudah dibantah oleh teman saya yang kebetulan bekerja di panasonic. Ya ini beberapa kejadian yamg tidak bisa dipungkiri bahwa akan terjadi penambahan pengangguran. Ford dan toshiba sudah menyedot banyak tenaga kerja yang siap dikorbankan atas fenomena yang sedang terjadi. Ada pekerjaan rumah bagi pemerintah tentunya untuk menghadapi pengangguran yang meningkat di depan mata. 

Kondisi perekonomian dunia yang kurang kondusif, ulah para buruh yang diprovokasi organisasi buruh, dan kebijakan perundang-undangan menjadi sebab sempurna menyambut kegagalan perekonomian nasional bila tidak segera disikapi dengan cepat. Tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas anggaran Negara ini tersedot di pembangunan infrastruktur yang jauh tertinggal dari banyak Negara. Sepertinya pemerintah akan kesulitan membuat kebijakan atau proyek dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak dan cepat. Ya anggap aja kondisi yang harus dilalui, setelah 10 tahun lalu tidak ada perkembangan infrastruktur yang baik guna menyambut MEA dan menarik investor serta meningkatkan ekonomi nasional.

Kondisi perekonomian dunia yang lagi kurang kondusif memang tidak bisa kita tolak, karena ini adalah akibat dari banyak kejadian di dunia yang memang Indonesia tidak punya hak dan wewenang dalam mengatasinya. Ya kondisi yang pasti berimbas kurang baik bagi Indonesia apalagi anggaran Negara tersedot banyak di infrastruktur,  jadi Negara akan sedikit sulit mengambil keputusan dalam jangka pendek. Ini yang harus kita waspadai agar tetap bertahan dalam krisis yang ada di depan mata. Semoga pemerintah bisa mengambil tindakan yang tepat guna menangani hal ini dan tetap membuat kondisi kondusif sehingga tidak membuat kuatir investor.

Hal kedua yang tidak kalah penting adalah tuntutan buruh yang sudah sangat tidak wajar pada demo beberapa waktu kemarin. Tunjanga cicilan motor, kunjunganke universal studio di Singapore,  dan masih banyak tuntutan lainnya selain UMR yang juga tinggi. Tentunya permintaan yang tidak masuk akal tersebut pasti akan ditolak mentah-mentah oleh pengusaha ataupun Investor. Untunganya pemerintah masih baik menjadi penengah yang akhirnya bisa diterima walau agak terpaksa. Hal yang mungkin tidak pernah dipikirkan buruh pada saat demo adalah "berapa kerugian perusahaan dalam 1 hari demo yang menyebabkan perusahaan berhenti produksi"? Saya yakin buruh tidak berpikir ke arah sana, kalau berpikir pasti tidak akan mudah diprovokasi oleh organisasi buruh macam spsi yang jelas motifnya adalah menggoyang perekonomian nasional lewat buruh untuk menyambut MEA tahun 2016. KMP sangat paham akan hal ini dan ini yang dimanfaatkan untuk menggoyang pemerintah yang ada.

Sampai pada tahun ini dimulainya kebijakan bersama negara di ASEAN yang tertuang dalam MEA membuat pengusaha melirik menarik tenaga buruh dari negara tetangga macam vietnam, filipina, laos, dan kamboja yang pasti gajinya relatif lebih murah dan kualitas yang mungkin  masih di atas buruh lokal. Ya berlakunya MEA tidak bisa ditolak bahwa tenaga kerja di semua negara ASEAN bisa bersaing dan mendapatkan pekerjaan di mana saja selama masih dalam luang lingkup ASEAN. Dan kualitas terhadap kinerja akan menjadi tolak ukur dalam menentukan siapa yang "layak" beradaada posisi yang ada dalam suatu perusahaan.

Minggu lalu saya bertemu dengan teman yang bercerita akan masuknya 2.000 buruh dari vietnam di salah satu kota di jawa timur dengan gaji di bawah UMR kota tersebut.  Bahkan perusahaan besar di mana dia bekerja akan memecat sekitar 4.000 orang yang sedang digodok oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Dan bisa saja diganti dengan teknologi mesin yang lebih menguntungkan dari sisi efisiensi dalam jangka panjang. Ya semua kemungkinan akan terjadi dalam MEA. Tergantung kita siap atau tidak menghadapi fenomena baru yang sudah di depan mata ini.

Hal terakhir adalah masalah perundang-undangan di bangsa ini yang belum siap menghadapi MEA. Dari yang saya dengar dalam pembicaraan dengan teman tentang buruh dari vietnam adalah gaji di bawah UMR bersih tanpa BPJS dan tanpa pajak. Jadi perusahaan bisa menghemat banyak pembiayaan yang ada. Belum lagi masalah pajak di Indonesia yang relatif tinggi sehingga mulai banyak perusahaan mengalihkan produksinya di negara tetangga yang lebih murah. Masalah birokrasi yang tidak rumit juga menjadi pertimbangan dalam pemikiran investor.

MEA sudah menghapus basic tax menjadi 0% sehingga nanti banyak perusahaan otomotif dan juga elektronik lainnya akan membanjiri Indonesia sebagai ladang pasar konsumtif bukan ladang produksi. Otomotif misalnya yang mengenakan tax perakitan 40% bila tidak menggunakan produk dalam negeri. Hal macam ini yang membuat investor resah dan mending kabur ke negara tetangga untuk menghemat biaya dan itu rasional banget. Namanya usaha pasti akan mengejar keuntungan sebesar mungkin dan menekan biaya seefisien mungkin.

Tentunya harapan perubahan kebijakan akan segera diatasi dengan kolaborasi yang apik antara pemerintah dengan dpr yang walau sejujurnya saya ragu dpr sanggup. 1 tahun berlalu saja cuman bisa menghasilkan 2 UU yang notabene sebuah prestasi basi dari yang katanya wakil rakyat.

DUA HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN ADALAB MASALAH BURUH DENGAN ORGANISASI BASINYA DAN MASALAH PERUNDANG-UNDANGAN MENJADI TUGAS SERIUS. KARENA KONDISI SEKARANG KINERJA MENJADI POIN PENTING DALAM BEKERJA, JANGAN JUAL RASA NASIONALISME PALSU DALAM DUNIA PEKERJAAN. SEHARUSNYA NASIONALISME DAN KINERJA BERBANDING LURUS. MALULAH PADA PARA PAHLAWAN YANG SUDAH MENDAHULUI KITA BILA KITA HANYA BISA TERIAK NASIONALISME TANPA KINERJA YANG MUMPUNI, KARENA NASIONALISME TANPA KINERJA ADALAH OMONG KOSONG BELAKA. SAMA HALNYA KITA ME GAKU BERAGAMA TAPI JADI PEMBUNUH. JUALNYA NASIONALISEM MENJADI SATU PAKET DENGAN KINERJA DAN KUALITAS.



Salam nasionalisme dan God bless Indonesia.
Laskar Banyuwangi. 

Kamis, 14 Januari 2016

Jangan Yahudikan Indonesiaku

Malam ini saya begitu terusik dengan hal yang terjadi akhir-akhir ini. Sebenarnya bukan hanya yahudi, tapi harusnya arab juga. Berhubung saya tidak ada basic Alquran dan arab, maka saya akan bahas dari sisi alkitab dan kaitannya dengan yahudi sebagai sumber dari Alkitab. 

Tanpa kita sadari Indonesia sudah berada pada level gawat penjajahan budaya asing. Bangsa ini begitu cepat bereaksi atas baju yang dikenakan agnes monica yang ada tulisan arabnya. Hal yang membuat saya heran adalah apa kaitan bahasa arab dengan agama islam? Tentu saya tidak bahas hal ini karena tidak ada dasar pemahaman saya. Hal yang sama sebernarnya juga terjadi di beberapa gereja yang sampai mengubah alkitab versi LAI dengan versi mereka sendiri. Yang dimana menurut beberapa teman saya, tidak bolehnya menyebut nama Tuhan selain dari bahasa ibrani dan bahasa yunani sesuai sumber dari Alkitab. 

Hal ini pernah saya rasakan sendiri pada saat share Firman di acara anak muda di banyuwangi. Ada beberapa ayat Alkitab versi LAI yang saya kutib di power point dan saya bagikan. Setalah selesai acara, tiba-tiba saya ditegur seorang teman kok pakai kata Allah? Kan itu berhala? Untuk mengindadi perdebatan "sampah" saya cuman bilang kan saya copy paste dari alkiyab versi LAI dan selesai perkara. Ga terima? Silahkan gubat LAI dan PGI tentunya, itu sudah bukan urusan saya lagi. Hahaha

Ternyata tanpa kita sadari budaya yahudi sudah tumbuh subur yang lama kelamaan bisa membunuh budaya asli bangsa Indonesia. Alkitab yang saya pelajari tidak pernah Tuhan menyerang sebuah budaya suatu bangsa untuk memperkenalkan diriNya. Bahkan kisah Paulus dalam kisah rasul pasal 17 sangat jelas memberi sebuah pesan penting bahwa Paulis bisa berkotbah memperkenalkan Yesus lewat sebuah kuil berhala di athena. Bahasa apa yang paulus pakai? Jelas dan saya yakin seyakin-yakinya bahwa bahasa yunani yang dipakai, bukan bahasa ibrani yang di mana belum tentu orang athena menguasainya. Apakah Tuhan marah Paulis kotbah di kuil berhala dan memakai bahasa yunani? Tidak ada dicatat Tuhan marah atas Paulus loh. Jadi apa salahnya pakai bahasa Indonesia? #mikir ala cak lontong. 

Sering kali agama kristen cuman meributkan siapa Tuhan, siapa Allah, siapa namaNya, dan apa jenis kelaminnya. Di atas sana MUNGKIN Tuhan sedang bingung dan bertanya-tanya pada malaikat "mereka ngapain sih? Ga penting amat yang dibahas". Bahkan yang lebih ngeri adalah ada hamba tuhan besar berani klaim bahwa bahasa surga adalah bahasa ibrani loh. Serius loe? Brarti Tuhan hanya bisa paham bahasa ibrani dong? Kalau begitu ngapain loe ada di Indonesia? Ke israel sana dong supaya jelas masuk surga dengan bahasa yahudinya. Simple kok, dan jangan yahudikan Indonesia. Gitu aja kok repot kata almarhum gus dur. 

Yang saya tahu manusia itu terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Dan roh yang akan ada nanti di Yerusalem baru atau neraka. Jadi apa mungkin bahasa ibrani? Apa mungkin rohmu itu ngomong bahasa ibrani? Sedangkan katanya kita percaya akan bahasa roh. Bisa jadi tidak kalau nanti yang dipakai adalah bahasa roh karwna kita adalah roh? Bisa jadi juga. Tentunya saya tidak bisa claim ini sebagai kebenaran lah saya belum pernah ke surga dan lihat bahasa apa yang dipakai kok. Jadi saya mohon sebesar-besarnya dan sebijak-bijaknya, jangan sebut ini kebenaran loh. Serius gue kagak tahu isi surga dan neraka seperti apa dan tidak tertarik membahasnya juga. Bukannya saya tidak percaya surga dan neraka loh yah, tapi memang tidak tertarik saja. 

Apakah kata Allah, Yesus, Tuhan, Gusti, dllnya adalah haram? Saya percaya 100% tidak. Kalau hanya bahasa yahudi yang Tuhan yakini benar, maka perintah amat agung tidak seperti sekarang dalam Matius 28 itu. Pasti kalau bahasa yanudi merupakan bahasa Tuhan, amanat agung akan berbunyi "pergi dan jadikanlah semua bangsa menjadi isarel dan ajarlah mereka berbahasa yanudi..." Tapi sialnya amanat agung tidak berbunyi demikian. Please, ini Indonesia jangan pernah yahudikan bangsamu dengan dalih apapun. Indonesi tetap berada dalam pemeliharaan Tuhan tanpa bahasa yahudi. 

Wahyu 15:4 juga mencatat segala bangsa akan datang dan sujud menyembah Tuhan. Semua bangsa loh, bukan semua suku bangsa yahudi doang. Semua bangsa dengan bahasanya masing-masing. Karena kalau hanya bahasa yahudi tentunya ayat itu akan berubah "semua bangsa akan datang dan menyembah Tuhan dalam bahasa yahudi". 
Sama hal ini dengan ayat galatia 3:8 yang oleh Abraham segala bangsa akan diberkati. Semua bangsa loh alkitab mencatat, bukan bangsa isarel doang loh, bukan bangsa yang menggunakan bahasa yahudi loh yah. Alkitab yang saya baca tidak pernah ada perintah "YAHUDIKAN SEMUA BANGSA" jadi dengan sangat hormat kepada hamba-hamba tuhan besar antek yahudi, JANGAN YAHUDIKAN BANGSAMU. 

