Selasa, 22 Februari 2011

suatu keanehan persepakbolaan di pssi

Saya adalah pecinta bola, bisa dikatakan seperti itu. Sebagai pecinta bola, tentunya saya ingin melihat prestasi yang membanggakan bagi klub di Negara saya dan bahkan Timnas Negara saya berasal. Jujur selama ini saya sangat malu dengan apa yg ada di pssi akhir2 ini. Bila kita lihat negara-negara lain berlomba-lomba meningkatkan prestasi, malah justru sebaliknya di Negara ini.

Jangan muluk-muluk ke negara macan asia ataupun negara kuat sepak bola, dengan negara tentangga sendiri sesama asean kita tidak mampu bersaing meraih trofi. Bahkan dengan negara yang dulu sulit sekali menang lawan timnas sekarang bisa memperoleh trofi dengan pemain-pemain mudanya.(Jgn sebut nama, nanti malah malu). Secara kualitas pemain-pemain kita tidak kalah dengan negara tetangga lainnya. JADI kenapa justru negara kita tanpa gelar sama sekali semenjak kepemimpinan si "monster"(NH)???

Itu masalah timnas, beda lagi dengan masalah klub di bawah naungan pssi yang tidak jelas prestasi dan kualitas liganya. Suatu keanehan bila klub di pssi mengalami kekurangan dana, selain mendapat dana dari apbd, sponsor, juga masih ada pendapatan tiket pertandingan. Jadi hanya manajemen klub yang bodoh yang bisa buat kluab itu sampai bangkrut, atau mungkin karena kualitas manajemen pssi yang amburadul dan terkesan amatir. Hanya pssi dan klub yang tahu, kita semua pecinta bola tanah air hanya bisa berharap dan berharap, dan saya tidak mau harapan hanya sia-sia belaka.

Itu permasalahan di klub dan beda lagi dengan pemain. Secara kualitas teknik, pemain kita tidak kalah dengan pemain di negara tetangga. Mungkin secara mental saja mereka kalah sehingga tidak bisa meraih prestasi lebih. Sebagai atlit profesional tentunya prestasi nasional bkn suatu prestasi akhir dong, msh banyak level di atasnya. Apalagi prestasi itu dibina oleh organisasi pengecut, kalau menurut saya tidak ada kebanggan sama sekali. Seharusnya pemain profesional harus punya semangat pantang menyerah, apalagi membela timnas. Hal yang harus diingat adalah bagaimana para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan, dengan tekat itulah bagaimana kalian sebagai opunggawa negara berjuang meraih kemenangan. Rasa nasionalisme harus di atas kepentingan klub dan organisasi.

Itu pemain, beda lagi dengan organisasi yang menaungi. Sebagai organisasi sepak bola di indonesia, pssi seharusnya sadar dan malu dong(kecuali urat malu sdh hilang) dengan kualitas yang ada saat ini. Sebagai induk sepak bola, pssi harusnya mengakui dong kalau memang tanpa prestasi bukannya ketuanya sok-sokan mengakui adanya prestasi atas kinerja dia dan golkar.
Adapun dosa-dosa pssi dibawah pimpinan NH:
1. Hanya di pssi yang ketuanya seorang penjahat yang pernah mendekam di penjara(pdhl mnrt hukum indo dan fifa dilarang).
2. Hanya di pssi peraturan koni dan pemerintah tidak berlaku.
3. Hanya di pssi pemilihan calon tidak sesuai prosedur
4. Hanya di pssi peraturan fifa bisa dimodifikasi sesuai keinginan pribadi
5. Hanya di pssi klub banyak yang bangkrut
6. Hanya di pssi ada liga tandingan dan kemungkinan ada pssi tandingan
7. Hanya di pssi tidak ada prestasi masih mengaku ada prestasi
8. Hanya di pssi partai politik bisa masuk ke dalamnya
9. Hanya di pssi yang mempunyai pemimpin tangan besi
10. Hanya di pssi ketuanya di demo habis-habisan masih tetap menjabat
11. Hanya di pssi kongres belum mulai tapi hasilnya sudah keluar
12. Hanya di pssi yang bisa menentang otoritas diatasnya.
13. Hanya di pssi isinya para banci dan pecundang.
14. Hanya di pssi korupsi meraja rela.
15. Hanya di pssi timnas tanpa prestasi

Itu yang ada di pssi, lain lagi dengan media di indonesia. Negara belum juara sudah diperlakukan bak juara. Diundang ke mana-mana terutama televisi swasta suksesor golkar. Suatu hal yang aneh bahwa, timnas masih berjuang mati-matian di ajang aff, tapi sudah diperlakukan bak juara. Dan hasilnya???lagi-lagi pecinta bola hanya bisa gigit jari doang. Tanpa prestasi masih saja sempat meliput yang katanya prestasi timnas di aff. Media seakan-akan menyulap miskinnya prestasi dengan suatu prestasi yang semu.

Suatu keanehan terbesar adalah prestasi timnas u-11 di danone waktu dl di mana kita sempat lolos fase grup dan membuat publik tanah air bangga. Ini membuktikan bahwa kualitas poembinaan kita juga tidak kalah dengan negara-negara di dunia. Kenapa waktu masuk timnas senior nama-nama pemain junior yang membanggakan ini tisdak bisa masuk timnas dan berprestasi lebih lagi??hanya pihak klub dan pssi yang tahu masalah sebenanrnya.
Kalau pendapat saya masih adanya unsur KKN dan sara di sdalamnya. Selama itu tidak diberantas maka tamatlah persepakbolaan tanah air.

Salam
Oss

Tidak ada komentar: