Sabtu, 15 Maret 2014

Dampak Munculnya Jokowi Sebagai Calon Presiden dari PDI-P

Munculnya nama jokowi memang bukan berita yang menghebohkan dan hal baru, tentu ini menjadi jawaban bagi saya yang dimana belum mendapatkan calon presiden yang layak. Mengingat prestasi luar biasa yang jokowi lajukan membuat mata saya terbuka yang di mana masih ada orang baik di pemerintahan yang sudah rusak. Dari sekian calon yang sudah resmi, hanya jokowi yang bersih. Wiranto dan prabowo masih tersedat kasus 98 silam yang sampai sekarang tidak jelas, sedangkan bakrie masih saja tersendat lapindo dan kasus hutang pajaknya beberapa tahun lalu. Munculnya nama jokowi seakan membuat calon lain pada ketakutan dan konversi demokrat seakan sia-sia. Sehebat apapun prestasi anies baswedan dan dahlan iskan sudah ternoda dengan hancurnya pamor demokrat karena ulah para karer kelas atasnya. 

Akan banyak dampak dan spekulasi yang muncul baik positif maupun negatif atas munculnya nama jokowi sebagai calon presiden yang diusung oleh partai berlambang banteng tersebut. 

  1. Hal pertama sangat jelas adalah kesedihan warga dki jakarta yang akan kehilangan pemimpin yang dekat dengan mereka dan belum tentu calon penggantinya yang dimunculkan pdip bisa menyamai kualitas seorang jokowi. 
  2. Kondisi jakarta yang akan semakin memanas karena ada banyak pihak tidak suka dengan pencapresan jokowi terutama para tikus anggaran dan itu bisa dilihat siapa pelakunya dari berita yang muncul baik yang sudah ada atau yang akan datang. Hal ini ditambah dengan otomatisnya ahok menjadi gubernur dan sudah ditunggu oleh preman fpi dengan ancaman bodohnya. Sungguh kondisi jakarta yang akan syarat dengan politik dan peran media sangat diharapkan bisa netral. Dan sepertinya akan susah mengingat beberapa media milik beberapa calon. 
  3. Seperti yang pernah diutarakan ahok "membenahi jakarta lebih mudah bila menjadi presiden". Kelihatannya jakarta akan menjadi lebih baik karena bagaimanapun jokowi dan ahok sudah sangat sejalan dan senilai, jadi akan sangat mudah membuat jakarta menjadi lebih baik. Jakarta membaik, maka daerah lain akan mencontoh. Hal ini akan membuat Indonesia semakin menjadi lebih baik.
  4. Sistem birokrasi yang kacau akan sedikit lebih membaik. Hal ini terbukti di jakarta akhir-akhir ini yang dimana sudah tidak lagi menuruti cara lama. Bahkan lelang pengadaan barang dan jasa akan lebih baik, mungkin cara satu pintu bisa diterapkan untuk menghindari proyek tender yang selama ini sudah bukan rahasia umum keberadaan dan kecurangan yang ada di dalamnya. Ya suatu kondisi yang akan merubah keadaan Indonesia menjadi Indonesia baru. 
  5. Beberapa pengamat perekonomian telah memprediksi hal yang positif bila jokowi menjadi presiden. Rupiah menguat dan juga kemungkinan besar akan merubah kebijakan nyeleneh dan bodohnya sby sengan penarikan pajak yang mencekik ukm dengan 1% dari omzetnya yang dibawah 4,8 miliar. Hal ini sudah diwujudkan dengan membabaskan pajak bagi warteg dan usaha kecil lainnya di jakarta. Dengan otomatis pertumbuhan ekonomi sektor riil terutama mikro bisa membanggakan. Dan menguatnya rupiah sangat membantu sektor makro untuk bermanuver lebih bagus lagi. 
  6. Pengamat politik sudah meramalkan sejak tahun 2013 lalu bahwa pencalonan jokowi akan membuat suara di pdip akan naik drastis. Di mana hal ini harusnya bisa membantu kinerja jokowi sebagai presiden. Kekuatan ekskutif dan legeslatif yang sejalan akan memperlancar kinerja, dan tidak memperburuk kinerja dan memperkeruhnya seperti yang terjadi di dprd dki jakarta. 
  7. Indonesia akan mendapat respon positif dari negara-negara di dunia. Hal ini dibantu dengan prestasi jokowi sebagai walikota terbaik dunia. Iklim positif akan membuat investor akan sangat senang berinvestasi di Indonesia apalagi didukung dengan birokrasi yang tidak ribet, bisa dipastikan Indonesia akan bangkit menjadi macan asia kembali. Perekonomian meningkat anggaran  bisa mampkin baik dan tentunya bisa berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
  8. Program kartu jakarta sehat dan asuransi bagi semua warga mungkin akan diteruskan dengan tingkat skala nasional. Dan tentunya hal ini akan membawa pro dan kontra seperti pada awal-awal di jakarta, hal ini dikarenakan tidak siapnya sdm yang ada untuk menghadapi perubahan yang ada dan juga mental yang kurang bagus. 
  9. Kepemimpinan jokowi di jakarta telah membuat banyak pakar dan ahli yang tinggal di luar negeri bersedia untuk pulang ke tanah air, dan tentunya hal ini akan sangat bagus hasilnya bika jokowi bisa menjadi presiden. Dan saya rasa para oakar di banyak bidang akan sangat senang mendedikasikan ilmunya untuk bangsa ini menjadi lebih baik. Hanya dibutuhkan seorang pemimpin hebat untuk bisa membawa pemimpin intelektual, teknologi, ekonomi, dan lainnya untuk mau berkarya untuk Indonesia.
  10. Munculnya mobil nasional akan menjadi titik terang. Masa jabatannya sebagai walikota solo yang berjuang untuk esemkanya, maka tidak menutup kemungkinan hal ini akan diperjuangkan kembali setelah gagal pada saat itu. 
  11. Mungkin akan muncul pertama dalam sejarah Indonesia pns dipecat. Hal ini sempat dimunculkan oleh ahok beberapa hari ini, dan kalaupun terlaksana pasti jokowi juga punya andil besar atas kebijakan ini. Dan tidak menutup kemungkinan hal ini diterapkan di tingkat nasional. Dan lelang jabatan juga hal yang tidak mustahil dilakukan untuk mendapatkan pns yang berkualitas yang sebisa mungkin orang yang tepat di posisi yang tepat.
  12. Pencapresan jokowi ditakutkan akan mengganggu kinerjanya sebagai gubernur dki jakarta. Membagi fokus bukan hal yang mudah, apalagi masalah jakarta dan Indonesia yang begitu hebatnya telah terjadi. 
  13. Terlalu tunduknya jokowi dengan ibu mega, terkesan seperti boneka dari ibu mega dan membuat saya agak kuatir menyangkut kebijakannya nanti yang bisa saja mendapat intervensi dari ibu mega. Semoga saja hal ini tidak terjadi. Tunduknya jokowi atas mega juga bisa mengurangi  kredibilitasnya sebagai pemimpin hebat. 
  14. Jokowi akan mendapat musuh baru dan mungkin semakin banyak kalau birokrasi dirubah menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan birokrasi yang penuh korupsi sudah menjadi budaya di negara ini. Sebagai bukti saya akan menuliskan ucapan seorang polisi yang sempat berdiskusi dengan kakak saya tentang kinerja jokowi. "Kalau kepolisian tidak suka dengan kinerja jokowi dan ahok, korupsi udah menjadi budaya pak tidak perlu munafik". Ya sepenggal kalimat yang membuat saya miris sebenarnya, tapi itulah kondisi bangsa ini sekarang.
  15. Jokowi akan mendapat serangan dari lawan politiknya karena tidak becus mengurus ibukota dan seakan pencapresannya sebagai tindakan lari dari tanggung jawabnya. Kejadian ini sama persis waktu mencalonkan diri sebagai gubernur dki sengan wakilnya yang sama-sama lari dari tanggung jawabnya di daerah masing-masing. Dan sialnya, jokowi-ahok berhasil menjawabnya dengan kinerja yang sangat mumpuni. 

Munculnya nama jokowi pasti tidak lepas dari peran ibu mega dan telah menepis rumor bahwa beliau masih punya ambisi menjadi presiden. Dan kalauoun masih ounya ambisi, saya sangat mengapresiasi kerelaan dan menekan egonya untuk menyerahkan kepada orang yang lebih tepat. Saya cuman bisa berharap Indonesia menjadi lebih baik dengan munculnya tokoh fenomenal tersebut.
God bless Indonesia dan pak jokowi


Salam Indonesia baru, 

Oss

Rabu, 19 Februari 2014

Dosahkah Golput dimata Hukum dan Tuhan?

Seingat saya,....... hmmm saya belum sekalipun menggunakan hak suara saya sekalipun. Keputusan ini saya ambil bukan tanpa alasan, tapi banyak alasan mengapa saya tidak pernah menggunakan hak saya memilih sama sekali. Banyak alasan dan bagi saya itu adalah hal yang sangat rasional dan sangat pantas.

Alasan pertama adalah dari pengalaman saya semenjak masa sekolah di bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah. Dalam pelajaran ppkn selalu tiangkat bagaimana hubungan antara pancasila, uud45, dan kehidupan masyarat Indonesia secara umum yang di mana saya rasa tidak perlu diungkapkan secara detail, karena saya yakin semua rakyat yang pernah duduk di bangku sekolah tahu dan paham. Sewaktu kecil, yang ada dalam bayangan saya sungguh indahnya kehidupan di negara ini dengan kebhinekaannya dan pancasilanya. Yah, suatu teori ideal bagi kehidupan masyarakat yang sangat majemuk di negara ini. Pada waktu kecil sering saya mendapat candaan dengan sebutan Cino... cino.. cino kamu, ya namanya anak kecil yang belum tahu kejamnya kehidupan sih, saya anggap hal itu adalah suatu yang fun aja, yah semacam bercandalah ya. Dan dengan entengnya, kadang saya membalas dengan jowo.. jowo... jowo kamu.. 

Seiring berjalannya waktu di smp saya juga berpikir dalam kapasitas anak smp tentang hal ini. Sampai suatu saat orang tua saya berkata kepada temannya seperti ini "kita ini minoritas, jadi pilih saja golkar yang netral. Pdi komunis dan ppp adalah partai islam". Tanpa saya sadari perkataan itu melekat dan tidak pernah lupa sampai hari ini. Sempat saya berpikir bahwa apa yang dikatan itu benar, karena bukti dan contoh yang saya dapatkan setalah saya banyak berbicara dengan orang yang jauh lebih dewasa dengan saya waktu itu. Mengapa pdi komunis? Karena di daerah saya, anggota pdi pada waktu itu didominasi para preman, dan itu sama dengan komunis pada masa orde lama dan disingkirkan orde baru. Ppp sudah jelas yah, jadi ga perlu saya paparkan lebih detail. Dari hal ini saya percaya bahwa golkar adalah partai yang netral, sampai pada saat munculnya almarhum gus dur muncul sebagai presiden RI yang katanya penuh kontroversi(lupakan gusdur, karena bukan kapasitas saya untuk membahas tokoh hebat 1 ini). Dari sini saya sadar bahwa golkar yang katanya netral adalah suatu omong kosong belaka. Kalau memang golkar netral mengapa kebudayaan minoritas dilarang? Mengapa belajar bahasa minoritas dilarang? Mengapa rasis demikian kuatnya? Mengapa 32 tahun masa jaya golkar tidak pernah ada perjuangan melawan hal itu? Yah, memang karena itu omong kosong belaka.!! 

Alasan kedua adalah tidak pernah mendapat pendidikan politik baik secara formal maupun informal. Jujur saja, saya mengeri politik dan perkembangannya belum lama. Yang pasti belum lebih dari 5 tahun belakangan ini dengan bekal apatis pada pemerintahan dan partai politik yang busuk dan hancur. Input yang sangat baik dari kecil dengan indahnya pelajaran ppkn ternyata bertolak belakang dengan fakta yang ada. Media selalu penuh prestasi busuk dari dunia pemerintahan dan politik, jadi sebagai warga yang tidak tahu apa-apa tentang politik, saya tumbuh menjadi seperti ini. Menjadi sosok yang selalu golput dan anti parpol. 

Alasan ke tiga adalah asas pemilu yang katanya bebas, umum, dan rahasia ternyata pada hakekatnya adalah bohong belaka. Mengapa? Keluarga saya memang adalah golongan minoritas dan anehnya setiap pemilu, hampir semua orang tahu apa yang keluarga saya pilih padahal tidak pernah cerita ke siapa-siapa. Itu baru keluarga saya saja, keluarga minoritas yang lain bagaimana? Apa ini namanya rahasia?. Dan kaum minoritas selalu diidentikkan dengan golkar yang notabene ada unsur intimidasi dari partai penguasa yang dimana dengan minoritas gabung pdi akan menuju kepada penghakiman komunis. Apa ini bebas? Ya, saya simpulkan adalah asas itu omong kosong. Jadi untuk apa memilih kalau rahasia dan kebebasan kita tidak pernah dimerdekakan? 

Alasan ke empat adalah tidak adanya tokoh dan parpol yang bisa dipercaya. Kalau hal ini tidak perlu dibahas rinci, dan saya yakin seyakin-yakinnya pasti semua rakyat insonesia tahu akan hal ini. Berapa banyak janji-janji manis yang ditepati pada saat sudah menjabat? 

Alasan kelima adalah saya bukan orang yang suka menjilat ludah sendiri dan munafik. Mengapa? Sederhana saja logikanya. Pada saat anda memilih baik presiden dan parlemen, pada dasarnya itu sangat baik. Tapi kemudian setelah menjabat, ternyata bajingan juga mereka, dan anda mengumpat dan bahkab mendemo akan hancurnya kinerja mereka bahkan menyuarakan untuk mundur. Apakah hal itu tidak menjilat ludah sendiri dan munafik? Kalau emang pilihan anda penjahat ya rasakan saja, toh pada nyatanya suara rakyat kecil tidak pernah didengar bukan, apalagi minoritas kecil?

Dari kelima alasan ini saya pernah berkata tidak akan pernah ikut pemilu sampai kapanpun, kalaupun  dipaksa datangm tetap akan saya coblos semua atau kosong, dan saya tidak peduli dengan ancaman hukuman pidana pada golput. Kalau memang golput dosa dan dihukum, bagaimana dengan tikus-tikus, bajingan-bajingan, orang-orang brengsek, koruptor, mafia-mafia di dalam pemeritahan itu? Kalau memang golput dosa, bagaimana dengan mereka? Sudah butakah hukum dan keadilan di bangsa ini?

Dan akhir-akhir ini perkataan saya tentang golput seumur hidup mulai goyah dengan munculnya tokoh-tokoh pengubah bangsa ini seperti, jokowi, ahok, risma, dan juga dahlan iskan. Saya melihat bagaimana kinerja mereka yang begitu luar biasa bagi kota dan organisasi di mana mereka berada. Mestipun sudah muncul 4 tokoh hebat di sana, tetap masih membuat saya mengambil keputusan mutlak apa meningglkan golput atau tetap. Cuman sedikit perubahan muncul, saya akan lepas dari golput bila ke empat nama di atas bisa menjadi calon presiden asal tidak diusung parpol demokrat, golkar, dan pks. Mengapa ke3 partai itu masih tetap membuat golput? Ya lihat saja berita sejak jaman orba sampai sekarang, saya rasa orang cerdas akan tahu hal ini. 

Ya, bagi saya sekarang yang sudah tidak absolut golput adalah munculnya ke 4 nama yang saya sebut di atas sebagai calon presiden tidak perduli dari parpol mana, kecuali ke 3 parpol yang sudah saya sebut. Bukannya menjelekkan atau membela suatu parpol, bagaimanapun sampai sekarang saya masih anti parpol. Silahkan kalau mau menganggap ini sebagai pencemaran nama baik, saya tidak peduli, kapasitas saya hanya berkata sesuai berita yang ada di televisi saja. Kalau memang ini dianggap dosa, biar saya yang menanggumg dosanya di hadapan Tuhan saya. Kapasitas saya sebagai kaum minoritas kecil bangsa Indonesia hanya bisa berkata demi Allah dan demi Indonesia. 

God bless Indonesia 
With love, 

Oss

Kamis, 13 Februari 2014

Krisis Pupuk, Kaitannya Dengan Impor Beras dan Korupsi yang Berakibat Pada Matinya Petani

Sekitar 1-2 bulan ini, saya mengamati beberapa kios resmi penjual pupuk yang langsung diserbu pada saat pupuk tiba. Kondisi yang tidak lazim pada jaman orde baru. Beberapa kios dikerubungi seperti orang sedang berdemo. Dan lebih mirisnya lagi adalah sekarang waktunya musim menanam yang sedang terjadi di kampung saya. 

Saya akan flash back semasa saya kecil yang di mana saya juga tinggal di kampung ini. Semasa saya kecil, tidak pernah kios pupuk kesulitan untuk mendapatkan pupuk dari diatributor resmi dari petrokimia dan juga sejenisnya. Beberapa kios malah masih bisa menyimpan stok untuk keperluan sewaktu-waktu bika petani atau siapapun yang membutuhkan untuk membelinya. Petani mudah mendapatkan pupuk, hasil panen melimpah dan Indonesia sebagai negara yang swasembada pangan tentunya. Ya, sejarah mencatat Indonesia pernah menjadi negara swasembada pangan, yang di mana dengan kata lain kita tidak butuh negara lain cuman untuk masalah makanan. Mestipun jangka panjangnya sangat buruk bagi pertanian di Indonesia. Ya setidaknya ada prestasi bagus yang sedikit membuat ibu pertiwi kagum. 

Sekarang? 
Hhmmm.. hampir 1 mingguan ini saya berpikir tentang fenomena yang terjadi tengang "demo" di kios pupuk. Saya melihat sih memang jumlah kios pupuk meningkat, tapi jumlah lahan pertanian berkurang loh. Di beberapa titik memang lahan pertanian sudah beralih fungsi menjadi rumah, toko, dan bangunan lainnya yang dimana bisa mengurangi kuantitas pangan nasional. Secara kasat mata lahan pertanian berkurang, tp anehnya jumlah pupuk semakin langka dan susah didapat. Ada apa gerangan? Mengapa seperti ini? Apa karena produsen pupuk mengurangi jumlah produksinya? Saya rasa ga mungkin bila dilihat dari sisi bisnis dan investasinya.

Suatu kasus sederhana, tapi sedikit mengganggu pemandangan mata dan juga mengusik hati dan otak saya untuk sedikit menulis masalah ini..
Sedikit mengingat acara prime time di metro tv beberapa hari lalu dengan narasumber rizal ramli dengan penjelasan caruk maruknya dunia padi dan pemerintahan. Ya mungkin inikah jawaban dari kelangkaan pupuk yang terjadi selama ini di daerah saya dan mungkin juga di daerah lainnya. Atau mungkin pupuk bisa jadi dialirkan ke dunia industri perkebunan sawit yang di mana sangat merajarela? Ya itu mungkin saja terjadi bukan?

Ok, lupakan saja dunia perkebunan dulu, kita bahas apa yang di sampaikan rizal ramli dalam acara di metro tv tersebut.

  1. Indonesia surplus padi di atas 1 juta ton setiap tahunnya bila di rata-rata, surplus kok impor?. Satu masalah yang sangat janggal bagi saya sebagai pelaku bisnis ya walupun bukan sekala besar dengan omzet milliaran rupiah. Bagi saya itu aneh dan pasti ada ketidak beresan di sini, mungkin ada indikasi korupsi, kesalahan komunikasi, atau sop yang ga jelas. Ya ketiga hal tersebut sangat mungkin terjadi demekian.
  2. Setiap impor beras selalu ada korupsi dengan nominal yang tidak sedikit, kata bang rizal di acara tersebut (nominal saya lupa berapa rupiah, cuman bang rizal jelas sebutin). Kalau memang seorang rizal ramli menyebutkan data dari bps dan juga korupsi dengan terang-terangan, maka seharunsnya ditindak lanjuti dengan benar oleh oihak yang berwenang. Bukankah kalau memang bang rizal salah bisa di masukkan ke proses hukum dengan pencemaran nama baik dan yang lainnya? Kalau tidak diproses, maka kejanggalan lagi yang muncul. Apa karena pihak yang terkait pura-pura tidak tau? Apa mungkin pihaknya terlibat? Atau juga pihaknya belum diatur oleh sutradaranya mengarah ke sana? Ya semua bisa terjadi bukan? 
  3. Dari alasan di atas, saya menarik satu lagi yang sangat berkaitan erat dengan ini. Yaitu, ada indikasi untuk membunuh petani dengan hasil panen yang buruk, surplus bisa jadi minus, impor semakin besar, dan korupsi semakin besar pula. Semua berawal dari dipersulitnya pupuk yang mempunyai peran penting selain juga kualitas bibit yang ada. Saya bukan sarjana pertanian ataupun ahli pertanian, tapi secara logika saya sebagai masyawakat awam seperti itu, pupuk dan bibit menjadi bagian penting dalam kualaitas hasil panen. 
Dari ketiga alasan di atas, saya rasa kpk dan semua pihak terkait mulai curiga dan menyelidiki kasus yang ada, sebagaimana demi kemakmuran masyarakat petani yang seharusnya juga menjadi salah satu pilar pendapatan negara dan membuat negara sejahtera. Atau mungkin para pejabat dan wakil rakyat di sana tidak pernah berpikir sampai tidak tahu masalah kecil seperti ini? Atau memang semua menjadi satu paket dalam kerjasama untuk membunuh masyarakat yang notabene menjadi senjata paling ampuh membuat negara ini makin terpuruk? 
Mari cek hati masing-masing, masihkah ada nasionalisme dan rasa cinta akan bangsamu dalam hatimu? Tanpa itu perjuanganmu akan sia-sia. 

Oss.. 

Selasa, 14 Januari 2014

Banjir di Jakarta Siapa Yang Salah? Siapa Yang Menanggung?

Bermula dari rasa jengkel melihat berita, saya akhirnya menulis tentang masalah banjir yang sedang melanda ibu kota. Bagaimana tidak jengkel? Coba bayangkan, pagi nyalain tv yg nongol banjir, siang buka tv yg nongol banjir, sore eh yang nongol banjir, dan di malam hari sialnya lagi yang nongol banjir. Cuman ada tayangan bola antara arema vs persija yang sedikit berbeda, tapi sayang pertandingan tidak menarik dan saya putuskan curhat saya di blog ini. Hehehe
Saya ini bukan ahli tata kota, bukan ahli sejarah, bukan ahli politik, saya hanyalah orang awam yang mencintai Indonesia. Dibilang ahli, juga bukan toh saya bukan orang yang segudang prestasi dan karya saja belum ada yang membanggakan, intinya saya cuma sebatas rakyat Indonesia yang peduli dan sedih melihat kondisi bangsa saat ini. Banyak dialog dan tayanagan tentang banjir di Jakarta ini termasuk dilihat dari sisi sejarah dan lain sebagianya. Dari semua tayangan yang saya lihat dari pagi-sampai malam hanya hanya membahas banjir saya mengambil beberapa kesimpulan sebelum kita memvonis siapa yang salah dan yang bertanggung jawab atas ini semua. Kalau bahasa lawaknya sih yang harus di salahkan sih bapak kotanya. Kenapa dia kabur meninggalkan ibu mengurus semua sendirian. Hahaha

Ok cukup dulu bercandanya, kita mulai dari omomgan dari si tukang ngomong dari partai demokrat (nama sengaja tidak disebut) dari yang saya baca dari salah satu media online menyebutkan kesalahan ada di tangan jokowi sebagai gubernur. Well mari kita bahas dulu sebelum mengambil keputusan itu dan saya rasa bapak 1 ini sudah cukup pengalaman untuk berpikir jernih dan dewasa, kecuali memang beliau tidak mengerti saja. Kita lihat dulu dari sisi sejarah di mana kasus banjir di Jakarta sudah ada sejak jaman Belanda bung. Dan hebatnya lagi kenapa tidak ada yang menyalahkan belanda yah? Ya mungkin itu dianggap masa lalu saja, ok itu memang benar itu masa lalu. Berarti di simpulkan bahwa sejak jaman belanda dulu sampai jokowi sekarang, jakarta selalu banjir, benar begitu kan? Kalau main tunjuk siapa yang salah ya jelas dong semua pemimpin yang hidup sejak jaman belanda sampai jokowi semua layak disalahkan. Dari tahun ke tahun selalu ada yang disalahkan dan menjadi janji manis politik untuk menjadi senjata dalam pemilukada di jakarta dan ujungnya selalu GAGAL. 

Lanjut dari pengamatan ke 2 saya, sebuah kota besar macam jakarta dan surabaya yang di mana letak geografisnya hampir sama yaitu di pesisir pantai di mana hal ini pasti membuat 2 kota ini berada di dataran rendah. Dan kalau melihat sifat air yang selalu mengalir dari tempat tinggi dan rendah, maka yang bisa disalahkan adalah kota-kota yang ada di atasnta dong? Berarti kota-kota tersebut menyumbang banyak air di 2 kota ini. Dan sialnya lagi kota yang di atas tidak mau disalahkan. Bingung kan? Hehehe

Yang ke 3 adalah masalah tata kota. Kalau boleh disalahkan tentunya ahli tata kota yang perlu disalahkan dong? Karena dia sudah menata kota dengan minim lahan hijau dan lahan resapan. Dan sialnya lagi si tata kota tidak mau disalahkan karena kebijakan mengambil keputusan bukan di dia. Ujung-ujungnya pemimpinnya lagi yang di salahkan. Repot kan? Pusing kan? Di mana semua ini telah menjadi jerat iblis yang seakan tidak ada solusi. 

Ke 4 sih rakyat juga bisa disalahkan loh. karena tiap kali banjir selalu ada tumpukan sampah di dalamnya. Dengan kata lain, sampah dari rakyat juga bisa jadi alibi dari pihak lain dong? Dan sialnya lagi, rakyat tidak mau disalhakan. Makin pusing kan? Sama dengan saya. Hahaha

Dari ke 4 hal di atas bisa saya simpulkan bahwa tidak adanya kerja sama di antara semua elemen yang ada baik dari pemerintah dan rakyat. Dan juga saya munculkan masalah baru siapa yang layak disalahkan, yaitu sistem. Mengapa saya menyebut sistem? Karena kalau diamati dari ke 3 masalah di atas tentunya tidak lepas dari sistem yang amburadul dan tidak terintegrasi dengan benar dan cenderung setiap kota bekerja sendiri tanpa pernah berpikir bahwa antara 1 kota ke kota yang lain pasti selalu terkait dan saling berhubungan erat. 

Mengapa sistem yang saya anggap salah? Mungkin bisa saya jabarkan dengan benar menurut saya sebagai orang awam. 
  1. Sistem otonomi daerah. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan sistem ini, cuman menurur saya konsep dan cara perpikirnya saja yang perlu diperbaiki. Seperti yang saya sebut di atas, tidak akan mungkin bisa suatu pulau yang terdiri dari banyak kota mengambil keputusan sendiri tanpa memikirkan kota yang lainnya. Seharusnya otonomi daerah juga memikirkan suatu sistem yang terintergasi satu sama lain dan bekerja sama sehingga bisa membuat suatu kebiijkan yang saling menguntungkan. Misal dalam pembukaan lahan untuk perumahan, harusnya pemerintah atur dong lahan seperti apa yang cocok, bukan membuat di bantaran sungai dengan mengubah kontruksi alamnya. Sistem otonomi baik sebenarnya untuk membuat suatu daerah berkembang, tapi tidak diberi kebebasan sebebas-bebasnya. 
  2. Harusnya ada badan, lembaga atau apalah istilahnya yang mengatur kebijakan tentang tata kota nasional bahkan per pulau yang terintegrasi. Saya tidak tau sudah ada ada atau belum, yang pasti hal ini sangat penting. Mengapa? Karena menurut saya dalam satu pulau ada bermacam hutan, sungai, gunung, bukit, dan lain sebagainya. Dan itu pasti selalu berkaitan satu sama lain. Kalau dari sini tidak direncanakan dengan baik, maka pembangunan akan sekedar asal dan yang pengting pendapatan daerah bagus tanpa memikirkan dampak yang dibuatnya. Untuk kasus tata kota ini harusnya dilakukan secara terpusat dengan pola yang benar dan terintegrasi dan saya rasa ahli tata kota sangat paham tentang hal ini. Toh kalau hal ini dinilai tidak bagus minimal adalah pengaturan di beberapa kota yang di mana sungainya mengalir di jakarta dan surabayalah. Sehingga kerja di kota limpahan sungai ini tidak terlalu berat. 
  3. Sistem pemerintahan yang kurang bagus. Pemilukada dan pemilu pusat hampir memiliki konsep yang sama yaitu lewat partai politik dan mungkin juga independen. Kebanyakan yang ada selalu membentuk 2 blok, yaitu koalisi dan oposisi. Di mana ke2 blok ini seakan tidak pernah bersatu dalam membangun bangsa dan kota. Seharusnya setelah pemilu berakhir, ke 2 blok berjuang bersama tanpa melihat kepentingan partai politiknya. Bolehlah blok oposisi dijadikan pengawas kebijakan koalisi agar tidak ada kecurangan, tapi cukup sebagai pengawas saja. Tapi kinerja harusnya bahu membahu, bersatu dan mementingkan kepentingan bangsa secara bersama.
Dari setiap masalah yang ada, semua pihak tidak mau disalahkan dan tentunya itu adalah hal yang alami dan normal. Untuk mengatasi masalah ini, seharusnya semua elemen dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, pengusaha, dan juga seluruh masyarakat bersatu. Kata kuncinya adalah bersatu, toh juga percuma kita buat suatu sistem yang sangat bagus tanpa diimbangi kerja sama dan sdm yang bagus. Kan bagaimanapun kunci sebuah sistem berhasil terletak pada sdmnya. Dan di simpulkan jangan pernah berbicara kepentingan rakyat selama semua elemen tidak bersatu. Semua adalah omong kosong, bila mengatasnamakan kepentingan rakyat dan bangsa, tapi nyatanya kerja terpisah dan tidak terintegrasi. Yang jelas masalah jakarta adalah masalah kita bersama dan kegagalan yang ada, seharusnya kita semua yang perlu dipersalahkan tanpa saling tuding. 

Sabtu, 11 Januari 2014

Tips Memilih Pemimpin Dalam Sistem Demokrasi Seperti di Indonesia

Setelah berpikir dan melihat kasus dan kejadian yang telah berlalu di Negara ini, saya mempunyai saran dan tips untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat supaya tidak tertipu. Hal ini muncul karena pengalaman saya mengamati perhelatan politik dan banyak hal yang terjadi di dalam dunia pokitik di Indonesia. Hal paling mencolok adalah masalah selalu ingkar janji dan korupsi. Kasus terbaru adalah munculnya sebuah dinasti keluarga di dalam pemerintahan. Banyak kasus yang bisa diambil kesimpulan bahwa banyak pejabat itu pembohong dan tidak pernah memikirkan rakyat. Beranjak dari kasus yang ada mungkin tips di bawah ini bisa membantu dalam pemilu ke depan :
  1. Jangan pernah memilih pemimpin yang anggaran kampanyenya sangat besar dan sering nongol di televisi. Kenapa? Karena anggaran besar belum tentu berasal dari kantongnya sendiri sehingga pada saat menjabat perlu mengembalikan semua dana yang keluar kepada peminjam modal kampanye. Toh kalaupun duit sendiri, ga mungkin uang puluhan miliar dan bahkan ratusan di iklaskan begitu saja untuk sebuah pemilu. Jadi kemungkinan untuk korupsi supaya bisa minimal balik modal sangat besar sehingga tidak disarankan memilih calon yang model beginian. 
  2. Jangan pernah memilih pemimpin yang janjinya muluk-muluk. Mengapa? Karena rata-rata yang model beginian jarang banget menepati janjinya. Jadi kemungkinan kita dibohongi sangat besar. Setiap kita harusnya mulai kritis akan daerah masing-masing agar janji tiap calon bisa kita saring mana yang termasuk lebay dan tidak. Harusnya kita juga bergerak, karena yang tahu tentang daerah dan kebutuhannya adalah kita. Jadilah orang cerdas biar tidak selalu dibohongi calon pemimpin. Hehehe
  3. Jangan pernah memilih pemimpin karena wajahnya. Ukuran sebagai seorang pemimpin seharusnya kualitas, bukan tampang doang. Ini terbukti kan?? Hehehe. Kualitas memimpin partai, kualitas mengelola sumber daya yang ada di partai, dan kualitas membangun hubungan juga bisa dijadikan patokan.
  4. Jangan pernah memilih pemimpin yang mengangkat isu SARA. Karena orang seperti itu tidak akan pernah tahu memikirkan kepentingan bangsaanya sebelum merubah ide gilanya yang sangat salah. Mayoritas pemimpin yang dihargai di seluruh dunia adalah mereka yang selalu mengusung pluralisme dan mengusung persatuan. Pengangkat isu SARA pada dasarnya tidak jauh dari antek penjajah, karena SARA adalah alat yang digunakan penjajah untuk memecah belah negara yang dijajahnya sehingga akan sangat mudah menguasainya. So?? Mental seperti ini sama dengan penjajah dan antek-anteknya. 
  5. Jangan pernah memilih pemimpin yang di era sebelumnya jarang nongol dan jarang menunjukkan prestasinya, tiba-tiba saja terkenal lewat media dan alat pencitraan lainnya. Karena mudahnya membuat orang terkenal di bangsa ini, kita harus waspada dan berhati-hati melihat orang yang seperti ini. Karena banyaknya kepentingan dari pihak tertentu dan juga deal tertentu sehingga membuat orang ini menjadi mudahnya terkenal dengan citra yang baik yang belum tentu itu benar adanya. Waspadalah, waspadalah, suatu saat dan mungkin hal ini sudah terjadi. 
  6. Jangan memilih pemimpin yang suka curhat dan dikit-dikit membentuk pengacara pribadi atau keluarganya karena adanya serangan dari pihak lain yang belum tentu itu benar. Karena biasanya orang model begini melakukan apa yang dituduhkan, karena takut terbongkar jadi membuat benteng dahulu. Hehehe
  7. Jangan memilih pemimpin yang pada waktu kampanye membagikan duit. Kenapa? Karena membagikan duit itu adalah tindakan bodoh dan pasti ada masa untuk minimal nalik modal. Dan orang model begini biasanya tidak tulus dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Memang bagi rakyat terlihat peduli dengan membagikan uang yang di mana bisa digunakan untuk memenuhi keperluan. Tapi percayalah setelah menjabat, anda akan merasakan betapa begonya anda karena telah memilih pemimpin model seperti ini. Anda akan merasa tertipu dan sengsara. Mau coba? Buktikan sendiri dan terima resikonya. Karena keputusan ada di tangan anda. 
  8. Pilihlah seorang pemimpin yang mau transparan anggaran dan pendapatan pribadinya. Model seperti ini sudah terbukti kan? Tanpa sebut nama saya rasa sudah banyak yang tahu. Mengapa anggaran dan pendapatan pribadi penting? Karena dengan mereka berani membuka hal itu, percayalah anggaran negarapun mereka siap transparan, karena tidak akan pernah ada celah untuk masuk ke kantong pribadi. 
  9. Pilihlah pemimpin yang rela memberikan no hp pribadinya. Karena pemimpin seperti ini mau mendengar keluhan rakyat sehingga rakyat punya akses langsung dan informasi bisa cepat ditindaklanjuti. 
  10. Pilihlah pemimpin yang tidak takut mati untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Karena pemimpin seperti ini siap memberikan yang terbaik yang dia bisa untuk negara dan kotanya. Nyawa saja siap diberikan apalagi hanya sebuah pengabdian?? Coba pikirkan dan renungkan sendiri.. hehehe
Ini tips dari saya sebagai orang awam yang belajar dari pengalaman selama ini. Dan ingat peran kita mencari informasi dan kebutuhan kota dan bangsa kita juga menentukan ketepatan kita memilih pemimpin. Jadilah rakyat yang cerdas dan tidak mudah dikadalin sama buaya yang ada di sana. Sebelum menyesal di kemudian hari, segera berbenah dan jadilah orang cerdas. Ingat masa depan bangsa di tentukan juga oleh kita, bukan hanya pejabat doang. 

Sisi Lain dari Kisruh Anas, Sby, Demokrat, dan KPK

Banyak saya mendengar dan melihat dari berbagai sumber tentang masalah yang lagi panas hari- hari ini yaitu penangkapan anas oleh KPK da juga saling serang antara pihak anas dengan pihak sby dan demokrat. Banyak dari semua sumber yang saya baca selalu di ambil dari pihak yang pro dan kontra. Cukup jelas siapa pro siapa dan siapa bela siapa dan itu adalah hal yang lazim dan normal. Cuman sebagai orang awam di dunia politik dan cenderung agak muak melihat masalah di politik yang selalu hubungannya dengan korupsi saya mencoba melihat kasus ini dari sisi saya saja. Saya cenderung tidak melihat pihak mana yang benar dan salah, tapi menurut saya serangkaian kasus dalam sebuah organisasi apapun selalu muncul karena banyak hal dan terlepas dari itu, penyebabnyapun beragam, mulai dari salah arah, salah komunikasi, dan lain sebaginya. Kasus anas, menurut saya semua pihak yang ada di dalam organisasi demokrat salah, tidak sekedar anas dan sby semata. Kenapa? 
  1. Kalau memang anas terbukti korupsi, berarti ada kesalahan mekanisme dalam pemilihan ketua umum di partai demokrat dan tidak bisa kepas dari penasehatnya yang di mana seharusnya penasehat bisa menasehati dalam pengambilan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Selain itu juga tidak sejalannya nilai, visi, dan pradigma para pemimpin yang ada sehingga diperoleh seorang pemimpin yang notabene adalah banjingan anggaran. Dan kemungkinan yang lain memang kualitas mayoritas kader memang seperti itu. Contoh yang saya alami di dalam keikut sertaan saya di dalam organisasi excellent leader trainning, setiap ide dan gagagasan yang saya miliki selalu saya koordinasikan dengan teman selevel sebelum diajukan ke ketua, dan ketua yang pastinya akan mendiskusikannya dengan penasehat agar tidak salah dalam tindakan ke depannya.
  2. Kalau anas tidak terbukti korupsi, berarti ada kesalahan fatal dalam sistem manajemen di dalam organisasi yang disebut demokrat ini. Kesalahan apa saja? 
    • Tidak sanggupnya menjalankan dan mengelola manajemen konflik sehingga konflik yang ada sampai berkembang dan mencuat sampai ke publik secara luas.
    • Perekrutan kader dan anggota yang salah, ini terbukti dengan ditangkapnya beberapa kader dari demokrat yang terjerat kasus korupsi. Seperti, nazarudin, angelina sondak, dan lain-lain. 
    • Ketidak becusan penasehat partai karena tidak mampu mempersatukan 2 kekuatan besar yang dimiliki oleh ketuanya dengan pihak penasehatnya. 
    • Terkesan antara penasehat, ketua, pemimpin dan anggota berdiri sendiri dan membentuk suatu blok tersendiri sehingga membuat persatuan di kubu partai sangat buruk. 
    • Terkesan penyamaan visi dan misi yang tidak selaras atau mungkin tidak disampaikan ke seluruh anggota partai. Hal ini dibuktikan dengan iklan partai yang berkata katakan tidak pada korupsi dan dijawab dengan beberapa kadernya yang tersangkut kasus korupsi. 
    • Sop dan pendelegasian tugas yang tidak berjalan, sehingga membuat pengambilan keputusan terkesan asal dan tidak bermutu. 
    • Bisa juga penyampaian informasi yang tidak jelas atau mungkin disengaja tidak jelas sehingga banyak kader yang kader tersangkut korupsi dan bahkan membawa nama pemimpin partainya
  3. Keterlibatan KPK hanya sebatas diperalat suatu pihak untuk mencari siapa yang benar dan salah, tanpa memikirkan solusi yang lebih baik untuk kedepannya. 
Di atas hanya kemungkinan yang bisa saya lihat dari sudut pandang saya sebagai orang awam. Dan segala yang terjadi hanya pihak internal yang tau atau mungkin dengan memanggil konsultan dibidangnya agar bisa mencari di mana letak kesalahannya sampai terjadi seperti ini. Dari apa yang sudah saya utarakan di atas, tidak ada yang benar dan salah. karena semua salah karena memang tidak berjalan dengan baik mekanisme yang harusnya berdasarkan pada pengelolaan manajemen yang baik. 

Sabtu, 04 Januari 2014

Mustahil Bila Pancasila dengan Bhineka Tunggal Ika Ditulis Oleh Orang Hebat

Semasa saya sekolah dan belum paham tentang arti nasionalisme, saya memahami pancasila hanya sekedar sebagai dasar negara dan hanya menghafal ke 5 sila yang ada tanpa mengerti maknya yang terkandung secara utuh di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, hal berbau nasionalisme dan keindonesiaan menjadi topik yang menarik bagi saya yang di mana sering menjadi bahan saya merenung dan berdiskusi. Buku sejarah, internet, dan diskusi sering menjadi santapan saya untuk terus menggali hal yang berbau nasionalisme hingga saya tertarik pada pancasila dengan bhineka tunggak ikanya. Beberapa waktu terakhir ini pancasila menjadi hal yang mengisi otak saya dan membuat saya memeras otak dan menggali dalam diri saya untuk bisa memahami dengan benar makna pancasila menurut versi dan kesimpulan yang saya dapat. Memang saya tidak menjamin sepenuhnya ini benar, tapi hal ini yang bisa saya bagikan.