Biarlah Indonesia berdikari dalam budayanya sendiri yang merupakan satu-satunya Negara di dunia yang sangat beragam budaya, bahasa, suku, dan agama. Kebenaran Alkitab tidak akan mengubah Indonesia menjadi yabudi atau israel dengan segala rintangan yang ada. Dua pinta saya kepada hamba-hamba tuhan besar antek yahudi, JANGAN BODOHI BANGSAMU MENJADI PEMUJA TUAN ISRAEL KARENA HANYA TUHAN YANG LAYAK KAU PUJA DAN JANGAN SEKALI-SEKALI YAHUDIKAN BANGSAMU INDONESIA. INDONESIA ADALAH INDONESIA DENGAN SEGALA KERAGAMAN DAN KEKAYAANNYA, DAN BUKAN YAHUDI SEPERTI TUANMU ITU. 

Salam NKRI DEMI ALLAH DAN DEMI INDONESIA
laskar banyuwangi

Selasa, 03 November 2015

Nasionalisme Bukanlah Suatu Paham Untuk Memusuhi Asing

Dua hari ini saya posting dua hal berbeda tentang hal yang luar biasa menurut saya, pertama adalah dibangunnya jalur MRT dengan foto yang sangat keren dan juga tertariknya PIXAR akan cerita rakyat Indonesia yang akan diangkat menjadi film animasi. Tentunya dua kisah di atas merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi saya sebagai warga negara. 

Dan ada kometar dari seseorang yang membuat saya tergelitik. Dia bilang intinya begini "apa yang dibanggakan dengan dibangunnya MRT? Itu kan teknologi asing, bukan tekonologi asli Indonesia". 

Ya hal itu tidak salah sih, hampir sependapat dengan bapak pendiri bangsa ini yang begitu ingin mengembangkan potensi lokal sampai tidak melepas banyak hal untuk asing, salah satunya tambang. Tapi ingat, sukarno bukan anti asing, tapi beliau anti dengan ideologi barat. Sukarno masih punya teman asing, masih menggunakan kapal buatan rusia, dan sukarno juga dibantu orang-orang hebat lulusan asing. Dan hal itu yang dikerjakan sukarno pada masa itu, sampai masa itu harus punah seiring munculnya sebuah orde perusak harapan maksimalnya kekuatan lokal. 

Ada kisah yang mungkin tidak tertulis tentang bagaiama reaksi sukarno akan tambang yang menunggu putra bangsa ada yang sanggup untuk mengerjakannya, walau diiming-imingi asing untuk melepas. Dan sukarno tetap pada prinsipnya, dia menolak melepas ke asing. Bagaimana rusai memberi hibah sebuah kapal laut yang menjadikan Indonesia sebagai macan asia tentara keluatan dan terkuat di asia. Bagaimana sukarno bekerja sama dengan john kennedy dan presiden amerika yang bisa meluluhkan hati sukarno untuk sedikit membuka pintu untuk amerika, dan akhirnya terbenuh entah apa sebabnya. Yang pasti amerika punya ambisi menguasai bangsa ini. Hal ini menunjukkan bahwa sukarno tidak anti asing, hanya anti akan ideologi asing yang kadang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia. 

Mungkin dari sepenggal kisah hebat pendiri bangsa ini akan saya selami gaya berpikir sukarno walau mungkin tidak tepat. Menerima produk asing bukan berarti kita pro produk asing dan tidak cinta produk dalam negeri. Yang jadi masalah adalah bisa tidak bangsa ini membuatnya? Dan salah satu ajang belajar paling cepat sebuah teknologi adalah dengan istilah "transfer teknologi" yang langsung dipraktekkan. Saya percaya bahwa senapan dan senjata canggih lainnya tidak akan bisa diproduksi indonesia kalau tidak dahulu menggunakannya dan beli ke asing bukan? Terbukti sekarang senjata perang indonesia merupakan salah satu yang disegani dunia. Beberapa tahun terakhir TNI bisa menjadi juara tembak tingkat dunia hanya dengan menggunakan senjata buatan Indonesia. Ya itulah yang disebut "transfer teknologi" yang terus dikembangkan. Dengan orang handal di dalamnya, saya percaya akan memghasilkan sebuah kualitas. 

Mungkin ke depan pesawat juga akan menjadi kebanggan tersendiri dengan adanya bapak habiebie yang masih semangat dalam memperjuangkan mimpinya sejak muda, pesawat asli Indonesia bisa diproduksi sendiri. Apa habibie produk dalam negeri 100%? Tidak, beliau lulusan asing, pernah bekerja di asing dan baru sekarang didukung pemerintah untuk membanggakan negaranya. Dan apakah komponen pesawat 100% buatan lokal? Saya yakin tidak, pasti masih ada juga buatan asing yang di mana kita belum mampu memproduksi sendiri. 

Sama halnya dengan pembangunan MRT dan video animasi dari PIXAR, biarkan orang kita belajar langsung pada mereka yang sudah sukses dibidangnya untuk mengambil pengetahuannya dan diterapkan di dalam negeri. Untuk menempuhbjalur formal pendidikan, akan terasa lama di tengah pembangunan yang sudah dimulai sekarang. Kalau semua anti asing dan tidak menggunakan produk asing, menurut saya buang saja hand phone asing kita, sepatu, baju, celana, dan semua produk asing lainya dong? Jangan jadi munafik. Apa kita kirim orang kita belajar di jepang atau china untuk membuat MRT sedangkan proyeknya sedang berjalan? Itu konyol begitu lulus, proyek sudah selesai. Apa gunanya? Membuang waktu menurut saya. 
Untuk sebuah film animasi, apakah Indonesia tidak punya sdm yang handal? Banyak, masalahnya ada atau tidak perusahaan lokal yang mengarah ke sana dengan prestasi mendunia? Tidak ada, jadi apa salahnya PIXAR menggarap dan mungkin pemerintah juga melibatkan perusahaan lokal untuk gabung di dalamnya? Semua mekanisme bisa diatur untuk sebuah "transfer teknologi" yang dimana masing-masing pihak pasti sudah mengitung untung dan ruginya. 

Dan kalau kita gunakan prinsip sukarno pada masa itu untuk diterapkan sekarang, kita mundur dua generasi. Sudah terlambat untuk mengirim putra-putri terbaik lulus dari negeri luar dan baru memulainya, karena negeri ini sudah membuang banyak waktu dengan sia-sia. 32 tahun ditambah masa setelah itu adalah pembuangan dan pembiaran potensi terbaik dalam negeri mati segan hiduppun tak sanggup. 

Yang jadi masalah adalah bukan bisa atau tidak bisanya, tapi lebih ke arah mau atau tidaknya. Kalau semua pihak bersatu pasti bisa. Proton juga tidak langsung 100% pdoduk malaysia bukan? Masih ada proses "transfer teknologi" untuk menjadikan proton sebagai kebanggaan warga Malaysia. 

Mungkin itu sepenggal kisah gaya berpikir bapak kebangaan indonesia, sukarno dan yang mungkin dilakukan sukarno kalau menghadapi kondisi bangsa seperti sekarang. Dan mohon maaf bila salah dalam menafsirkan. 

Jadi nasionalisme adalah sebuah paham yang bukan memusuhi asing dan produknya, tapi lebih ke arah bagaimana teknologi asing bisa kita pelajari dan kembangkan untuk menghasilkan sebuah karya anak bangsa yang mendunia. "Transfer teknologi" dan mengirim putra-putri terbaik bangsa sekolah ke luar secara bersamaan akan mendorong daya saing yang sangat bagus ke depan. Di saat mereka lulus, sudah ada sebuah proyek peecontohan secara nyata yang bisa dikembangkan dan dikemas menjadi sebuah karya kebaggaan anak bangsa. Sebuah karya dengan label MADE IN INDONESIA dan diakui dunia. 



Salam, 
Laskar Banyuwangi

Senin, 27 Juli 2015

Jangan Halangi Kedaulatan Tuhan dengan Cara Manusiawi

Kemarin malam ada kunjungan 2 anak panitia camp pelajar beberapa waktu lalu di tempat kerja. Banyak hal kita sharekan, obrolkan, dan bahas. Hhmm ya mungkin hanya sekitar 1-2 jam saja, tapi saya rasa waktu berkualitas untuk saya menanamkan sebuah nilai tanpa melalui sebuah acara formal keagamaan atau apalah namanya. Mulai dari pengalaman pribadi, kegerakan di banyuwangi yang lagi mulai banyak aliran yang masuk, sampai hal kebangsaan menjadi menu "makan" malam. Dan yang pasti saya begitu menikmati hal ini daripada harus membuat suatu acara formal yang terus menerus. 

Ada beberapa poin penting yang menjadi perenungan saya semalam hasil dari share dengan anak-anak tersebut. Beberapa poin yang sepertinya tidak nyambung menjadi satu topik. Tapi ini menarik menurut saya.

Pertama adalah kesaksian tentang dia yang mengusir setan dalam nama Yesus kepada beberapa temannya, bukan hanya 1 orang, tapi banyak. Seorang anak smp dari sebuah gereja lokal di banyuwangi selatan yang tidak saya duga sudah melakukan hal seperti itu. Hal ini menggenapi banget dalam janji Allah di dalam injil markus 16:17 tentamg tanda-tanda orang percaya yang mengusir setan demi nama Yesus. Dan hal ini membuktikan bahwa janji Allah bukan milik pendeta, gembala sidang, senior, orang yang dewasa, atau apalah itu. Tapi lewat seorang anak smp yang percaya Yesus adalah Tuhan, dia  bisa mengusir setan dengan mudahnya. Bagi banyak orang mungkin hal ini adalah hal biasa dan memang hal yang biasa terjadi, tapi saya batu tahu bahwa anak smp bisa melakukannya, dan saya rasa ini luar biasa. Tuhan tidak membatasi umur seseorang untuk Dia pakai melakukan pekerjaanNya, hanya satu syarat saja, tidak lebih percaya Dia dan otomatis tanda-tanda ini akan menyertainya. Hal ini semakin membuat saya yakin bahwa kegerakan orang percaya akan tergenapi, tanpa melihat status, golongan, dan perbebdaan lainnya, cuman 1 syarat, yaitu orang percaya kepada Allah yang hidup.


Kedua adalah mulai banyaknya aliran kristen yang masuk ke banyuwangi dengan berbagai kegerakannya masing-masing yang malah membuat tidak sedikit gereja lokal menutup diri. Jujur saja saya juga bingung kenapa masalah ini menjadi seperti ini, tapi saya merasa ada beberapa hal penyebabnya baik dari si pembawa kegerakan maupun gereja lokalnya sendiri.

Dari sisi pembawa kegerakan saya melihat metode, cara, dan doktrin yang diajarkan bertolak belakang dengan beberapa gereja lokal. Contoh, pembawa kegerakan adalah yang namanya disebut aliran karismatik, maka banyak dari aliran lain kurang setuju dengan hal-hal yang menjadi sebuah kebiasaan di sana seperti berbahasa roh. Contoh lain lagi masalah doktrin baru yang saya sendiri bingung dari mana asalnya, seperti aliran yang harus menggunakan bahasa ibrani dalam menyebut nama Allah. Ya hal-hal seperti itu yang akhirnya membuat kegerakan itu tidak akan tahan lama, satu-satunya cara membuat kegerakan itu menarik adalah dengan mengatas namakan Kehendak ALLAH. Bukannya saya anti, cuman agak risih aja kalau itu menjadi doktrin dan menyalahkan aliran lain yg menyebut Allah dengan bahasa lain. (Saya tidak akan bahas detail tentang hal ini, karena bukan ini poin utama dalam bahasan kali ini). 

Dari sisi gereja lokal yang saya tahu dari beberapa gembala sidang adalah kekuatiran anak-anak mereka tersesat dengan mengikuti acara di luar gerejanya, sinodenya, ataupun link dari rekan mereka yang sudah dikenal. Hal yang manusiawi sih sebagai pemimpin suatu organisasi, dan itu tidak salah juga. Di jaman akhir memang akan muncul banyak nabi palsu, guru palsu, rasul palsu, gembala palsu, dan penginjil palsu, dan itu tidak bisa dipungkiri, dan bahkan muncul aliran yang mengaku dirinya adalah tuhan. Ya memang itu kondisi yang tidak bisa ditentang, dan itu pasti terjadi. Faktor kedua adalah dikarenakan aliran gereja tersebut sangat Inklusif dan menganggap bahwa alirannya paling benar. Ya ini yang susah dan mending tidak usah dibahas karena akan buang-buang enerji saya untuk mengetik. Faktor ketiga adalah terlalu berbelit-belitnya aturan, birokrasi, dan struktur dari gereja lokal, sehingga kegerakan akan banyak berhenti karena hal ini. Masalah ijin yang ribet, harus temui si a, si b, harus ada surat resmi dari sipenyelenggara dengan ada payung hukum di dalamnya (gereja lokal atau organisasi lainnya). Dan setelah terpenuhi, juga tidak akan membuat perbedaan. Hasilnya sama, undangan suatu kegerakan hanya sebatas pengumuman dan kadang malah tidak dianggap sama sekali. Dan itu terjadi.! Dan yang membuat ironis adalah ada juga yang selalu menyesatkan setiap kegerakan yang ada, bahkan yang sudah sekala nasional dan internasional. Dan itu juga terjadi.!