Untuk lebih detail saya akan mencoba membedah satu per satu tiap sila yang ada.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sejarah mencatat sila pertama dikonsepkan dengan butir Ketuhanan menurut syarikat islam. Tapi karena usulan dari tokoh dari indonesia timur yang mayoritas berasal dari non muslim, penulis pancasila dengan rela mengganti sila ke 1 ini menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa untuk menjawab kebutuhan rakyat Indonesia yang tidak semua muslim. Ini merupakan hal yang lebih dari sekedar hebat karena memandang hal ini jauh ke depan untuk kepentingan bangsa yang di mana indonesia timur sekarang ditemukan potensi sangat besar bagi bangsa Indonesia. Coba bayangkan bila penulis pancasila tetap bersikeras dengan konsep syarikat islam, maka bisa dipastikan indonesia timur akan mendirikan negara sendiri dan mungkin saja kedaulatan Indonesia tidak diakui pbb karena di dalam sendiri tidak sejalan. Hal ini juga didukung oleh tokoh hebat seperti K.H. Hasyim Asyari yang merupakan pendiri dari Nahdlatul Ulama. Hal ini membuktikan bahwa pendiri bangsa ini, penulis pancasila, dan tokoh-tokoh hebat bangsa ini menginginkan hal yang membuat bangsa ini tidak hanya berdasarkan satu agama sebagai dasar pemerintahannya, tapi lebih dari itu semua yaitu, Tuhan yang merupakan pencipta Indonesia sendiri. Dengan kata lain sebagai ciptaan Tuhan, kita sesama manusia tidak memandang peebedaab agama menjadi suatu masalah bagi bangsa ini. Hal ini juga bisa di cek di dalam alkitab di kisah rasul 17:26. Di mana semua bangsa ada atas seijin Allah. 

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sila ke dua sudah sangat jelas mengatakan bahwa hubungan kemanusiaan tidak akan pernah lepas dari kehidupan berbangsa. Adil berarti memperlakukan sesama manusia tanpa pandang perbedaan yang ada. Adil juga mengandung arti memperoleh hak, kesempatan, kebebasan, kehidupan, dan perlakuan yang sama satu sama lain tanpa melihat perbedaan baik agama, suku, dan ras. Mengapa sila ini dibentuk? Salah satu pemikiran saya adalah penulis pancasila ini sadar bahwa perbedaan adalah potensi terbesar dalam munculnya ketidakadilan. Sejarah hampir seluruh di dunia mencatat bahwa perbedaan ras, agama, dan suku adalah masalah terbesar yang masih saja menjadi polemik dan pencipta konflik. Dadi hal itu penukis sadar perlu dimunculkan hal ini agar setiap manusia Indonesia dan dunia perlu memperoleh keadilan.

3. Persatuan Indonesia
Sila ke 1 dan 2 menjadi point penting terciptanya sila ke 3 ini. Karena sama ciptaan Tuhan dan juga diperlakukan dengan adil, maka persatuan akan sangat mudah tercipta. Selain itu kenapa sila ini muncul dikarenakan ulah penjajah yang selalu memakai taktik pecah belah dengan mengangkat isu suku, ras, dan agama selana 3,5 abad lamanya yang di mana itu sudah menjadi penyakit bangsa ini agar sulit disatukan. Hal ini dibuktikan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan yang selalu kandas karena tidak adanya persatuan. Sampai saat sumpah pemuda yang menjadi awal dari persatuan bangsa ini sampai pada tanggal 17 agustus 1945 terbukti Indonesia berhasil memproklamasikan kemeedekaannya dan juga karena persatuanlah bangsa Indonesia berhasil mempertahankan kemerdekaan terhadap ancaman asing dan juga pemberontak dari dalam. Dan harusnya persatuan adalah senjata paling kuat untuk membangun bangsa ini secara bersama-sama. Tanpa persatuan akan menjadi sangat sulit Indonesia mencapai standar negara besar seperti yang adadi angan-angan pendiri bangsa ini. Penulis sudah memprediksikan itu semua dan persatuan menjadi pusat dari kemajuan sebuah bangsa. Hal ini juga Tuhan ingin lihat itu seperti yang terdapat di dalam Matius 17:21 yang di mana Yesus berdoa agar para murid bersatu sama seperti Bapa dan Anak adalah satu. 

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Banyak sumber yang mengatakan sila ini berkaitan dengan musyawarah mufakat dalam kehidupan bernegara dan juga memenringkan kepentingan bangsa di atas golongan dan individu. Ya itu betul cuman saya suka dengan kata "Yang Dipimpin oleh Hikmat", dimana yang saya artikan bahwa permusyawatan atau musyawarah dipimpin oleh rakyat yang berhikmat. Mengapa hikmat di tulis oleh penulis? Hal ini bisa dijawab di dalam Amsal 9:10 yang menuliskan permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Jadi ada point penting kenapa hikmat memimpin? Karena orang berhikmat selalu mengutamankan kepentingan Tuhan atas bangsanya bukan kepentingan golongan atau pribadi. Penulis sadar betul akan pentingnya hikmat di tengah perbedaan yang sangat besar di Indonesia. 

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Banyak sumber yang membahas sila ini denga sangat baik bahkan putusan MPR juga merumuskan dengan sangat baik akan sila ini. Dalam sila ke 2 juga membahas keadilan, lantas apa yang membedakannya? 1 point pentingnya adalam masalah sosial. Mengapa isu sosial diangkat penulis? Saya berfikir bahwa hidup di tengah perbedaan yang begitu hebatnya di Indonesia dibutuhkan keadilan, karena kalau tidak, maka hukum rimba akan berlaku yang dimana yang kuat semakin kuat, yang lemah semakin lemah, dan juga yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Itulah alasan penulis perlu mengangkat agar setiap rakyat Indonesia memperoleh keadilan sosial dalam kehidupannya. 

Hal terakhir adalah tulisan"bhineka tunggal ika" yang berada dalam cengkeraman burung garuda dan menjadi kesatuan yang utuh untuk membuat pancasila semakin sempurna. Karena tanpa istilah yang benar-benar menggambarkan kondisi Indonesia yang beranekaragam, juga menjadi kesimpulan dan point penting yang harus diperjuangkan juga yaitu kesatuan. Dengan kata lain, sila ke 3 menjadi klimaks dan dasar dari semua sila yang ada. Karena tanpa persatuan tidak mungkin semua sila menjadi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Dari semua yang ada di dalam pancasila bisa saya lihat sifat Tuhan di dalamnya dan dengan kata lain pancasila hadir karena Tuhan memang menghendaki Nasib bangsa ini menjadi seperti yang ada di dalam pancasila. Coba banyangkan bila pancasila menjadi dasar bumi ini, bisa dipastikan bahwa kedamaian akan terjadi di bumi dan semua sifat Allah bisa dilihat secara nyata. Jadi bisa saya katakan bahwa penulis pancasila bukanlah orang hebat, melainkan lebih dari itu yaitu luar biasa, excellent, extraordinary dan apalah yang menggambarkan sosok sukarno yang jauh di atas orang-orang hebat di jamannya.