Ada sebuah jarak pemisah antara ke dua belah pihak. Hal ini juga pernah terjadi di jaman para rasul, dan hal ini sangat manusiawi sekali. Dalam 1 korintus 3 dikisahkan bahwa terjadi perpecahan, ada yang mengatakan golongan paulus dan golongam apolos. Tapi mereka lupa bahwa keduanya sama disebut hamba Allah, memberitakan Tuhan yang sama, dan Tuhan sendiri yang memberi pertumbuhan.
Pada saat kita fokus kepada Tuhan, maka cara, perbedaan, dan hal-hal yang bersifat agamais bukan lagi menjadi pengahalang lagi.


Salam laskar Banyuwangi

Minggu, 12 Juli 2015

Kesia-sian Hidup adalah Kehidupan Tanpa Kasih

Sepertinya hari ini merupakan hari pertama saya melihat dengan mata sendiri bagaimana nuansa masyarakat di kampung saya yang "melekan" untuk menyambut sahur. Entah kenapa hari ini saya tidak bisa tidur, ya mungkin udara panas karena ac kamar lagi bermasalah. Atau mungkin ada sesuatu di hati ini yang tidak nyaman, tidak ada yang saya pikirkan hari ini, tapi entah kenapa bisa. Saya coba untuk memejamkan mata, saya paksa dan paksa, tetapi tidak bisa. Saya nyalakan "game" juga tidak bisa membuat mata dan hati ini tenang. 

Akhirnya jam 2 pagi saya putuskan untuk keluar dan menyalakan televisi dengan harapan bisa tertidur di kursi. Saya ganti-ganti acara dari televisi yang satu dan yang lain entah berapa kali putaran seperti itu tanpa ada yg jelas untuk ditonton. Kayak orang galau kali yah. Hahaha
Sambil menonton tv dengan tidak jelas, terdengar suara banyak orang di luar rumah dengan bercanda, ngobrol, dan suara motor menghiasi keheningan malam menjelang pagi di ruangan televisi. Hingga sekitar jam 3 saya melihat sebuah film lama yang berjudul "my name is khan". Sudah beberapa kali film ini saya tonton dan ya seperti itu kisahnya. Ada banyak nilai yang bisa dipelajari dari film ini, dan ada satu bagian yang selalu saya lewatkan, dan malam ini pesan itu begitu kuat di hati dan memaksa saya membuka blog supaya tidak lupa. 

Kisah di film ini saya tonton malam ini pada adegan si anak mandira si samir yang dianiaya teman-temannya hingga akhirnya meninggal. Disingkat cerita khan harus pergi dari rumah dan pergi ke suatu daerah di georgia dan bertemu dengan keluarga negro (maaf bukan bermaksud menghina atau rasis, tapi saya lupa namanya). Kisah mereka bertemu pada saat anak si ibu negro terjatuh dari sepeda dan si khan menolongnya dan mengantar pulang. Hingga terjadi banyak cerita dan terjadi hubungan yang dekat seperti sebuah keluarga yang menyenangkan. 

Hingga pada keesokan harinya, diadakan upacara peringatan untuk mengenang salah satu anak dari ibu negro dan beberapa penduduk di sana yang tewas dalam perang iraq. Singkat cerita, berceritalah khan tentang kematian samir dan terjadi sebuah cerita yang menyentuh sekali dan kekeluargaan yang sangat luar biasa di dalam sebuah gedung gereja  dengan kondisi si khan adalah seorang muslim. Suatu hubungan yang sangat mendalam hanya dengan pertemuan singkat yang membuat khan akhirnya kembali ke kota itu pada sata bencana melanda. Dan hubungan kekeluargan itu yang membuat suatu perubahan dan 1 kota terselamatkan. 

Ada poin penting yang mengusik hati saya tentang kisah ini, dimana agama tidak menjadi permasalahan apapun dan tempat ibadah bukan menjadi tempat eksklusif milik satu umat saja. Dikisah ini diceritakan di mana gedung gereja menjadi tempat upacara dan khan si muslim mengikutinya sehinnga tercipta suatu hubungan kekeluarggan yang begitu luar biasannya. Suatu hubungan yang tidak dipisahkan oleh suatu ras, agama, dan suku. Suatu hubungan yang membawa dampak luar biasa. 

Dan saya banyangkan betapa Indahnya bila umat kristen bisa bermain di masjid, vihara, pura, dan juga sebaliknya dengan agama lain. Di mana agama dan gedung suatu agama tidak menjadi tempat yang "sakral" dan tertutup. Di mana agama, ras, dan suku tidak menjadi jurang pemisah satu sama lain, di mana hanya ada satu kebersamaan untuk membangun bangsa ini secara bersama-sama. Karena saya yakin bahwa Tuhan tidak akan sebodoh itu menciptakan satu agama yang paling benar. Tuhan bukan pribadi yang beragama, karena tidak ada dalam alkitab yang saya baca bahwa Tuhan memperkenalkan diriNya sebagai pribadi beragama kristen. Entah kalau kitab lain, karena saya hanya pernah membaca sekilas tentang alqurn dan kitab budha. Hanya sekilas di saat mengisi waktu senggang di hotel yang kadang menyediakan banyak versi kitab. 

Satu sifat Tuhan yang begitu luar biasa bagi saya adalah KASIH. Jadi tanpa kasih, sia-sia kita beribadah, sia-sia kita hidup dalam gedung gereja, sia-sia kita teriak-teriak Tuhan, sia-sia kita debat sana sini tentang siapa Tuhan, sia-sia kita rajin mengikuti kegiatan keagamaan, sia-sia kita teriak-teriak bahwa kita mengenal Tuhan. Tanpa kasih semua sia-sia. Alkitab saya mencatat dalam 1 korintus 13 bahwa (menurut versi saya yang saya singkat dan pertajam) "Sekalipun saya bisa berkata-kata semua bahasa di dunia, saya bisa paham bahasa malaikat, bernubuat, iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, kehidupan agama yang super hebat, bahkan menjadi orang paling pandai dan tahu segala rahasia Allah, tapi tanpa kasih semua sia-sia dan tidak berguna. Segala sesuatu akan lenyap hingga tinggal iman, pengharapan, dan kasih. Kasih mempunyai porsi terbesar di dalamnya. 

JADI, TANPA KASIH PERCUMA MAU BERKATA APA SAJA, KARENA KASIH SELALU TERLIHAT NYATA DALAM TINDAKAN SEHARI-HARI. SEBERAPA BESAR KITA MENGENAL TUHAN DIUKUR SEBERAPA BESAR KASIH YANG KITA PUNYA. KALAU AGAMAMU MENGHALANGIMU BERBUAT KASIH, BUANG JAUH-JAUH KARENA ITU SIA-SIA. KALAU GEDUNG TEMPAT IBADAHMU MENGHALANGIMU BERBUAT KASIH, RUBUHKAN SAJA ITU GEDUNG, KARENA ITU SIA-SIA BAGI TUHAN. KALAU IBADAHMU TIDAK BISA MEMBUATMU BERBUAT KASIH, LUPAKAN CARA IBADAHMU DAN BUANG JAUH-JAUH KARENA ITU SIA-SIA BAGI TUHAN. 
APAPUN YANG KITA PERBUAT, BILA TIDAK BISA MENGHIDUPAK KASIH ITU, BUANG JAUH-JAUH, KARENA ITU SEMUA SIA-SIA DAN TIDAK BERGUNA, WALAUPU PEMBELAAN DATANG DATI MULUTMU DAN BAHKAN PEMUKA AGAMA. BAGI TUHAN TAMPA KASIH SEMUA SIA-SIA DAN TIDAK BERGUNA. 

TERAKHIR DARI SAYA, MARI BELAJAR SALING MENGASIHI TANPA MELIHAT APA AGAMAMU, APA SUKUMU, APA RASMU, DAN DARI MANA ASALMU, KARENA TUHAN HANYA PEDULI AKAN KASIHMU, BUKAN ASAL-USULMU, DAN APA AGAMAMU. TUHAN ADALAH KASIH, DAN KITA SEBAGAI UMAT TUHAN JUGA KASIH.

Semalat mengasihi untuk Indonesia yang lebih baik
Salam hangat dan damai, 


Laskar Banyuwangi. 

Jumat, 03 Juli 2015

Media Sebagai Kambing Hitam atas Ketidakbecusan Gereja Melayani Generasi Muda

Hampir satu minggu ini rame masalah pengajaran di blog yang katanya punya orang kristen. Ada bagian yang jujur saja saya muak dengan isi dan pengajarannya. Dari minion, naruto, dan walt disney mereka serang dengan dalih yang mengandung makna mistis dan dunia roh. Dari iluminasi, mengandung pesan daei setan untuk merusak generasi muda, dan entah apalagi modusnya, karena jujur saja sekali saya baca sebagian dah malas melanjutkan. Saya takut menjadi bodoh, karena apa yang saya baca menentukan apa yang saya renungkan dan menjadi karakter saya, maklum namanya manusia biasa. 

Apa yakin yang dituduhkan oleh penulis tentang film-film itu semua? Hhhmmm.. 
Saya sangat tidak yakin, hampir tiap kali saya menemani keponakan nonton produk dari walt disney dan tidak ada hal negatif yang menyerang mereka. Masa kecil saya juga sering menghabiskan waktu di depan televisi dengan acara film anak-anak pada masa itu, yang mengapa justru tidak disebut. Padahal kakau dikaitkan justru acara-acara itu yang mengandung unsur mistis. Saint seiya, dragon ball, dan beberapa lainnya menjadi acara favorite saya di jaman itu dan bahkan sampai sekarang walau sudah tidak ada lagi. 

Isu psikologi juga diangkat untuk menyerang dan bisa mempengaruhi mental anak-anak. Itu sekali lagi tidak terbukti di keluarga besar saya dan beberapa teman saya. 
Memang saya belum punya anak, tapi saya bisa lihat dari orang-orang disekitar saya sebagai teladan nantinya. Dan saya sangat bersyukur berada dalam lingkungan yang tidak paranoid dengan hal konyol tersebut. Dan saya meyakinin bahwa kekuatiran tidak akan merubah apapun bahkan hal yang menyakitkan bisa mempengaruhi iman. Karena iman adalah akibat dari mendengar, apa yang kita dengar bisa menentukan iman kita (roma 10:17). Dan saya tidak mau membiarkan telinga saya mendengar berita dan pesan sampah dengan dasar yang tidak jelas.

Sebenarnya hal ini bukan suatu hal yang baru bagi saya pribadi dan generasi seangkatan saya. Dulu pernah dihebohkan tentang pokemon dan teletubies yang menjadi pusat dari transfer spirit dunia gaib ke anak-anak muda. Sialnya saya dulu mempercayainya begitu saja karena tidak ada pemuridan pada waktu itu, pada saat saya masih aktif di salah satu gereja besar di Surabaya. Hal ini tentunya berbesa setelah saya keluar dari sana dan dimuridkan di salah satu gereja kecil. Semua perspektif saya berubah tentang hal ini.

Ada beberapa point mengapa saya tidak setuju dengan tulisan di blog tersebut. Pertama adalah masalah mistis. Kalau benar semua film yang disebutkan adalah produk iblis, iluminasi, lambang-lambang iblis, dan lain sebagainya yang dasarnya ga jelas menurut saya, mengapa takut? Bukankah dalam markus 16:17 mengatakan bahwa tanda-tanda orang percaya salah satunya mengusir setan? Tapi kan anak-anak belum paham hal begitu? Ok tidak paham, emangnya bapak ibunya tidak paham? Jangan-jangan tidak kenal siapa Tuhan. Kalau dunia anak-anak yang polos dan tidak mengetahui dunia alam roh, apakah Tuhan tinggal diam saja membiarkan anakNya yang polos dibodohi iblis? Saya rasa Tuhan yang saya kenal bukan Tuhan yang sebodoh itu membiarkan anak polos yang belum bisa menggunakan kehendak bebasnya "dibantai" iblis begitu saja.
Mengenai lambang-lambang iblis juga menjadi poin yang menurut saya membodohkan. Masak percaya Tuhan takut dengan lambang-lambang iblis? Emang Tuhan yang kita sembah sebodoh dan selemah itu? Jangan-jangan otak kita hanya diisi dengan lambang salib sebagai alat pengusir iblis. Kasihan, Tuhan yang begitu dahsyatnya hanya menjadi penghias dinding tanpa makna yang berarti. Pantas saja kalau kita merasa ketakutan dengan hal-hal itu. Dan itu wajar. Hiduplah dalam kekuatiranmu dan terjadilah menurut imanmu. Kekristenan itu simpel kok, ga ribet kayak agama kristen.

Kedua adalah masalah psikologi. Saya juga bingung apa hubungannya psikologi sama film? Mungkin mempengaruhi cara berpikir kali yah yang akhirnya jadi ke perilaku sehari-hari, atau mungkin sampai ke karakter. Ya mungkin saja itu yang dimaksud. Karakter adalah hal yang penting bagi anak-anak untuk dipelajari. Dan saya meyakini pendidikan karakter terbaik adalah pada saat balita dan dengan sentuhan orang tua. Keponakan saya semuanya penikmat film walt disney, dan diusia 3 tahun tidak ada masalah, karena saya tahu bagaimana orang tuanya mendidik. Tidak ada gangguan Iblis maupun psikologi. Semua normal adanya. Kan tidak semua anak kebal media? Jawabnya simpel, karena tidak semua orang tua bisa mendidik anak dengan benar. Sudah disurve atau belum pada anak-anak tentang pengaruh media terhadap karakter dengan hubungan orang tua dengan karakter? Karena setahu saya dari penelitian para ahli psikolog yang meneliti dolly, mayoritas mereka di dalamnya punya hubungan yang buruk dengan orang tua. Tapi kan ada pre school, ada play group, ada ini ada itu, dan orang tua kan sibuk cari uang sekolah dan sekolah bertanggung jawab akan anak saya dong. Ya hiduplah dengan itu dan terjadilah dengan imanmu. Setau saya, anak-anak adalah mutlak tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan menjadikannya serupa dengan Kristus, bukan sekolah, bukan guru, bukan orang lain. Kekristenan itu simple, ga seribet agama kristen.

Ketiga adalah bahwa orang yang tidak peduli dengan masalah ini disebut orang yang tidak peduli dengan generasi ini. Justru saya berpikir terbalik sebagai orang tidak beragama. Hal terburuk dari hal ini adalah pelarangan menonton tayangan-tayangan tersebut yang justru membuat anak minder, tidak pandai bergaul dan yang paling seram adallah di bully temannya karena tidak tahu film-film tersebut. Ingat, kasus bullying memegang peran ke 4 terbesar dalam mengambil nyawa anak muda untuk kasus bunuh diri. Hal berikutnya karena banyaknya larangan yang diterima anak-anak, maka kita akan menciptakan generasi yang takut mengambil keputusan, generasi yang susah berkreasi krearif, generasi yang hanya bisa berkata "yes sir"yang tanpa inisiatif. Justru saya peduli, saya tidak anti dengan film-film yang dimaksud.

Keempat adalah kegagalan agama kristen dalam menjadi terang dalam semua bidang. Kalau semua film adalah produk iblis, apa film produk anak Tuhan? Karya terbesar mereka adalah pasion of Christ yang hanya berlaku untuk kalangan sendiri. Media memegang peran penting dalam dunia anak muda, dan itu tidak bisa dihindari. Kalau dunia media dianggap produk kegelapan, dimana terang berada? Hei.. Tuhan sudah tetapkan destiny atas setiap orang dalam bidang apapun. Coba amati, berapa banyak gereja yang hanya menjual artis yang baru bertobat untuk keliling ke cabang-cabangnya dan diundang dari gereja ke gereja lain? Harusnya kalau gereja waras, dorong mereka bergerak ke media dan menciptakan sebuah karya yang besar, karena memang di sanalah dunia mereka dan talenta mereka. Karena saya berprisnsip bahwa gelap adalah ketiadaan terang. Kalau ada hal di dunia ini dianggap gelap, salahkan terangnya yang tidak nongol. Kekristenan itu simpel, tapi tidak agama kristen.

JADI HAL PALING PENTING DALAM MENDIDIK GENERASI MUDA ADALAH DENGAN PERKENALKAN MEREKA KEPADA TUHAN, BUKAN AGAMA. KARENA HUBUNGAN DENGAN TUHAN YANG AKAN MEMIMPIN HIDUP MEREKA. LALU MURIDKAN MEREKA SEPERTI TUGAS AMANAT AGUNG DALAM MATIUS 28 KEMUDIAN UTUS MEREKA KE DUNIA YANG TUHAN SUDAH TETAPKAN.

Salam hangat
Laskar Banyuwangi

Media Sebagai Kambing Hitam atas Ketidakbecusan Gereja Melayani Generasi Muda

Hampir satu minggu ini rame masalah pengajaran di blog yang katanya punya orang kristen. Ada bagian yang jujur saja saya muak dengan isi dan pengajarannya. Dari minion, naruto, dan walt disney mereka serang dengan dalih yang mengandung makna mistis dan dunia roh. Dari iluminasi, mengandung pesan daei setan untuk merusak generasi muda, dan entah apalagi modusnya, karena jujur saja sekali saya baca sebagian dah malas melanjutkan. Saya takut menjadi bodoh, karena apa yang saya baca menentukan apa yang saya renungkan dan menjadi karakter saya, maklum namanya manusia biasa. 

Apa yakin yang dituduhkan oleh penulis tentang film-film itu semua? Hhhmmm.. 
Saya sangat tidak yakin, hampir tiap kali saya menemani keponakan nonton produk dari walt disney dan tidak ada hal negatif yang menyerang mereka. Masa kecil saya juga sering menghabiskan waktu di depan televisi dengan acara film anak-anak pada masa itu, yang mengapa justru tidak disebut. Padahal kakau dikaitkan justru acara-acara itu yang mengandung unsur mistis. Saint seiya, dragon ball, dan beberapa lainnya menjadi acara favorite saya di jaman itu dan bahkan sampai sekarang walau sudah tidak ada lagi. 

Isu psikologi juga diangkat untuk menyerang dan bisa mempengaruhi mental anak-anak. Itu sekali lagi tidak terbukti di keluarga besar saya dan beberapa teman saya. 
Memang saya belum punya anak, tapi saya bisa lihat dari orang-orang disekitar saya sebagai teladan nantinya. Dan saya sangat bersyukur berada dalam lingkungan yang tidak paranoid dengan hal konyol tersebut. Dan saya meyakinin bahwa kekuatiran tidak akan merubah apapun bahkan hal yang menyakitkan bisa mempengaruhi iman. Karena iman adalah akibat dari mendengar, apa yang kita dengar bisa menentukan iman kita (roma 10:17). Dan saya tidak mau membiarkan telinga saya mendengar berita dan pesan sampah dengan dasar yang tidak jelas.

Sebenarnya hal ini bukan suatu hal yang baru bagi saya pribadi dan generasi seangkatan saya. Dulu pernah dihebohkan tentang pokemon dan teletubies yang menjadi pusat dari transfer spirit dunia gaib ke anak-anak muda. Sialnya saya dulu mempercayainya begitu saja karena tidak ada pemuridan pada waktu itu, pada saat saya masih aktif di salah satu gereja besar di Surabaya. Hal ini tentunya berbesa setelah saya keluar dari sana dan dimuridkan di salah satu gereja kecil. Semua perspektif saya berubah tentang hal ini.

Ada beberapa point mengapa saya tidak setuju dengan tulisan di blog tersebut. Pertama adalah masalah mistis. Kalau benar semua film yang disebutkan adalah produk iblis, iluminasi, lambang-lambang iblis, dan lain sebagainya yang dasarnya ga jelas menurut saya, mengapa takut? Bukankah dalam markus 16:17 mengatakan bahwa tanda-tanda orang percaya salah satunya mengusir setan? Tapi kan anak-anak belum paham hal begitu? Ok tidak paham, emangnya bapak ibunya tidak paham? Jangan-jangan tidak kenal siapa Tuhan. Kalau dunia anak-anak yang polos dan tidak mengetahui dunia alam roh, apakah Tuhan tinggal diam saja membiarkan anakNya yang polos dibodohi iblis? Saya rasa Tuhan yang saya kenal bukan Tuhan yang sebodoh itu membiarkan anak polos yang belum bisa menggunakan kehendak bebasnya "dibantai" iblis begitu saja.
Mengenai lambang-lambang iblis juga menjadi poin yang menurut saya membodohkan. Masak percaya Tuhan takut dengan lambang-lambang iblis? Emang Tuhan yang kita sembah sebodoh dan selemah itu? Jangan-jangan otak kita hanya diisi dengan lambang salib sebagai alat pengusir iblis. Kasihan, Tuhan yang begitu dahsyatnya hanya menjadi penghias dinding tanpa makna yang berarti. Pantas saja kalau kita merasa ketakutan dengan hal-hal itu. Dan itu wajar. Hiduplah dalam kekuatiranmu dan terjadilah menurut imanmu. Kekristenan itu simpel kok, ga ribet kayak agama kristen.

Kedua adalah masalah psikologi. Saya juga bingung apa hubungannya psikologi sama film? Mungkin mempengaruhi cara berpikir kali yah yang akhirnya jadi ke perilaku sehari-hari, atau mungkin sampai ke karakter. Ya mungkin saja itu yang dimaksud. Karakter adalah hal yang penting bagi anak-anak untuk dipelajari. Dan saya meyakini pendidikan karakter terbaik adalah pada saat balita dan dengan sentuhan orang tua. Keponakan saya semuanya penikmat film walt disney, dan diusia 3 tahun tidak ada masalah, karena saya tahu bagaimana orang tuanya mendidik. Tidak ada gangguan Iblis maupun psikologi. Semua normal adanya. Kan tidak semua anak kebal media? Jawabnya simpel, karena tidak semua orang tua bisa mendidik anak dengan benar. Sudah disurve atau belum pada anak-anak tentang pengaruh media terhadap karakter dengan hubungan orang tua dengan karakter? Karena setahu saya dari penelitian para ahli psikolog yang meneliti dolly, mayoritas mereka di dalamnya punya hubungan yang buruk dengan orang tua. Tapi kan ada pre school, ada play group, ada ini ada itu, dan orang tua kan sibuk cari uang sekolah dan sekolah bertanggung jawab akan anak saya dong. Ya hiduplah dengan itu dan terjadilah dengan imanmu. Setau saya, anak-anak adalah mutlak tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan menjadikannya serupa dengan Kristus, bukan sekolah, bukan guru, bukan orang lain. Kekristenan itu simple, ga seribet agama kristen.

Ketiga adalah bahwa orang yang tidak peduli dengan masalah ini disebut orang yang tidak peduli dengan generasi ini. Justru saya berpikir terbalik sebagai orang tidak beragama. Hal terburuk dari hal ini adalah pelarangan menonton tayangan-tayangan tersebut yang justru membuat anak minder, tidak pandai bergaul dan yang paling seram adallah di bully temannya karena tidak tahu film-film tersebut. Ingat, kasus bullying memegang peran ke 4 terbesar dalam mengambil nyawa anak muda untuk kasus bunuh diri. Hal berikutnya karena banyaknya larangan yang diterima anak-anak, maka kita akan menciptakan generasi yang takut mengambil keputusan, generasi yang susah berkreasi krearif, generasi yang hanya bisa berkata "yes sir"yang tanpa inisiatif. Justru saya peduli, saya tidak anti dengan film-film yang dimaksud.

Keempat adalah kegagalan agama kristen dalam menjadi terang dalam semua bidang. Kalau semua film adalah produk iblis, apa film produk anak Tuhan? Karya terbesar mereka adalah pasion of Christ yang hanya berlaku untuk kalangan sendiri. Media memegang peran penting dalam dunia anak muda, dan itu tidak bisa dihindari. Kalau dunia media dianggap produk kegelapan, dimana terang berada? Hei.. Tuhan sudah tetapkan destiny atas setiap orang dalam bidang apapun. Coba amati, berapa banyak gereja yang hanya menjual artis yang baru bertobat untuk keliling ke cabang-cabangnya dan diundang dari gereja ke gereja lain? Harusnya kalau gereja waras, dorong mereka bergerak ke media dan menciptakan sebuah karya yang besar, karena memang di sanalah dunia mereka dan talenta mereka. Karena saya berprisnsip bahwa gelap adalah ketiadaan terang. Kalau ada hal di dunia ini dianggap gelap, salahkan terangnya yang tidak nongol. Kekristenan itu simpel, tapi tidak agama kristen.

JADI HAL PALING PENTING DALAM MENDIDIK GENERASI MUDA ADALAH DENGAN PERKENALKAN MEREKA KEPADA TUHAN, BUKAN AGAMA. KARENA HUBUNGAN DENGAN TUHAN YANG AKAN MEMIMPIN HIDUP MEREKA. LALU MURIDKAN MEREKA SEPERTI TUGAS AMANAT AGUNG DALAM MATIUS 28 KEMUDIAN UTUS MEREKA KE DUNIA YANG TUHAN SUDAH TETAPKAN.

Salam hangat
Laskar Banyuwangi